Chapter 3 - Tantangan

567 42 5
                                    

Author POV.

Kini, empat gadis yang tadi terlambat datang telah sampai di gudang sekolah dengan bantuan plakat penunjuk jalan menuju gudang. Maklum, sekolah baru bagi mereka, sekolah yang cukup luas hingga membuat keempatnya celingukan mencari satu gedung yaitu gudang yang berada di bagian belakang sekolah.

"Ah anjir. Kalau gak gara gara yang nyuruh si Anton idiot juga gue gak bakal nurut buat bersihin gudang" Kata Eliza yang nampaknya masih kesal. Eliza jika sedang kesal, susah untuk meredakan kekesalannnya.

Agnetta yang juga terlihat kesal pun menanggapi, "Iya nih, fuck Anton idiot!" Ucapnya sambil jari tengah tangan kanannya teracung (*jangan ditiru ya teman teman)

Sambil mengambil sapu yang tergeletak, Eliza menanggapi lagi masih dengan penuh rasa kekesalan yang meliputi dirinya, "Alay tau gak! Cuma telat doang masa ya suruh bersihin gudang kayak gini! Gue bisa gatel gatel ntar!"

"Udahan napa sih?! Marah marah mulu! Dari dulu nggak pernah berubah. Mendingan cepetan bersihin tuh!" Stella mencoba meredakan kekesalan Eliza.

"Eh, nama lo siapa sih? Dari tadi gue ngomong sama lo tapi gue nggak tau nama lo." Tanya Eliza pada Agnetta yang melenceng dari pembicaraan sebelumnya.

Agnetta yang diajak berkenalan dengan Eliza pun membalas uluran tangan Eliza, "Kenalin, nama gue Agnetta Athalia Amanda, panggil aja Agnetta atau Netta."

"Oh, namanya bagus." Puji Eliza sambil tersenyum, setelah itu ia menarik tangannya lagi.

"Kalau lo siapa?" Agnetta bertanya balik pada Eliza.

"Gue Eliza Griselda Gloria, bisa dipanggil Eliza." Jawab Eliza.

Belum selesai, Agnetta bertanya pada Stella karena penasaran sambil mengulurkan tangan, "Kalau lo siapa?"

Uluran tangan Agnetta pun dibalas Stella dengan senyum manisnya dan berkata, "Gue Stella Bellvania Carissa, panggil aja Stella."

"Kalo ini Hava, gue juga baru kenal tadi." Lanjut Stella sembari menunjuk Hava yang ada disampingnya.

"Iya, gue Hava Kalea Calestyn, panggil aja Hava." Ujar Hava tersenyum yang juga dibalas senyuman oleh Agnetta.

"Ayo cepetan bersihin." Stella mengingatkan teman temannya akan tugas dari Mr. Anton yang harus diselesaikan secepatnya.

Gudang sekolah yang superr besar ini membutuhkan tenaga lebih untuk membersihkannya. Untung aja para cewek ini bukan cewek biasa, rada gendeng and unnormal gitu :v banyak tumpukan meja dan kursi yang mereka hadapi tapi buktinya mereka kuat kuat saja, wkwk

💓💓💓

Butuh waktu sekitar 48 menitan buat empat cewek itu membersihkan gudang.

Tugas pun selesai. Karena lelah, Stella dan Hava bersandar di sebuah lemari besar dan tinggi, sedangkan Eliza dan Agnetta berada dibagian lain di dalam gudang itu.

Tiba tiba pintu lemari terbuka, Hava yang hampir terjungkal bisa diselamatkan oleh Stella

"Eh, buset! Apaan tuh!" Ucap Hava kaget melihat pintu gudang yang terbuka menampilkan ruangan gelap yang panjang.

Ini bukan lemari biasa,

"Anjir, Va, lo gak papa, kan?" Tanya Stella memastikan.

Hava masih memegangi dadanya yang terasa berdegup lebih kencang karena kaget, "iya gak papa," jawab Hava.

Tangan Hava pun bergerak memegang pintu lemari itu dan menutupnya dengan hati hati supaya jangan menimbulkan suara.

Tak lama kemudian, Mr. Anton datang tepat saat Eliza dan Agnetta berjalan menuju tempat Stella dan Hava berada.

"Udah selesai bersih bersinhnya?" Tanya Mr. Anton.

"U-udah pak." Jawab Hava gugup.

"Oke, kalau gitu sekarang kalian boleh kelapangan untuk pembagian kamar asrama." Kata Mr. Anton.

❤️❤️❤️

Empat sejoli muncul di lapangan tempat berkumpulnya murid murid lain. Malu sih, tapi ya gimana lagi.

Belum lama mereka duduk disitu, nama mereka langsung dipanggil.

"Hava Kalea, Eliza Griselda, Stella Bellvania, Agnetta Athalia, kalian jadi satu kamar dan berada di kelas X MIPA 2." Ucap kepala sekolah bernama Mrs. Rose.

"Yyeeaayy..." Teriak mereka berempat serempak.

"Bisa ngepas banget ya" celetuk Eliza dengan wajah girangnya

"Mungkin gara gara tari telat bareng, wkwk" Hava menanggapi.

"Silahkan menuju kamar kalian." Ujar Mrs. Rose memberi petunjuk pada empat cewek bandel yang belum lama datang.

Mereka melangkahkan kaki menuruti perintah kepala sekolahnya. Kamarnya terletak di lantai 2, ga buruk buruk amat sih buat empat orang.

Sesampainya di kamar, keempatnya meletakkan bawaan masing masing ke lantai. Kamarnya gak kotor kok, mungkin udah dibersihin kemarin, jadi gak perlu bersih bersih yess.

Agnetta melihat sekeliling kamarnya, "Wwuuihh... Kamarnya bagus juga ya." Celetuk Agnetta.

"Hhmm... Biasa aja." Stella menanggapi ucapan norak yang diucapkan Agnetta.

Kamar ini terdiri dari empat tempat tidur, dan empat lemari ukuran sedang.

"Iya tuh, Netta kayak ngga pernah liat kamar aja." Timpal Eliza.

Mereka membereskan barang barang mereka—yang tadi diantar oleh orang tua, kebetulan orang tua Stella datang dari luar kota—sambil berbincang. Disela sela percakapan Stella, Netta, dan Eliza, akhirnya Hava angkat bicara.

"Eh, kok gue masih kepo sama lemari tadi." Celetuk Hava yang tiba tiba teringat kejadian di gudang sekolah tadi.

"Lemari apaan sih? Kok gue ngga dikasih tau?" Ujar Netta menyambung pembicaraan.

"Oh, iya, kalian belum tau ya, jadi gini. Tadi tuh, waktu gue sama Stella bersandar di dinding deket lemari besar sebelah timur, kebetulan kalian bersih bersih sebelah barat, tiba tiba aja lemari yang gue buat sandaran kebuka dan gue hampir jatuh, untung ada Stella yang nolongin gue." Jelas Hava panjang lebar.

"Apanya yang bikin kepo? Emang lemarinya ada apanya?" Tanya Eliza.

Hava hendak menjawab namun didahului oleh Stella, "tadi tuh gue liat itu bukan kayak lemari pada umumnya. Menurut gue itu kayak ruangan panjang, atau mungkin jalan menuju suatu tempat kalik ya?" Nada bicara Stella seperti bertanya.

"Yaudah, gimana kalo kita selidikin besok? Kebetulan gue suka sama hal hal yang berbau detektif, hehehe" Ajak Agnetta pada teman temannya dengan penuh semangat

Eliza yang suka dengan hal hal bolos pun menyanggupi, "Setuju! Gue pengen bolos, nih, hehehe"

"Nggak ah," Balas Stella cuek.

Hava menoleh kearah Stella yang terlihat lesu, kemudian menoleh ke Eliza, "Gue juga ngga ah, gue ngga mau bolos." Hava menanggapi

"Cemen banget sih kalian, bilang aja ngga brani, gue tuh kepo." Kata Agnetta mencibir Stella dan Hava.

"Apa lo bilang?! Oke, kita buktiin besok setelah jam pelajaran selesai, gak ada bolos bolosan. Semua siapin barang buat besok!" Ujar Stella kesal.

"Oke!" Ucap Eliza dan Agnetta. Hava yang tidak tertarik, hanya diam saja

This Is An Adventure [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang