Chapter 5 - Penyelidikan dimulai

493 33 0
                                    

Author POV.

Tteettt Teeett

Bel pulang sekolah berkumandang, huh betapa indah dan merdunya suara itu.

"Eh, kita jadi nyelidikin lorong di gudang itu?" Tanya Agnetta didepan kelas ketika semua teman sekelasnya telah kembali ke rumah masing masing. Jadi hanya sisa empat anak manusia yang tergabung hendak menyelidiki sebuah kasus.

"Jadi dong." Jawab Hava bersemangat sambil memasukkan bukunya kedalam tas.

"Lo ikut kan, La? Awas lo kalo sampe ngga ikut!" Ancam Agnetta pada Stella.

"Iya iya, gue ikut" jawab Stella sambil mengemasi barang barangnya juga.

Agnetta yang penuh semangat terlihat sangat cerewet, "oke deh. Ayo ke asrama sekarang, ngambil barang terus berangkat dehh" ucapnya dengan wajah berseri.

"Ok. Let's Go!" Jawab mereka serempak.

**

Kriieeett. Pintu gudang terbuka. Tidak main main dengan niat mereka, terbukti sekarang mereka sudah sampai di gudang sekolah dan langsung menuju kesebuah lemari yang dicurigai.

Sambil berjalan mengendap endap, Stella berbisik pelan, "Sssttt, pelan pelan, jangan sampe ketahuan."

"Gue tau, goblog!" Balas Eliza menjitak kepala Stella.

Stella langsung memegangi kepalanya yang menjadi korban kekerasan Eliza, "Aduhh! Sakit tau!" Ucapnya meringis kesakitan.

"Udah udah Ayo, cepetan masuk." Lerai Agnetta lirih. Akhirnya mereka melanjutkan langkahnya menuju lemari.

"Emang lorongnya dimana, La?" Tanya Eliza dengan suara lirih.

"Didalem lemari besar itu" Jawab Stella sambil menunjuk sebuah lemari besar.

"Ayo kesana!" Ajak Hava bersemangat.

Stella yang posisinya berada didepan langsung membuka pintu lemari saat sudah sampai di tujuan. Baru disentuh saja, pintu sudah langsung terbuka, mungkin lupa dikunci, begitu pikir Stella. Memang benar itu bukan lemari biasa, nampaklah lorong panjang dan gelap.

"Ayo masuk! Lo pada bawa senter sama perlengkapan lain kan?" Pertanyaan Hava memecah keheningan.

Eliza menjawab dengan cepat, "Bawa dong. Gue udah siapin semua, dari make up sampe baju ganti gue bawa," ucapnya sambil mengeluarkan dompet tempat make up berada.

Agnetta melongo, "Bego lo, Za! Lo itu mau liburan apa nyelidikin lorong sih?" Makinya.

"Siapa tau kan butuh. Gue ngga bisa hidup tanpa barang barang ini." Ujar Eliza sambil memeluk tasnya.

"Dasar, alay lo!" Balas Agnetta.

Stella mulai jengah, "Udahan deh ah! Ayo masuk, sekarang jadi gue yang kepo" ucap Stella sambil tangannya disilangkan didepan dada.

Hava mencibir Stella, "Huh, Dasar! Kemarin lo yang ngga mau."

"Lo juga kali Va!" Balas ketiga temannya serempak.

"Iya iya, maaf, khilaf gue." Balas Hava dengan cengiran bodohnya.

Mereka berjalan beriringan dengan penuh kesetiaan tanpa ada niatan untuk saling meninggalkan.

Terdengar suara samar samar dari arah berlawanan, seperti obrolan beberapa orang. Membuat langkah keempat gadis itu melambat.

"Eh, guys, kayanya ada orang deh."  Hava mengernyitkan dahi.

This Is An Adventure [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang