3. Meet the Idol

16.4K 1.2K 47
                                    

Nora pov
Ga bisa gue percaya, hari ini gue ketemu sama gitaris cewek yang dulu pernah gue idolain. Udah lama sih, pas gue masih SMP awal-awal gue lagi suka banget mantengin youtube dan ngeliat band-band gitu terus gue nemu band yang gue suka, band lokal dan gitarisnya dari SMA sebelah sekolah gue.

Sampe pas gue kelas satu SMA gue denger bandnya udah bubar. Gue cuma bisa liat dia di video lamanya. Ga ada updatean video baru lagi. Sampe hari ini akhirnya gue liat dia lagi. Bukan sebagai gitaris lokal kesukaan gue tapi sebagai guru praktek idola gue. Dia terlihat agak berbeda memang, lebih dewasa, lebih rawrrr. Intinya lebih greget.

Tadi di kantin pas gue sama Clarissa makan, gue liat dia masuk memesan semangkuk sup dan beberapa tempe. Gue perhatiin dia makan dengan lahap. Woo dia suka sup ternyata. Lagi asik gue merhatiin tiba-tiba dia mendongak melihat ke arah kita. Gue buru-buru pasang senyum manis, dia membalas senyum gue, lalu lanjut makan lagi dengan khusuk. Gue masih betah merhatiin dia makan pas gue liat Clarissa beranjak mau bayar mau ga mau gue ikut.

"Berapa bu?" Tanya Clarissa.

"13 ribu neng" Jawab si Ibu.

"Engg sama yang dimakan sama cewek itu" Clarissa melirik Miss Sacha.

"Sama itu 28 ribu neng" Jawab ibu kantin.

"Eh gue aja yang bayarin" Potong gue bersiap ngeluarin duit.

"Ini bu" Clarissa mengeluarkan uang 50 ribuan. Dasar licik.

"Huu curang lo" Gue menyenggolnya.

"Hehe biarin siapa suruh lo lelet" kata Clarissa sambil mengambil kembaliannya. Gue pun membayar makanan gue dan ke luar kantin menuju kelas.

Selama sisa pelajaran ini gue kepikiran si guru praktek terus. Gue pengen ngobrol. Gue penasaran sama dia. Gue pengen tau segala-galanya soal dia. Gue jadi banyak ngelamun hari ini sampe jam pelajaran abis. Biasanya kalo gue ngelamun Clarissa bakal ganggu gue. Tapi tidak hari ini dia sibuk juga dengan lamunannya.

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Kami dengan gegap gempita membereskan buku-buku dan keluar kelas. Gue seperti biasa pulang dengan Clarissa karna dia nebeng mobil gue. Mamanya sibuk kerja kalo siang gini jadi ga bakal bisa jemput dia. Gue melangkah keluar kelas menuju gerbang bersama Clarissa. Kami berdua sama tingkat bengongnya hari ini. Banyak ngelamun aja. Miss Sacha effects nih.

"Hey anak IA 1" Sebuah suara mengagetkan gue dan Clarissa saat kami hendak melewati gerbang. Miss Sacha berdiri bersandar dekat gerbang.

"Selamat siang Miss" Sapa gue dengan sopan, namanya juga cari muka sedangkan Clarissa masih terkejut dan cengok ketemu Miss Sacha.

"Kamu tadi bayarin makan saya yah" Tanya Miss Sacha.

"Engg gimana yah" Clarissa malah bingung.

"Itu tadi bu kantin bilang ke saya kalo kamu yang bayarin" Lanjut Miss Sacha.

"Iya miss dia yang bayarin, maunya sih saya tapi keduluan sama dia" Ujar gue memberanikan diri buat bermodus ria.

"Berapa tadi?" Tanya Miss Sacha mengeluarkan dompet.

"Ga usah Miss saya ikhlas kok" Kata Clarissa cepat. Syukurlah dia ga lemot kalk ga bisa di bayar beneran doi. 

"Jangan gitu saya ga enak, saya bayar aja, berapa?" Desak Miss Sacha.

"Ga usah di bayar Miss, saya minta kontaknya aja boleh?" Tanya Clarissa mengagetkan gue. Asli gesit yah pergerakan.

"Hah? Buat apa?" Tanya Miss Sacha bingung.

"Engg sapa tau saya butuh bantuan pelajaran, saya lemah di bidang studi bahasa inggris" Kilah Clarissa. Iya sih lemah di bahasa inggris dan 8 mata pelajaran lainnya.

"Woo oke oke mau apa ni?" Tanya Miss Sacha mengeluarkan hapenya.

" Line ada?" Tanya gue. Lah kok gue yang nanya ya.

"Ada, ni id-nya" Miss Sacha menyodorkan hapenya ke depan kami. 

"Okedeh makasih Miss" Kata Clarissa.

"Iya sama-sama, makasih supnya" Kata Miss Sacha mengedipkan mata lalu menyebrang jalan menuju parkiran.

Kedipan mata sepersekian detik itu membuat gue kehilangan nafas sebentar. Gue lirik Clarissa rupanya dia juga sama. Ah padahal dia juga cewek kok gue gugup sih? Mungkin karna dia idola gue yang hilang. Terus Clarissa ngapain ikutan grogi? Mungkin dia ga pernah di kedipin mata sama cewek cantik. Mata gue mengikuti Miss Sacha sampe memasuki mobilnya. Sebuah mobil yang unik. Mungkin mobil keluaran udah lama dengan cat mengilap dan deruman mesin yang menandakan mesinnya berkualitas. Dia pun berlalu pergi dari parkiran.

"Kenapa lo bengong?" Tanya gue pada Clarissa.

"Gak apa, kece yah" Kata Clarissa pelan.

"Emang, makanya dulu gue ngefans" Sahut Gue.

"Kita kok jadi kayak ga normal yah hahaha" Kata Clarissa tertawa.

"Gak laaah, punya idola ga apa dong" Kata gue.

"Kalo ga normalnya sama dia mah di maklumin kali yah" Kali ini Clarissa ga terlihat bercanda.

"Lo ga naksir beneran kan?" Tanya gue.

"Kalo iya kenapa?" Katanya menaikkan sebelah alis.

"Kalo iya kita saingan" Kata gue.

"Ok game on" Sahut Clarissa

"Haha ok bitch, yuk pulang yuk gue mau chattingan sama idola gue" Ajak gue.

"Hahah iya gue juga aaah" Kata Clarissa.

Ok kali ini kita rival.

To be continued

Swagger TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang