4. Sakit

377 16 0
                                    

"I never know why, but I still miss you." -Alesso ft. Dirty South.

Setelah di cek, ternyata gue kena parotitis dan gue dirawat kayaknya sih cuma tiga hari. Kayaknya. Tapi bisa aja lebih. Senin pagi gue bete banget mama kerja, kak Tania juga kerja. Gue sendirian, lagipula gue juga masih bisa jalan ke kamar mandi sendiri, makan, minum dan kalo butuh apa-apa bisa pencet bel. Tapi gue butuh Ale banget. Gue belum bilang sama Ale kalo gue masuk rumah sakit, entah antara Vira, Nina, Malik, Fadel, atau Vania yang mungkin bakalan bilang sama dia. Terus kata Vira kemarin tim cheers sekolah gue juara 1! Sementara sekolahnya Rena juara 2. Jumlah poinnya tipis gue lupa berapa.

Sekitar jam 4 sore gue bangun tidur dan gue nengok ke sebelah kanan gue. Ale! Kayaknya dia tau kamar gue dari Nina atau Vira. Ale baru pulang masih pake seragam lengkap dan dia ketiduran. Jaketnya belum dibuka, maskernya masih dikalungin di leher. Mukanya.....lucu banget. Mau bangunin gak enak. Gue ambil minum di meja kecil yang ada disebelah kiri gue. Gue minum, eh tutup gelasnya jatoh dan Ale kebangun.

"Haaai! Jangan turun-jangan turun. Gue aja yang ambil." Ale lari kesebelah kiri gue terus ngambil tutup gelasnya. Setelah itu dia balik lagi ke kursi disebelah kanan gue.

"Makasih ya." kata gue.

"Iyaa" balas Ale. Terus dia senyum-senyum.

"Bete gue di sekolah gak ada lo. Gak enak." kata Ale.

"Ngincer Oat Krunch gue?"

"Nggak juga, Lex gue nyariin lo beneran. Lo gaya-gayaan pake sakit sih!"

"Ya mau gimana lagi kocak lo pikir gue mau apa kena parotitis?"

"Salam dari Rena nih cepet sembuh kata dia." Ale fokus ke handphone-nya. Rena?

"Hmm....ya ya. Makasih salam balik deh. Oh iya, lo gak bawa apa-apa buat gue nih kesini?" tanya gue iseng.

"Ngarep banget sih lo. Ada nih sorry ya gak banyak dan agak kegencet buku-buku di tas." Ale bawain gue lima roti Tous Les Jours yang...yah emang udah agak gepeng-gepeng.

"Iya gak apa-apa kali yang penting bisa dimakan. Makasih ya tau aja gue laper."

"Lo kapan gak laper."

"Semenit lalu...."

"Ngomong doang lo mau kurus. Eh jangan kurus beneran deh. Lo gak pantes kurus."

Satu hal yang gak pernah gue berhasil ketahui jawabannya: kenapa cowok kayak Ale masih jomblo? Ale baiknya super, perhatian banget, pinter Ekonomi, jago basket...sisi negatifnya dia cuma di rokok sama cabut hampir setiap pelajaran Bahasa Jerman kan? Atau profesi part-time dia dengan jadi DJ termasuk sisi negatif? Sebagian cewek kurang suka cowok-cowok kehidupan malam karena biasanya menjerumus ke bad boy tapi entahlah, Ale gak bad.

"Ale gue masih penasaran.....crush lo siapa sih sekarang?" tanya gue.

"Why you keep asking me like that. Ada pokoknya...tapi gak tau sih mau serius nggak."

"Mantan lo disekolah siapa aja emang?" ya gue kan anak baru gitu.

"Siapa AJA tuh kesannya mantan gue banyak banget deh hahahaha. Tau gak Ryana anak IPA 2? Itu dia mantan gue. Mantan gebetan juga ada." kata Ale. Waktu itu kayaknya pernah ada foto Ale sama Ryana di Instagram. Ryana seksi, gak tinggi gak pendek, tapi langsing kayak Victoria's Secret Angels. Rambutnya ngembang. Frizzy hair is good, kata Ale.

"Mantan gebetan lo siapa?"

"Vania..."

"Vania? Ya ampun serius lo?! Vania temen sebangku Fadel?" tanya gue dengan tatapan gak percaya.

Counting StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang