Jam dinding telah menunjukkan pukul 09:05 pagi.
Tommy, bersama Thunder dan Handsome, berjalan memasuki sebuah salon.
Thunder dan Handsome yang berjalan di belakang Tommy, menoleh ke sana dan ke mari."Kau yakin ini tempat dimana kau bekerja?"
Thunder mengurut-urut dagunya.
"Tentu saja... memangnya kenapa?"
"Tidak apa-apa..."
"Kau merasa ini memalukan?!"
"Tidak!"
Handsome menjawab pertanyaan Tommy untuk Thunder.
"Aku tidak bertanya padamu. Tetapi, padamu!"
Tommy menunjuk Thunder.
Thunder mengangguk-anggukkan kepalanya."Sedikit."
"Kau tidak tahu saja aku bekerja sebagai apa."
Thunder dan Handsome saling menatap.
"Huah?"
"Jangan-jangan, ia anak dari pemilik salon ini."
"Bukankah orang tuanya sudah pergi?"
Handsome menanggapi.
"Bisa saja ia berbohong, bukan?"
"Kalau begitu kita memiliki sahabat seorang anak pengusaha. Bukankah itu hebat?"
Thunder dan Handsome cekikikan dan mengacungkan jari telunjuk mereka.
。。。
"Ternyata ini bagianmu..."
Handsome berkata dan menoleh melihat Thunder memegang kepalanya.
"Memangnya kenapa?"
Tanya Tommy
"Apa?"
Tommy disadarkan oleh seorang perempuan yang sedang di keramasi oleh Tommy.
"Eh? Bukan apa-apa!"
Tommy pun mengisyaratkan kekesalannya terhadap Thunder dan Handsome.
"Baiklah, nona, sudah selesai!"
"Oh iya, terima kasih ya! Ah, ini tip untukmu."
"Tidak perlu! Saya tidak terima."
Gadis itu tetap memaksa Tommy untuk mengambilnya.
Dan, Tommy pun terus menolaknya.
Hingga gadis itu menyelipkan uang itu ke kantong celana Tommy dan mengecup pipi Tommy."...!"
Thunder dan Handsome pun terkejut dengan sikap gadis itu.
Tommy menempelkan tangannya pada pipinya.
Gadis itupun pergi dengan senyuman yang tersungging di bibirnya."Kau lihat itu? Itukah yang kau sebut sebagai anak kecil?"
"Gadis itu yang melakukannya, bukan Goody!"
Jawab Handsome pada Thunder.
"Sama saja!"
Sementara Tommy masih terperangah.
"Bahkan Elsa saja tidak berani mengecupku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Cupids
MizahUrutan # 245 dalam Humor - 27 Mei 2017 Tommy, Pemuda tampan dan cerdas, ia juga pantang menyerah. Begitu banyak yang mengidolakannya. Tetapi, dari sekian banyak wanita yang mengharapkan cintanya. Ia hanya melirik satu wanita. Wanita yang amat dikagu...