Sacha pov
Hanya cewek terbaik yang bisa bangunin lo dengan cara terbaik. Pagi ini gue membuka mata karena merasakan sesuatu yang hangat di selangkangan gue. Seseorang mengelus-elus sesuatu yang berada di dalam celana gue."Tuh kan kamu mesum, daritadi dibangunin ga mau bangun, pas dielus-elus di situ baru bangun" Suara serak Clarissa menyapa pendengaran gue.
"Kamu yang ngelus kok aku yang mesum, good morning" Gue mengecup jidatnya.
"Pake baju dulu terus cuci muka, udah waktu sarapan nih" Clarissa mengecup pipi gue dan beranjak dari tempat tidur untuk berpakaian.
Setelah cuci muka dan berpakaian, kami sarapan dengan lahap. Beneran lahap, gue sama Clarissa kayak lagi kompetisi makan. Kami makan dengan kecepatan eminem ngerap di lagu rap god. Gue beranjak untuk ngambil waffle setelah menghabiskan sepiring english breakfast. Clarissa juga mengambil roti croissant hangat setelah menghabiskan semangkuk sereal yang menurut iklannya terbuat dari gandum utuh.
"Udah makan roti pake telor pake daging, makan waffle pula, hati-hati eneg loh" Tegur Clarissa.
"Carbo load ini, ntar aku kehilangan massa otot kalo ga gini" Kilah gue.
"Halah kamu udah berlemak gitu kok" Cibirnya nyebelin.
"Itu kamu udah makan sereal semangkuk nambah roti pula" Balas gue menunjuk croissant hangat yang bertengger di piringnya.
"Aku kan masa pertumbuhan" Clarissa udah belajar ngeles rupanya.
"Alesan" Cibir gue pendek.
Gue merasakan getaran di saku jeans gue. Gue merogoh benda yang bergetar tersebut. Sudah pasti itu adalah handphone, masa iya ngantongin vibrator (eh).
"Eh lo dimana?" Kata orang yang menelepon gue.
"Lagi di hotel sarapan, kenapa?" Jawab gue sambil memasukkan waffle ke dalam mulut gue.
"Udah siap belum ntar kudu foto?" Kalimat ini membuat tertegun.
"Foto apaan? Ini siapa ngomong-ngomong?" Tanya gue heran.
"Yalord mati gue, baca dulu layar hape lo" Gue menurut dan melihat di hape gue terpampang nama ARVIN.
"ARVIIIN, BROO APA KABAAAR" Sahut gue heboh.
"Lo daritadi asal angkat aja gitu ngobrol lama ga nyambung. Eh lo foto ya jam 1" Kata Arvin memberi komando.
"Foto apa Arv?" Gue masih bingung.
"Lo baca kontrak yang lo tanda tanganin ga sih?" Arvin balik nanya.
"Baca kok tapi ga banyak hehehe" Gue ketawa ga asik.
"Ya ampun ingetin gue buat nyekek lo ntar ya, lo gue tunggu buat foto siang ini. Foto promosi itu loh, kan lo udah di kontrak gimana sih lo" Omel Arvin luas. Iya panjang lebar maksudnya.
"Oh iya iya, dimana?" Tanya gue masih ling-lung.
"Di lapangan lah kan lo ntar settingnya pake kostum team dan di home stadion gimana sih lo" Asam urat Arvin gue pastikan naik saat ini.
"Hahahahaha oke bro gue ntar langsung ke lapangan kok bro" Jawab gue sambil tertawa kecil.
"Ok gue tunggu di sono" Kata Arvin lalu mengakhiri panggilan.
"Siapa?" Tanya Clarissa dengan ekspresi penasaran.
"Arvin" Sahut gue pendek lalu lanjut makan.
"Ih Arvin siapaa" Katanya menyikut gue.
"Arvin temen aku yang kerja di perusahaan asuransi itu loh" Jawab gue masih konsen makan.
"Yang kamu jadi ambassador itu?" Tanya Clarissa sambil memalingkan wajah gue menghadap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swagger Teacher
Teen FictionAntara cewek idola sekolah dan guru praktek favorite murid-muridnya.