Love means falling.
***
[02:00 PM]
Vio mencoba mengatur nafasnya yang ter engah-engah akibat berlatih paskibra yang telah berlangsung sejak satu jam yang lalu, ia gunakan punggung lengannya untuk menyelah keringatnya yang bercucuran di dahinya.
"Vi kantin yu beli minum." ajak Caca padanya.
Viona menganggukan kepalanya lalu berdiri dan berjalan beriringan dengan Caca menuju kantin. Sesampainya dikantin Caca mengambil 2 botol air mineral dingin untuknya dan Viona ,lalu membayarnya.
Mereka berlalu kembali menuju lapangan tempat mereka berlatih ,Viona menatap benda yang melingkar di tangannya, sudah menunjukan pukul 2 lewat 15 menit dan ia masih harus melanjutkan latihan nya karna tinggal satu bulan lagi mereka bisa berlatih sampai waktu perlombaan datang.
Vio menepuk dahinya dann segera berlari menuju ranselnya yang terdampar di sisi lapang,mencoba mencari keberadaan ponselnya.
Setelah beberapa detik berusaha mencari akhirnya benda kotak berwarna gold itu ditemukan. Ia langsung menelfon kakanya.
"Halo?kak? jangan lupa jemputttt gue."
"...."
"hah?apa? brisik bangetsi disitu."
"...."
"apahh?! galucu kevin jangan becanda deh."
"...."
"bodo amat tai yang penting jemput gue."
tuutt...tuutt...tuutt. sambungan terputus.
Ayla berjalan menghampiri Viona dengan langkah cepatnya sembari membetulkan ikatan rambutnya."pulang sama siapa lo? bareng?" tanyanya.
Viona menggeleng," jemput kevin gue."
matanya berbinar mendengar nama kevin keluar dari mulut sahabatnya itu ." kevin kaka lo yang ganteng itu??"
"Ganteng matalo picek." sahutnya dengan malas." lo bareng hanifah aja dia masih ngu.." ucapannya terputus menyadari ada sesuatu yang hilang darinya.
"CA, JAM GUE MANA YA KOK GAADA?!" ucapnya panik sembari mencari keberadaan jam hitam kecilnya itu.
Yang ditanya sama paniknya. Tiba-tiba ada seorang laki laki yang berjalan menuju dua orang gadis yang sedang dilanda kepanikan.
Menyadari akan kedatangan lelaki itu Ayla menyenggol siku Viona dan mencoba memberitahu ada seseorang yg datang ke arahnya.
"vi vi itu siapa? dia nyamperin kita bukansi?lo kenal?" rentetan pertanyaan itu membuat Viona ikut menengok ke arah lelaki yang sahabatnya maksud itu.
Viona mengerutkan dahinya," gue gak kenal,tapi kayanya gue pernah liat deh dimana ya."
Lelaki itu telah sampai di hadapan kedua gadis yang sedari tadi membicarakannya itu. ia tersenyum ke arah viona.
"Ini jam punya lo? tadi jatoh di deket kantin." sambil menunjukan jam tangan berwarna hitam di telapak tangannya.
Mulut Viona terbuka dengan ekspresi kagetnya yang sedikit konyol ia kembali menatap lelaki itu."iya iya ini punya gue ampun gue kira kemana ini jamm ,makasiiii yaahhh!!"
Setelah jam itu berpindah tangan menjadi dalam genggaman Viona ,lelaki itupun mengangguk dan berbalik. Ketika lelaki itu baru saja melangkah Viona dengan cepat memanggilnya kembali.
"ehh kita belom kenalan, nama lo siapa?!" dengan sedikit berteriak.
Lelaki itu pun hanya menoleh ke arahnya."Dimas." dengan senyum menawannya dan melanjutkan langkahnya yang sekarang berganti sedikit berlari.
'Oh namanya dimas.'
***
Hujan rintik-rintik telah turun membasahi mobil Honda Jazz, hanya alunan suara dari Camila Cabello dan Machine Gun Kelly dengan lagu ' Bad Things ' yang memenuhi bagian dalam mobil itu, Kevin melirik seseorang yang berada di kursi penumpang, terlihat Viona tertidur pulas dengan tangan kiri yang menyangga kepalanya dengan bersandar pada kaca mobil, wajahnya terlihat damai dan sendu.
Biarpun keduanya sulit untuk dibilang akur tetapi Kevin selalu tidak tega untuk sekedar menganggu tidur Adik satu-satunya itu, Kevin sangat menyayangi Adiknya yang hanya berbeda 2 tahun darinya, baginya Viona adalah Si kecil yang menyebalkan sekaligus kesayangannya , baginya Viona adalah partner disegala hal.
Mobilnya menepi dipinggir jalanan yang sepi, ia meraih sebuah selimut tebal berwarna biru muda itu dan segera ia pakai benda itu untuk menutupi tubuh Viona.
Setelahnya ia kembali melesatkan mobilnya ke arah mereka mereka yang hanya butuh waktu 15menit untuk sampai kesana.
Selang waktu berjalan tak terasa mereka telah berada di depan pagar rumah mereka. Kevin melompat turun dari mobil dan berjalan menuju pagar untuk membuka pagar tersebut lalu kembali masuk kedalam mobil mereka.
Ketika ia selesai memasukan mobilnya kedalam area parkir, sang penumpang di sebelahnya telah terbangun dari tidur pulasnya sembari menguap dengan kedua tangan yang terangkat.
"Eh bocil dah bangun? enak ya? dijemput trus tau-tau molor." oceh Kevin.
Viona hanya memberikan cengiran tengil andalannya sampai kedua matanya hanya tersisa duabuah garis lurus.
"nyengir lu, sampe gue nemu ada setetes aja bekas iler lu awas aja lu." ancam Kevin pada Viona.
"gapapah wangi." lalu menjulurkan lidahnya keluar, tidak memedulikan ancaman sesaat kakaknya itu ,ia memilih untuk keluar dari mobil Honda Jazz hitam milik Kevin.
***
media : Viona & Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I choose, Kerrel.
Novela Juvenil[ NEW RE-WRITE STORY ] Kerrel Adyatama, bukan lelaki most wanted girl bukan termasuk cogan cogan sekolah juga,banyak dikenal tidak banyak bicara tapi jika sudah mengenalnya ia adalah kebalikannya. Viona Aqila Feroza,bukan cewe cantik yg banyak diida...