Chapter 21 - Are You Sure?

116 12 0
                                    

Pagi pagi benar pukul 6 lebih 5 menit, Ruth sudah sampai di sekolahan menggunakan angkot. Kenapa tak bersama the bad? Jelas saja Ruth tak enak hati kalau terus membuat mereka merasa repot apalagi perlakuan Hava Cs yang terlihat sangat judes kepadanya.

Dengan earphone yang bertengger di telinganya, Ruth berjalan santai menuju kelasnya. Masih kosong sih, bahkan hanya 5 sampai 7 orang yang baru datang di sekolahnya.

Saat masih berjalan di koridor menuju kelasnya, Ruth melihat mobil hitam metalic mewah memasuki area sekolahnya dan berhenti tepat di tengah halaman tengah sekolah. Ternyata Mrs. Rose turun dari mobil itu.

Ruth memperhatikan kepala sekolahnya itu dengan saksama. Seperti ada yang janggal di otaknya. Sekelebat bayangan masalalu bermunculan di otaknya, tapi ia tak tahu apa itu. Tiba tiba kepalanya terasa amat pusing sampai ia tak kuat menahan berat tubuhnya, Ruth lalu bersender ditiang di depan sebuah kelas sambil memegangi kepalanya dan menunduk.

Beruntung ada seorang siswi lewat disitu. "Eh, kamu kenapa?" Tanya siswi itu yang tak kenal dengan Ruth.

"Argh" Ruth terus memegangi kepalanya sambil menunduk. "Pusing banget" ucap Ruth terbata bata.

"Kenapa pusing? Harusnya kalau gak enak badan ya jangan masuk sekolah. Ke uks aja yuk, aku anterin" tawar siswi tadi.

"Ah, gak usah, aku udah gak papa kok" Ruth mengangkat kepalanya dan berucap sambil tersenyum. Tiba tiba semua pandangan menjadi gelap.

Bruk! Tubuh Ruth terjatuh di lantai.

"Aaa!" Teriak siswi tadi. Dia celingukan mencari siswa lain dengan harapan bisa membantunya.

"Ah itu dia" ucap siswi tadi ketika melihat seorang siswa sedang berjalan.

"Kak Gibran!" Siswi tadi melambaikan tangan ke arah Gibran dengan posisi kepala Ruth berada dipaha siswi itu. Ya, Gibran lah yang lewat saat itu.

Gibran yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh mencari orangnya dan dilihatnyalah siswi yang sedang duduk di lantai sambil memangku Ruth. Dengan sigap, Gibran berlari menuju siswi tadi.

"Ruth kenapa? Ruth kenapa?" Tanya Gibran panik.

"Gak tau kak, tadi aku lihat dia lagi nunduk katanya pusing eh tiba tiba langsung pingsan" siswi itu menjelaskan.

"Yaudah sini gue bawa ke uks" Gibran langsung mengambil alih tubuh Ruth kedalam gendongannya lalu membawa tubuh lemas itu ke uks sekolah.

"Ck! Petugas uks belum dateng lagi" sungut Gibran ketika sampai di uks dan keadaan uks kosong.

Gibran langsung membaringkan tubuh Ruth di kasur terdekat dari tempat ia berdiri. Tanpa Gibran ketahui ternyata ada yang mengikutinya dengan hati teriris iris. Hava tadi sempat melihat Gibran panik melihat keadaan Ruth. Hava juga melihat saat Gibran membopong Ruth sampai uks.

Should always be positive-minded, Va. Batin Hava.

Dengan langkah seribu ia memilih masuk ke uks dan berniat melihat keadaan Ruth.

"Eh, Hava. Lo baru aja dateng?" Ucap Gibran menjadi sambutan saat Hava memasuki ruangan uks.

"Ah iya, tadi gue lihat lo gendong si Ruth makanya gue langsung nyusul aja kesini" ucap Hava sambil tersenyum.

"Oh, don't negative thinking, Va. I was carrying her because she really needs helps. You're not jealous, are you? Not, yeah" cerocos Gibran dan menjawab sendiri pertanyaan tang ia lontarkan tanpa menunggu jawaban Hava.

"No, i'm not jealous. Take it easy. Gimana kejadiannya si Ruth? Kenapa bisa pingsan?" Hava mengalihkan pembicaraan.

"I don't know, tadi ada cewek manggil gue ternyata si Ruth udah pingsan di pangkuan dia. She said, dia lihat Ruth nunduk katanya pusing gitu eh tiba tiba pingsan, so I carry her here" Gibran menjelaskan.

This Is An Adventure [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang