#11 The Family

5.2K 627 99
                                        

Namanya Alicia Amora Adhikara. Mungil. Cantik. Persis kayak mamanya.

Lahir dengan berat 3 kilogram, anak ini mewarisi mata kecil kayak gue dan senyum maut mamanya. Sebuah fitur yang membuat gue merasakan yang namanya jatuh cinta lagi sejak ketemu Audy 6 tahun yang lalu. Bro, gila ini anak cantik banget gue jadi bangga karena gen gue menyumbang setengah dari kecantikannya dia. Hehe.

Audy melahirkan Chia (yep, that's her nickname everyone) secara normal 2 minggu yang lalu. Nggak banyak komplikasi, cuman gue panik sampe ubun-ubun aja pas dia tiba-tiba nelfon gue di hari Senin sore katanya ketubannya pecah pas lagi nyiapin dinner. Nggak pake ba-bi-bu lagi lah gue langsung cabut dari kantor ngejemput dia dan bawa dia ke RS. Untungnya, setelah itu semua proses kelahirannya berjalan lancar sampai akhirnya pecah tangis baby Chia memenuhi delivery room malam itu.

Berbarengan dengan menangisnya anak gue, bapaknya pun ikut nangis. Gue sampe diketawain Audy dan suster yang ada disitu waktu itu tapi ya bodo amat. Gue terharu gila, ini anak gue. Darah daging gue. Hasil kerjasama gue dan Audy, sekarang ada di dalam gendongan gue terlelap dengan cantiknya berbalut kain bedong.

"Jevin gantian dong ih, kan aku ibunya!" Audy protes. Gue pun mengembalikan anak itu ke pelukannya sambil cengengesan.

"Cakep banget, Dy..."

"Iya lah, siapa dulu dong ibunya" Audy tersenyum dan menyentuh hidung mungil Chia dengan penuh sayang.

"Hey I've done my part too!" gue merengut. Audy tertawa. Chia nangis. Mungkin keberisikan Mama dan Papanya.

Mama dan Papa. Papa dan Mama. Gila, gue masih gak percaya gue dan Audy udah jadi sepasang Papa dan Mama. Lo percaya gak? Nanti bakal ada yang manggil Jevin Adhikara dengan sebutan 'Papa'. Bayanginnya aja udah bikin senyum-senyum sendiri.

I am a fucking dad now!

Mama dan Kak Netta datang menjenguk sehari setelah Audy melahirkan, karena kebetulan saat itu Mama lagi business trip ke Singapur dan Kak Netta masih di London. Mama membawakan satu parsel gede isinya macem-macem perlengkapan bayi sampe biskuit-biskuitnya, sementara hadiah dari Kak Netta adalah boneka panda yang katanya merupakan idenya Qilla. Mama kayaknya bahagia banget dapet satu cucu cantik lagi, beliau gak berhenti senyum-senyum selama kunjungannya dan nggak mau melepas Chia dari gendongannya meski jam besuk sudah habis. Kalau Kak Netta sih senang karena Qilla sekarang punya anggota genk baru yang bisa dia ajak main kalau lagi liburan kesini.

Anak-anak Enam Hari datang pas hari Sabtu. Sandhi datang bersama Alfa dan Ara, kedua anaknya yang sekarang udah gede-gede banget perasaan baru kemaren lahiran. Brian datang sama istrinya, baby-nya lagi dipinjem sama neneknya di Bandung sana katanya. Irwan datang bersama sang istri beserta anaknya, Shareefa, yang gemas banget sama baby Chia terus abisannya minta bikinin adek bayi juga sama Irwan (mampus mampus deh tuh dia). Dan Devan datang dengan membawa pasukan lengkap yang terdiri dari dia, istrinya, dan si kembar Naren-Naresh.

"Oom Jevin, adek bayinya nanti boleh main sama kita kan oom?" salahsatu dari si kembarnya Devan bertanya—gue lupa itu Naren apa Naresh ya abisnya mirip banget.

"Naren mau main apa emang sama adek Chia?" tanya Devan.

"Nalesh mau juga! Kalo Nalesh mau ajak Chia main lego!" belum sempat Naren menjawab pertanyaan bapaknya, si kembar satunya menyelak sambil mengangkat tangan antusias.

"Iiih tapi kan legonya punya aku!"

"Ssuuuut! Naren sama Naresh berisik ih nanti ade bayinya bangun!" Shareefa mengomeli kedua anak kembar itu. Jemarinya mengelus-elus kepala Baby Chia dengan sayang, fix banget sih ini balik balik Irwan langsung ditagih adek sama dia pasti.

After Six: JevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang