"Hufh... hufh... Lelah juga ya."
Terdengar nafas Tommy yang tidak beraturan. Ia menopangkan kedua tangannya pada lututnya.
"Makanya Goody, lain kali jangan bermain-main api lagi!"
Thunder menyalahkan seluruhnya pada Tommy yang kalut mendengarnya.
"Hei! Kau ingin mencuci tangan ya? Ini semua juga kesalahanmu, bodoh!"
Tommy menambahkan,
"Kalau bukan karena kau yang memancing perhatianku, akankah aku dipukuli habis-habisan seperti ini?"
Tommy menunjuk wajahnya dengan ekspresi polos.
Handsome yang tidak kuat menahan tawanya sedari tadi, akhirnya, membuka mulut juga."Eh, sudah... sudah! Ini salah kalian berdua. Thunder, kau menghasutnya. Goody, kau mendengarkan kata-katanya. Jadi, ini salah kalian berdua, bukan?"
Tommy terlihat tidak terima dengan lapang dada.
"Tetapi- tetap saja-"
"Bagaimana pun kau ingin menyangkalnya, tetap saja kejadian tadi adalah sebagian dari kesalahanmu juga!"
Handsome menepuk bahu Tommy, dan menembusnya.
"Tuh kan benar! Aku tidak bersalah."
Thunder membela dirinya.
"Kau juga sama! Sama bersalahnya dengan Goody!"
Handsome berusaha bersikap adil dan mendinginkan suasana panas yang terjadi saat ini.
"Baiklah, kalian berdua lebih baik bersalaman secepatnya. Tak ada salahnya juga kan?"
Handsome menarik tangan sahabatnya dan tuannya itu.
"Maaf!"
Tommy mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Thunder.
Namun, tampaknya Thunder enggan untuk menyambut niat baik dari Tommy.
Ia hanya berdiri dan menopangkan kedua tangannya pada pinggangnya itu.
Tommy pun kesal."Lihat? Kau lihat sendiri kan? Ia yang tidak berbesar hati!"
Tommy mencurahkan kekesalannya pada Handsome.
Handsome mengecapkan bibirnya, ia sendiri kesal dengan sikap Thunder yang tidak pernah berubah.
Selalu saja ingin menang, merasa dirinya tidak pernah salah dan tidak berbesar hati.
Handsome menarik tangan Thunder dengan sedikit paksaan."Ayo bersalaman!"
"Aku... tidak... mau!"
Handsome menyatukan tangan Thunder pada tangan Tommy.
"Ayo saling memaafkan!"
Tommy dan Thunder tidak mendengarkan kata-kata Handsome.
Yang membuat Handsome kesal sekali."Kalian ini! Kenapa tidak ada yang mengalah? Apa sulitnya hanya meminta maaf?"
Tommy dan Thunder pun menyahut dengan serempak.
"Karena itu bukan kesalahanku! Karena itu bukan kesalahanku!"
"Terserah kalian sajalah! Aku tidak peduli lagi."
Handsome geram, dan beranjak pergi.
Namun, ia sontak terkejut dan menolehkan pandangannya kebelakang."Baiklah... Maafkan aku!"
Tommy memulai pembicaraan.
"Euh? Ma-maafkan aku juga ya!"
Thunder dan Tommy pun saling memaafkan.
Handsome pun tersenyum. Ia menghampiri kedua bocah itu. Dan merangkul mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/91168068-288-k50607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Cupids
HumorUrutan # 245 dalam Humor - 27 Mei 2017 Tommy, Pemuda tampan dan cerdas, ia juga pantang menyerah. Begitu banyak yang mengidolakannya. Tetapi, dari sekian banyak wanita yang mengharapkan cintanya. Ia hanya melirik satu wanita. Wanita yang amat dikagu...