Jingga menghela nafasnya berkali-kali, telapak tangannya bahkan terasa dingin, ia selalu seperti itu kalau sedang gugup.
Sebelum berangkat dari rumahnya, ia sempat mengimkan pesan kepada Johnny, meskipun belum di read sampai sekarang.
LINE
Jingga_Savana aku diajak jennie ketemuan.
Jingga sebenarnya tidak butuh apa-apa dia Cuma butuh dukungan mental dari Johnny, karena jingga tidak mungkin meminta dukungan mental kepada dua pria yang mentalnya sendiri tidak beres (read: winwin ten), hingga jingga sampai di depan café tempat janjiannya dengan jennie, pesan jingga tidak ada tanda-tanda sudah di baca.
"mungkin capek, jadi tidur cepet" jingga bermonolog.
Diliriknya jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, ia berfikir keras mengapa jennie ingin menemuinya malam-malam seperti ini.
Segala fikiran negativ efek menonton drama terlintas di benak jingga.
Seorang wanita yang di tinggalkan karena si pria memilih wanita lain, dan wanita itu meminta bertemu dengan selingkuhan kekasihnya di sebuah café.
Adegan pertama yang ada di benak jingga di tampar, lalu di maki, lalu di siram dengan jus. Auwww this is so bad. Jingga hanya menggeleng beberapa kali ketika membayangkannya.
"jen" panggil jingga pelan,ketika menghampiri gadis itu dan segelas smoothie strawberrynya di sudut café yang sudah sepi pengunjung itu.
"eh, udah dateng" jennie datar, dan melakukan gesture seperti meminta jingga untuk duduk.
Hening, tidak ada yang mulai pembicaraan, hanya pelayan yang membawakan pesanan jingga yang memecah keheningan keduanya.
Jingga langsung meminum pesannanya, tenggorokannya terasa kering menghadapi situasi ini.
"ji" panggil jennie.
Jingga menghentikan aktifitas meminumnnya dan memfokuskan pandangnya pada jennie.
"iya jen"
"hmmm" jennie berdehem.
"sebenarnya gue manggil elo kesini—"
"gue tahu kok jen, gue siap di tampar, di maki sama di sirem jus" potong jingga.
"tapi gue ama Johnny bener-bener saling cinta, kalau elo minta gue ninggalin Johnny maaf jen gue gak bisa. Gue juga berhak bahagiakan? Please jangan suruh gue pisah ama dia lagi" cerocos jingga tanpa memberika jennie kesempatan untuk bicara
Jennie blank, dan sepersekian detik tertawa.
"pfhhhtttt"
Jingga menatap jennie dengan tatapn heran dan kening berkerut.
'lah bukannya ngamuk dia malah ketawa' batin jingga.
"sorry, abis elo sih. Gue belum selesai ngomong elo udah motong duluan" jennie minum smootienya lalu kembali mentapa jingga.
"gak gitu ji. Jujur gue emang masih marah si ama lo, mmmm lebih tepatnya kecewa banget. Soalnya elo ada di daftar salah satu orang kepercayaan gue"
Jingga hanya bisa menunduk dan mengucapkan "maafin gue jen, berkali-kali"
Tapi jennie meraih tangannya dan menepuk-nepuknya pelan.
"hei, gue juga pengen minta maaf karena udah ngata-ngatain elo waktu itu"
Akhirnya jingga berani mengangkat kepalannya dan menatap jennie.
"mungkin ini berat buat gue, tapi kata seseorang yang gue kenal 'adakalanya mengikhlaskan lebih baik' dan gue rasa itu bener ji"
"gue gak mungkin maksain perasaan gue ama Johnny, yang sudah jelas udah gak cinta lagi ama gue, mau gue pake jalan apapun sampai gue maksa dia tunangan itu gak bakal bisa, karena cintanya bukan buat gue tapi buat lo"
Mata jingga berkaca-kaca rasanya ia ingin menangis, gadis sebaik jennie ia kecewakan dengan kelakuaannya, dengan rasa bernama cinta yang terlalu menggebu dengan Johnny, ia menghancurkan perasaan teman baiknya ini.
"gue udah bilang sama orang tua gue sama orang tua Johnny kalau gue ama Johnny udah selesai, gue gak bakal tunangan ama dia"
"tapi kata Johnny—" potong jingga.
"gue cuman nakutin dia. Hehe" jennie terkekeh sehingga membuat jingga juga ikut terkekeh.
"gue mau sekarang elo ama gue kayak dulu lagi ji, meskipun rasa sakit gak mudah buat gue hapus, tapi ayo kita berusaha memafkan gue maafin elo dan elo maafin gue"
Keduanyapun tersenyum, ternyata benar mengikhalskan memang jauh lebih baik dari pada menyimpan dendam.
"udah makan belom? Gue traktir" jingga tersenyum ceria.
"mentang-mentang udah punya pacar ya lo" sunggut jennie.
"itung-itung pajak jadian gue"
"hahaha dasar"
Mereka berdua bersantap dengan lahap, dan sudah akan beranjak.
"eh jen, elo kenal ketua fotografi kampus?" tanya jingga mengingat beberapa peran taeyong dalam menemukan kepingan memorinya.
Seingat jingga taeyong stalker jennie, pria yang begitu memuja jennie dan ingin membuat jennie bahagia dengan segala cara.
"iya, lee taeyong kan? Kenapa?"
"dia baik loh, jomblo lagi" puji jingga.
Saat keduanya asik mengobrol ringan Johnny datang dengan kaos lusuh dan tergopoh-gopoh menghampiri jingga dan jennie.
Di putarnya badan jingga ke kanan, ke kiri dank e belakang "kamu gak apa-apa kan? Ha?"
Sementara jingga hanya menunjukkan ekspesi bingungnya.
"kok kamu di sini?"
"kamu bilang mau ketemu ama jennie, aku takut lah kamu kenapa-napa jadi nyamperin"
"emang cewek lo mau gue apain bangsat?" sela jennie.
Johnny menyembunyikan jingga di belakang badannya seakan jadi perisai untuk gadis itu.
"ihhh kamu apaan sih kita cuman makan malem bareng" jingga mencubit perut Johnny pelan melihat kelakuan aneh kekasihnya itu.
"hahaaha udah lah, gue balik dulu udah malem" jennie pamit dan melakukan aktifitas cipika cipiki dengan jingga yang tentu saja mengundang tanda tanya besar untuk Johnny.
Johnny yang sudah mengira café yang di datangi jingga dan jennie sudah luluh lantak akibat perkelahian keduanya ternyata salah besar, kedua wanita itu malah saling bersikap manis.
Jingga mengalungkan lengannya ke Johnny, "yukkkk"
"tunnggu, ini ada apasih J? aku gak ngerti"
"hehehe, pokoknya aman"
"aman apaan?"
"jennie udah ngebatalin rencana pertunangannya ama kamu. Jadi sekarang seo Johnny hanya milik jingga seorang"
Johnny beberapa kali menngedipkan matanya tidak percaya.
"yuk pulang udah jam 10 malem"
"papa di rumah?"
"lembur"
"jeno?"
"nginep di rumah mark"
"aku nginep di rumah kamu yah"
"boleh, tapi tidur di kamar jeno yah"
"ahhhh kamu mahhh~~~"
Kita pernah saling melupakan, lalu saling mengingat.
Kita terpisah, tapi tetap terhubung.
Karena kita dihubungkan oleh benang kuat yang bernama takdir, dan hanya ada satu nama yang menuntun ku untuk menemuka kepingan memori tentang mu dan tentang kita.
Yeah, just one name. J.
...
FIN
![](https://img.wattpad.com/cover/100427244-288-k522671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY 'J'
Short Story[Some chapter private] Just one name - J ©2017.Jena Started: 22.02.2017 Ended: 19.03.2017