Part 29

2.1K 144 5
                                    

"Ya karna lo cinta sama dia. Makanya lo bela belain nunggu. Terus sekarang lo mau nyerah?"

Risaa mengindikkan bahu tanda tak tahu

"Hati dia kak. Hati dia bukan buat gue" ujar Risaa melemah

Bianca terkekeh, "lo tuh ya. Adli mah cinta mati sama lo"

Risaa melepaskan pelukannya, "Itu dulu. Gue denger sendiri. Perasaan dia udah bukan buat gue lagi"

Bianca membulatkan matanya

"Eh goblok gue beneran lo Ris. Jan bercanda"

Risaa menggelang, "gue gak mungkin bercanda kali kak. Sekarang gue tanya sama lo kak, apa yang lo lakuin sekarang kalo lo jadi gue?"

"Apa lo nyerah? Karena buat apa lo berjuang kalo yang lo perjuangin malah berjuang buat orang lain? Atau lo tetep lanjutin semuanya" tanya Risaa

Bianca memijat pelipisnya sambil berfikir.

"Gue gak ngerti Ris gue bingung. Sekarang tanya sama hati lo. Masih kuat kah dia buat berjuang sendirian?"

Risaa menundukkan kepalanya. Menahan air mata yang akan keluar.

"Pergi aja kuy? Lo kosong kan abis ini?" Ajak Bianca

Risaa mengangguk lemah lalu mengambil tas dan kunci mobilnya

"Gue aja yang bawa mobilnya. Tadi gue kesini naik taksi" tambah Bianca cengengesan

Risaa hanya diam tak banyak bicara

Gue harus apa sekarang?

Dalam perjalanan, Bianca mengoceh tanpa titik dan koma. Nyerocos kaya bajaj

"Dan lo tau gak Ris? Akhirnya si Lee min ho nikah sama tu putri duyung. Gue jadi iri tau gak. Tinggalnya di pinggir pantai lagi"

"Terus lo udah nonton the heirs belom? Yang maen juga--"

"Kak kita mau kemana?" Potong Risaa

"Gue mau ngajak lo ketemu pacar gue. Banyak yang harus kita tanyain ke dia" jawab Bianca bersungguh sungguh

Terlihat gurat keseriusan dalam wajahnya.

"Nah sampeee" kata Bianca semangat

Mobil Risaa telah terparkir sempurna di halaman rumah Septian.

Risaa turun dari mobil lalu mengikuti langkah Bianca memasuki rumah mewah itu.

Ting tong

Suara bel yang di tekan Bianca berulang kali. Tak lama menunggu terbulah pintu dan terlihat Septian sumringah menyambut sang kekasih.

"Udah sampe? Ayo masuk" ajak Septian sambil membuka pintu rumahnya lebar lebar

Risaa yang sedari tadi tak mengeluarkan sepatah kata pun ikut masuk ke dalam rumah

"Jadi lo ketemu sama Adli Ris?" Tanya Septian ketika mereka telah duduk

Risaa hanya mengangguk lemah. Tak tau apa lagi yang harus di jelaskan

"Terus respon dia liat lo gimana?"

Risaa tersenyum miris, "Biasa aja. Kaya gak pernah kenal"

"Terus dia ngapain lagi?" Tanya Bianca

"Sekarang gue tanya, apa aja yang lo tutup tutupin dari gue 7 tahun ini? Gue tau lo dapet banyak kabar tentang Bryan tapi lo gak mau ngasih tau gue" sengak Risaa pada Septian yang sedaritadi belagak polos minta di sumpel swalow

Septian menghembuskan nafasnya kasar, " Dia gak bisa inget apa apa setelah kejadian itu. Dia cuma inget keluarganya. Dari beberapa tahun lalu gue udah mulai ketemu sama dia sampe sekarang. Gue berulang kali ngingetin dia tentang lo, tapi hasilnya nihil. Dia gak bisa nginget."

You're My Dream Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang