"Hari ini adalah ujian kedua kalian. Jadi, aku tidak ingin kalian membuat suatu kesalahan pun, mengerti?"
Thunder dan Handsome mengangguk dan menempatkan tangan kanan mereka di atas alis mereka (tanda hormat).
Tommy tersenyum penuh kebanggaan.
。。。
Tommy, Handsome dan Thunder tiba di depan sebuah gedung.
Yang tak lain, adalah tempat dimana Tommy belajar."Aku jadi rindu sekolahku."
Handsome merasa sedih. Thunder merangkulnya.
"Aku juga rindu."
Thunder berusaha menghibur Handsome, sementara Tommy meledek mereka.
"Kasihan ya kalian. Tetapi, bagaimana pun juga masa-masa sekolah kalian sudah lewat. Sekalipun, kalian kembali hidup."
Thunder dan Handsome tidak terima, mereka menghampiri Tommy, dan memukul kepalanya.
"Hei! Sakit tahu!"
Pekik Tommy lirih.
"Hei bocah, apa hebatnya bersekolah tanpa mengerti bagaimana menghormati orang lain!"
Thunder memukul kening Tommy beberapa kali. Namun, itu seperti angin yang menerpa keningnya saja bagi Tommy.
"Kau ini mulai nakal ya!"
Sedangkan Handsome hanya mengomel dengan nada yang lembut.
"Aduh, sakit! Sakit! Jangan terus memukul ku!"
Tommy berpura-pura kesakitan.
"Bagaimana kau bisa merasa kesakitan? Sedangkan pukulanku terus menembus kepalamu."
Tommy terkekeh seraya menggaruk kepalanya.
"Tidak lucu ya?"
Mereka pun menggelengkan kepala.
Orang-orang yang lewat terus berpikir kalau Tommy mulai gila.
Bahkan salah satu teman Tommy segera menghampirinya."Mimey, kau sudah gila ya? Sedari tadi aku melihatmu berbicara sendiri."
Thunder dan Handsome tidak dapat menahan tawa, mendengar panggilan dari gadis itu ke Tommy.
Mereka hanya menutup mulut mereka dengan tangan saja."Gip, aku sedang belajar untuk berbicara saja kok."
Jawab Tommy seraya terkekeh.
Teman Tommy yang bernama Gipsy itu kebingungan."Memangnya sebelumnya kau tidak bisa berbicara ya?"
"Hah? Bukan begitu, cuma, ah sudahlah. Sana cepat pergi ke kelas, nanti terlambat."
Gipsy menggaruk-garuk kepalanya, kebingungan melihat tingkah temannya itu.
"Kau yakin, aku bisa meninggalkan kau sendiri disini?"
"Ya."
"Ya sudah, kalau begitu... Bye Mim!"
Gipsy, teman Tommy pun pergi seraya masih kebingungan.
Tommy pun marah pada kedua malaikat itu."Kenapa kalian tertawa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Cupids
MizahUrutan # 245 dalam Humor - 27 Mei 2017 Tommy, Pemuda tampan dan cerdas, ia juga pantang menyerah. Begitu banyak yang mengidolakannya. Tetapi, dari sekian banyak wanita yang mengharapkan cintanya. Ia hanya melirik satu wanita. Wanita yang amat dikagu...