#6.Confused (2)

37 14 5
                                    

pada pagi yang gerimis, selalu ada yang kita rindukan menghampiri ingatan, sepasang lengan yang menawarkan hangatnya pelukan.

***

Angin pagi berhembus memasuki ruang tidur gadis berusia 15 tahun itu, Cahaya matahari memaksa masuk melalui kaca jendela yang hanya terbuka sedikit.

Viona terbangun,

[06:20]

Mata Viona melebar melihat jam dinding di kamarnya, telat bangun!

Viona dengan cepat memasuki kamar mandi dan bersiap untuk kesekolah.

Setelah siap ia langsung menuruni tangga berniat untuk langsung ke sekolah.

"Vio berangkat yaa semuanyaaa!" dengan nada sediikit berteriak dan lamat lamat bergerak menjauh dari ruang makan keluarganya.

" Vio ga sarapan dulu?" tanya sang mama.

"Nahtuh mampus telat."

Sang mama yang mendengar melihat kearah Kevin, Kevin yang merasa salah bicara hanya menyusungkan giginya saja.

Berbeda dengan Viona yang tengah menunggu datangnya angkot dengan arah sekolahnya.

Sudah 10 menit tetapi tidak juga ada angkot yang ia tunggu tunggu ,rasa paniknya semakin menjadi.Pasalnya bahwa jam pertama kelasnya itu akan di adakan ulangan harian yang jika ia tidak mengikutinya ia akan diberi tugas tambahan yang jumlahnya tidak sedikit.

Viona memutuskan untuk menunggu angkot itu sembari berjalan karna pikirnya berdiam hanya membuang buang waktu saja.

Tiiin tiiinn

Viona pikit itu adalah suara klakson yang berasal dari angkot yabg sudah ia tunggu tetapi ia salah. Bunyi itu berasal dari motor seseorang, seseorang yang sejak kemarin memenuhi pikirannya.

"buru-buru? bareng aja deh yuk." ajaknya dengan senyuman.

Viona menggeleng. "Gak usah ref , arah sekolah lo sama gue kan beda."

Reffi mengangkat alisnya sebelah," yakin nih? gue liat daritadi gaada angkot yang arah sekolahlo yang lewat deh..."

Viona menengokan kepalanya kenanan dan kekiri untuk memastikan perkataan lelaki itu.sial!

Perkataan lelaki itu benar ,ia tidak menemukan satupun angkot yang menuju ke arah sekolahnya ,kemana semua angkot itu? apakah mereka sedang merencanakan demo?

"yaudah kalo tetep gamau gue duluan ya," lalu bersiap kembali dengan motornya.

"ehh ehh refff gue nebeng lo deh." ucapnya ragu.

Reffi menengok dan tersungging senyum kecil di bibirnya. iapun memberi isyarat kepala untuk menyuruh Viona duduk di jok belakangnya. Viona hanya mengangguk, yang terpenting sekarang adalah caranya agar dia tidak terlambat kesekolah dan mengikuti ulangan hariannya.

***

"Lo anjir tadi untung ga telat, lo dateng nya lebih 2 menit aja mampus lu, nilai lu kosong langsung!"

"lo tumbenan amat dateng ngepas ngapain lo semalem? galau?"tanya Caca sembari menyesap es tehnya.

"usum galau?" timbal Kanaya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"lah paling juga galauin si reffi mau galauin siapa lagi."

"sotai emang lopada." ucap Viona merespon kedua temannya.

I choose, Kerrel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang