Clarissa pov
Hari pertama turun sekolah lagi sejak libur panjang naik kelas. Kangen banget sama sekolah. Eh bukan sekolah deng, tapi temen-temen sekolah gue lebih tepatnya."Saaaaaa!!!!!" Teriakan sahabat gue terdengar annoying banget tapi gue kangenin abis. Nora adalah sahabat gue dari kelas 1. Dia dengan semangat menghampiri dan memeluk gue ketika gue baru melangkah masuk gerbang sekolah.
"Ah lo Ra, baru ga ketemu sebulan udah segitunya" Ledek gue.
"Sombong banget lo kampret nyesel gue" sungut Nora melepaskan pelukannya dan mendorong pelan tubuh gue.
"Dih ngambek lo, eh kita sekelas ya?" Tanya gue.
"He'eh, makanya lo jangan lelet kek jalannya ntar kita ga dapat tempat duduk strategis loh" Jawab Nora menarik gue menpercepat langkah.
BRUGGGHH!!!
Gue dan Nora menubruk seseorang yang juga sama tergesa-gesanya dengan kami. Dia membawa tumpukan kertas tebal yang dijilid, pasti sangat berat dan sekarang kertas-kertas itu terjatuh karena gue dan Nora."Eh sorry bu, kita ga sengaja" Nora langsung membantu orang itu mengumpulkan barang-barangnya.
"Eh gak apa, saya kurang hati-hati tadi jalannya" orang yang kita tabrak malah balik meminta maaf.
"Sa! Lu bantuin ngapa?!" Nora melotot ke arah gue.
"Eh iya iya" gue langsung membantu memunguti, beberapa kertas telepas dari jilidannya. Kami pasti membuat orang ini kerepotan.
"Ini bu udah semua" Kata Nora memberikan barang-barang tersebut pada orang yang kita tabrak lalu terdiam seperti orang kerasukan.
"Makasih banyak yah" jawabnya lalu berlalu meninggalkan kami.
"Oy Ra, lo kok ngelamun?" Tanya gue heran.
"Itu barusan mukanya familiar banget, siapa ya?" Tanya Nora, seperti pada dirinya sendiri.
Gue menatap punggung orang yang tadi. Dia menggunakan atasan putih dan rok hitam. Pasti guru praktek. Gue ga sempat begitu memperhatikan wajahnya tadi saking kagetnya karena jatohin barang-barangnya.
"Yaudah yuk cus ke kelas aja" ajak gue ke Nora.
"Yadah yuk" jawabnya menggandeng gue menuju kelas.
Bener aja kata Nora, kita kebagian tempat yang ga oke, paling depan tepat di depan meja guru.
"Tuh kan ape gue kate" rutuk Nora cemberut.
"Hihihi lo ga bisa tidur pas pelajaran, mampus lo" gue terkekeh padahal sebel juga sih duduk di sini.
"Ah malesin lo" Nora menyandarkan tubuhnya di dinding. Kami duduk di barisan paling pinggir yang mepet dinding.
"Coba aja tadi pagi lo ga nabrakin guru, ga telat kita" kata gue pada Nora.
"Itu siapa ya? Kok gue kayak pernah liat" Nora lagi-lagi menerawang mengingat guru tadi pagi.
"Kepo banget lo, samperin ke ruang guru sana kalo penasaran" kata gue.
Hari ini gerimis jadi kami ga perlu upacara, langsung masuk kelas aja. Udah jam 7.20 tapi guru belum masuk. Ini seharusnya jadwal bahasa inggris dengan Ma'am Ida, biasanya beliau guru yang ontime.
"Eh gimana lo sama Yogi?" Tanya Nora, kan kepo dia.
"Udah putus Ra, males gue, lagian gue ga ada rasa juga" jawab gue memulai sesi curhat.
"Sayang banget padahal lo cocok keliatannya sama dia" Ujar Nora.
"Ya gimana gue ga cinta, lo sendiri gimana kan di deketin anak basket tu" tanya gue balik.
"Ah ga gue, doi lebay banget deketinnya bikin ilfil" jawab Nora.
Nora ini temen gue yang sebenernya banyak di taksir karena pesonanya yang lumayan wow. Rambut gelombangnya sempurna membingkai wajah lembutnya. Dia cantik sih tapi ya dia gitu, ngomongnya sembarangan.
Ma'am Ida masuk ke kelas gue diikuti oleh guru praktek yang tadi gue sama Nora tubruk. Semua mata tertuju ke depan kelas. Nora langsung memperhatikan si guru praktek dengan lekat. Dari ujung kaki ke ujung kepala.
"Good morning Class, ini Miss Sacha, dia akan praktek mengajar di kelas kalian di bawah bimbingan saya, nah Miss Sacha silahkan" Ma'am Ida mengumumkan di depan kelas memperkenalkan si guru praktek yang terlihat eksotis. Kulitnya kemerahan seperti terbakar matahari. Matanya cerah. Hidungnya mancung. Bibirnya penuh. Tidak terlalu tinggi tapi sepatu berhaknya mendukung penampilannya. Orang ini cocok ikut ajang miss universe.
"Perkenalkan saya Sacha, mohon kerjasamanya untuk semester ini" katanya memperkenalkan diri dengan suara yang rendah dan empuk.
"Ok Miss saya tinggal dulu yah silahkan dimulai kelasnya" ujar Ma'am Ida keluar dari kelas.
"Ok Class, how we should start the first day" Katanya bertanya pada seantero kelas yang memasang wajah bingung. Ini guru kan dia yang mau ngajar kok nanya sama kita.
"Engg introduce, may be?" Tria si anak yang pernah ikut pertukaran pelajar bertanya dengan ragu.
"Ok boleh, pasti kalian bingung kenapa saya bertanya ke kalian, sebenernya saya mau langsung mulai belajar hari ini tadi ada accident tadi pagi dan beberapa notes saya hilang" kata Miss Sacha mengerling ke arah kami. Nora langsung mesem-mesem ga jelas. Gue tersenyum kecut ke Miss Sacha.
"Nah sekarang tulis basic info soal diri kalian dan bacakan, nanti di kumpulkan ke saya, biar saya gampang menghapal kalian" kata Miss Sacha.
Kami pun sibuk menuliskan biodata kami dan satu per satu memperkenalkan diri. Dalam satu mata pelajaran ini kami habiskan dengan perkenalan diri. Setelah semua telah memperkenalkan diri Miss Sacha menyuruh kami mengumpulkan data kami.
"Miss, kami belum tau soal Miss" Nora berkata dengan berani. Semua isi kelas melihat padanya.
"Kalian mau tau soal saya?" Tanya Miss Sacha.
"Yessss Misssss" jawab kami serempak. Banyak yang penasaran rupanya.
"Ok, silahkan bertanya, saya sudah memperkenalkan nama kan tadi" jawab Miss Sacha.
"Miss orang sini?" Tanya Amer yang duduk di belakang.
"Iya saya orang samarinda" jawabnya.
"Miss umurnya berapa?" Tanya seseorang yang pasti tidak mengerti norma kesopanan.
"Umur saya 21 tahun" jawab Miss Sacha. Wah masih muda cuma beda 4 tahun dengan kami.
"Miss suka apa?" Tanya Nora.
"Saya suka banyak hal, saya suka bermain bola, saya suka nonton, suka travelling, suka main game, suka bermain musik, banyak pokoknya" jawab Miss Sacha.
"Sa, gue pernah liat dia di youtube deng, band indie, gitaris" bisik Nora ke gue.
"Woo di youtube, band apaan?" Gue kepo juga.
"Lupa gue namanya, cuman kayaknya ga pernah bikin lagu lagi" kata Nora pelan.
"Ok saya rasa cukup perkenalannya dan waktu belajar kita juga sudah habis, terima kasih atas waktunya, selamat pagi" Miss Sacha lalu keluar kelas.
"Gilee kalo guru gitu semua gue mau full day school deh sampe malem kalo perlu" Kata Benny murid cowok yang paling doyan tidur.
"Setuju gue, kalo bisa jam belajar bahasa inggris terus deh" timpal Ogi.
"Gue mau bikin Miss Sacha fans club ah gue ketuanya" kata Putra.
"Enak aja lo, gue dong ketuanya" Benny menoyor kepala Putra.
Kelas diributkan oleh topik mengenai Miss Sacha. Dia jadi trending topic kelas ini dan gue yakin bakal jadi trending topic se-sekolah. Kami yang tadi tenang hening memperhatikan Miss Sacha seolah terhipnotis sekarang ribut bukan main membicarakannya. Gue rasa, gue juga fansnya.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Swagger Teacher
Genç KurguAntara cewek idola sekolah dan guru praktek favorite murid-muridnya.