7. Ditembak

404 11 0
                                    

"I love you, you'll never know" - Calvin Harris & Alesso (feat. Hurts)

Seminggu sesudah casting, akhirnya anak sinematografi manggil anak-anak yang lolos casting ke pendopo. Gue sama Ale juga dipanggil.

"Gue disini mau bacain dari temennya Rico sama Bella dulu. Rico dan Bella nanti aja biar surprise." kata Belleza.

Gue gak kenal sama pemeran lain, dari kelas gue yang ikut casting cuma gue. Fadel sama Vania gak mau ikut.

"Nih sekarang the main character.... Rico akan diperankan oleh...oleh siapa pada penasaran gak?! " tanya Rachel.

"Sadar gak disini ada dua orang yang belum dipanggil daritadi?" timpal Belleza. Gue sama Ale belum dipanggil....

"Yup, Rico bakal diperankan oleh Alessandro dan Bella bakal diperankan oleh Alexa!" seketika anak-anak ngeliatin gue sama Ale.

"Yes gue bakal sering bareng lo yesss." kata Ale sesudah dari pendopo.

"Gue mau basket nih, lo gimana? Gak apa-apa kan gue tinggal?" tanya Ale.

"Gue juga mau latihan kok, Le." gue udah lama gak latihan dance. Latihan minggu ini bakal digabung sama sekolah lain. Gue ganti baju, balik lagi ke pendopo karena anak dance emang biasa latihan disitu. Pas gue ke pendopo baru ada Vika. Vika ikut dance tapi berhubung Vika sering gak sekolah kalo Jumat (Vika sendiri bilang dia, Marcus, Rachel, Ale udah di kasih peringatan keras sama walikelas karena sering cabut ) jadi dia gak aktif dan gue baru beberapa hari yang lalu tau Vika anak dance. Tapi sekarang Vika gak bisa cabut lagi.

"Hai, Lex! Yang lain pada lama nih." gue kenalan sama anak-anak dance yang mau latihan bareng. Ada cowok namanya Gatra. Manis sih lumayan.

"Lo kelas 11 kan? Kenal dong sama Alessandro?" tanya Gatra.

"Iya kenal kok." jawab gue.

"Tempat dia belajar nge-DJ sama gue itu sama. Gue suka ketemu tuh, tapi gak pernah ngobrol." kata Gatra.

Gatra anaknya asik sih, daritadi ngajak gue ngobrol terus dan selesai latihan dia minta pin gue.

Ale's POV

Vika nge-LINE gue malem-malem pake voice note. Gak biasanya.

"Ale, maaf bikin kaget malem-malem. Tau yang namanya Gatra gak? Dia kan anak dance, tadi latihan bareng sama gue, Lexa sama yang lain-lain gitu. Dia nanya ke Lexa kenal gak sama Alessandro. Pas selesai latihan, Gatra minta pinnya Lexa." Gatra. DJ Gatra. Lebih tua satu tahun dari gue, tapi masih kelas 11. Dia gak naik kelas alias veter.

Obrolan gue sama Vika berlanjut sampe malem banget. Full pake voice note karena kalo diketik susah. Sabtu paginya pas jogging sama Rena, gue cerita ke dia.

"Lo pikun? Apa gimana? Gatra itu mantan gue! Gue belum lama kali putus dari dia!" gue lupa Gatra itu nama pacarnya Rena. Tapi belum lama ini Rena diputusin sama Gatra dan dia nangis-nangis di depan rumah gue. Dia selesai nangis gantian gue yang nangis gue bangkrut karena dia bisa berhenti nangis gara-gara gue beliin pizza.

"Kalo misalnya mereka sampe jadian...bukan gak mungkin Lexa bakal berujung kayak lo dong?" tanya gue.

"Atau bahkan lebih parah?" tanya Rena.

"Ren lo gak bisa kasih solusi apa?" gue bingung.

"Just act normally, Le. Lo untuk sekarang gak bisa berbuat apa-apa dulu. Gak mungkin lo cegah dia karena pasti dia gak mau."

"Hmm iya sih dia gak akan mungkin mau dibilangin, pasti tetep aja terlena sama Gatra."

Gue sarapan di rumah Rena. Froot Loops pake susu cair stroberi. (Lexa juga suka Froot Loops.) Pembicaraan tentang Gatra cukup sampai disini. Syuting Our Time itu sepanjang libur sesudah UTS. Libur tiga hari langsung bisa beres. Short movie kan ringan, syutingnya juga gak ribet-ribet banget.

Counting StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang