#5.Confused

38 16 0
                                    

Ini adalah hari ke-10 mereka berlatih untuk perlombaan paskibra pada 17 Agustus mendatang. Para siswa-siswi yang berbaris rapih membentuk formasi persegi panjang,suara-suara teriakan semangat, suara derap kaki beberapa siswa yang menggema di seluruh penjuru Aula telah menjadi pemandangan yang sering kali menjadi tontonan para siswa yang sedang berlalu lalang di Aula.

Pukul 05.20 PM  ,waktu latihan telah selesai.

Gadis berambut kehitaman duduk menyila disisi panggung Aula sembari memainkan ponselnya. Mencari kontak Kakaknya untuk menjemputnya disekolah, dikarenakan jika sudah lewat dari jam 5 sore, angkot dengan tujuan rumahnya sudah tidak beroperasi lagi.

Setelah menemukan kontak sang kakak ia segera mengirim pesan singkat pada kakaknya itu,

Viona Aqila FBanggg
Viona Aqila F : Bangg kevin ,jemput dongg ini baru kelar latian.

tidak begitu lama setelah pesan itu terkirim ,pesan balasan pun masuk.

Kevin : Qiii gue masih di rumah daniel ,lo pesen uber atau gojek atau grab aja yahh,tiati.

Viona mendengus. Jika kakaknya sudah berkumpul dengan teman-temannya pasti akan lupa waktu. Viona meng absen barang-barangnya yang berada di dalam ransel abu pink nya. Setelah semua barang sudah terabsen iapun segera meninggalkan Sekre Paskibra itu.

Ia melangkahkan kakinya gontai  sembari mencari aplikasi ojek online di ponselnya, viona menghela nafas lelah ia ingat bahwa baru saja duahari yang lalu ia menghapus aplikasi itu dari ponselnya.

Langkah gontainya melambat ketika tersadar bahwa ada seseorang yang sedang mensejajarkan langkahnya.

"pulang sama siapa?" Dimas bertanya.

Viona menggeleng pelan lalu menatap ke arah Dimas.

" yaudah sama gue aja yuk," ajak Dimas lembut.

"eh gausah gue sendiri aja, ngerepotin lo,lagian gue bisa cari ojek atau taksi kok."sergah Viona cepat.

"vi ini udah sore banget,kalo lo kenapa napa dijalan gimana?kalo lo di apa apain sama supir ojek atau taksinya gimana?mau minta tolong siapa?" Dimas mengoceh.

"Dewa neptunus."

"pokonya lo gue anter gapake protes." dengan langsung menarik lengan Viona menuju motor maticnya yang bertengger di ujung parkiran.

lagi-lagi Viona menghela nafasnya. Motor Maticnya pun melaju dengan kecepatan standard menjauh dari kawasan sekolahnya, setelah tadi Viona memberi tahu alamat tempat tinggalnya Dimas segera melesat ke alamat tersebut.

Rintik-rintik sisa hujan sore tadi sesekali mengenai kedua remaja itu. Keduanya bungkam,tidak ada yang berniat mebuka suara terlebih dahulu entah karna gengsi atau karna rasa canggung diantara mereka masih terasa.

Jalanan sore itu tidak terlalu ramai, hanya beberapa motor dan mobil saja mungkin karna hujan tadi sore yang cukup deras membuat orang-orang malas untuk keluar rumah.

Ditengah perjalanan, ketika sepasang mata Viona sedang melihat ke arah trotoar di sebelah kirinya, Viona menangkap sesosok yang sepertinya tidak asing baginya sedang bersenda gurau bersama gadis. Semakin ia mengamatinya semakin ia tahu sosok itu. ya, itu Reffi tidak mungkin pengelihatannya salah . Lalu sedang apa dia disana? Siapa gadis itu?

Matanya tak lepas memandang kedua remaja yang sedang asik itu. Pikirannya berkecamuk tak karuan. Sampai ia tak menyadari bahwa sedari tadi Dimas memanggil namanya.

"ehh ya? kenapa dim?" ucap Viona.

"nggak, gue liat di spion, lo diem aja sambil ngelamun, kenapa?" seraya melirik ke arah spion motornya yang langsung mengarah ke arah gadis dibelakangnya.

"nggak dim, nggapapa ko hehe."katanya berbohong.

***

Otaknya masih memutar kejadian sore hari tadi, ketika ia melihat sosok laki-laki yang sudah diharapkannya selama setahun lebih sedang bersama gadis lain.

Mereka terlihat seperti........sangat dekat.

Sebenarnya siapa gadis itu?

drrrttt drrtttt.

Kanaya Magenta is calling...

"ya halo naay."

"VIOOOOO!!" Viona menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"whats new nay?"tanyanya.

"tadi kan gue pulang bareng sama ray,"

"mmm trus?"

"pas udah dirumah gue langsung buka tas nyari charger gue, eh dalem gas gue ada bunga sama coklattttt trus ada suratnya gitu.. bacaannya 'jika bunga mawar itu indah, kamu lebih indah dari itu, jika coklat itu manis, kamu lebih manis dari itu, dan jika kamu lihat di tangkai mawar itu,mengapa tidak terdapat satupun duri? karna aku tidak ingin berusaha untuk melukaimu.' "

"najis geli gue dengernya sosoan puitis gitu."

"ini temen lo lagi seneng ,gaada hepi hepinya lo sebel gue."

"bodo, kalo gue yaang dapet gituan baru gue hepi."

"najis."

tuuuuuttt  sambungan terputus.

Kembali bayangan itu terlintas di benaknya. kembali otaknya memutar kejadian tadi sore. mengapa hal itu sangat menganggunya. Viona mengerang frustasi. Ia membalikan badannya dan menutupi seluruh kepalanya dengan bantal pinknya.

------------
To be continue...

haaiii maaff yah ih lama banget updatenyaa😢 dikarenakan aku baru selesai uts nih dan hp aku baru bener abis rusak kemarinn jadi aku gabisa lanjut update 😣

kenapa part ini pendek? sengaja hehehe biar endingnya lama😝.

Kira kira Vio maunya sama siapa yaaaaa..
Jangan lupa vote comment yaaa jangan jadi silent reader please :( satu komen dari kalian aja aku udah kokosehan bakat ku seneng😣😣

I choose, Kerrel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang