Wonwoo membuka matanya terkejut dan jantungnya hampir berhenti melihat wajah Mingyu yang hanya beberapa senti darinya-
Bruk
Tubuh Mingyu terjatuh akibat Wonwoo yang reflek mendorong tubuhnya karena terkejut. Wonwoo sedikit panik melihat Mingyu yang terpaksa harus bangun dan meringis kesakitan karena tubuhnya yang jatuh kebawah.
Wajah Wonwoo bersemu merah, barusan ia mimpi apa? Kenapa ia bisa bermimpi seperti itu? Ia juga sedikit kecewa ketika kejadian itu hanya mimpi-
Ya tuhan Jeon Wonwoo, apa yang kau pikirkan! Wonwoo menggelengkan kepalanya kuat dan merasakan tangan seseorang melingkar di pinggangnya, aroma tubuh Wonwoo benar-benar memabukkannya. Jantung Wonwoo berdebar tak karuan dan tubuhnya memanas.
"Wonwoo..." bisik Mingyu sediktif di telinga Wonwoo, namun Wonwoo tak merespon dan malah memandang balik wajah Mingyu.
Tatapan Mingyu benar-benar dalam, Mingyu semakin membuat tubuh keduanya semakin dekat. Mata keduanya mulai tertutup.
Sampai bibir mereka hampir bersentuhan dan nafas mereka menyentuh pipi mereka satu sama lain-
"Ah maaf sepertinya aku mengganggu kalian, tapi apa kalian tau dimana suster?"
"Ya tuhan" kaget Wonwoo melihat keadaan sosok yang bertanya keberadaan suster. Seorang alpha dengan luka panjang di lengan kirinya, Wonwoo langsung berdiri dan menarik sosok itu ke sebuah westafel di ruang uks itu. "Apa yang terjadi padamu, Jisoo hyung?"
"Dino hampir membunuh Jihoon"
Mingyu dan Wonwoo sejenak diam karena terkejut dengan apa yang Jisoo katakan. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka dengar, namun apapun yang dikatakan Jisoo tidak pernah salah. Siapapun tahu jika Dino benar-benar menyukai Jisoo namun Jisoo hanya memandangnya sebagai adik kesayangannya, tidak lebih.
Siapapun yang peka, mereka pasti dapat melihat sekali jika Jisoo amat sangat menyayangi Jihoon, begitu juga sebaliknya. Jihoon seolah burung dalam sangkar yang segan untuk keluar dari sebuah sangkar yang telah dibuka.
"Lalu sekarang dimana Jihoon dan Dino?"
"Mereka ada di ruang bk"
Wonwoo langsung mencari beberapa obat luka juga alkohol kemudian menyuruh Jisoo untuk duduk di kasur. Jihoon hanya tersenyum melihat Wonwoo yang begitu peduli dengannya sedangkan sejak tadi ternyata Mingyu menatap Jisoo tidak suka. Wonwoo langsung menarik tangan Jisoo setelah ia mendapatkan apa yang ia butuhkan.
"Bagaimana Dino bisa mencoba membunuh Jihoon? Dan dimana Jihoon sekarang?" tanya Wonwoo sambil mengobati luka Jisoo.
"Jadi, aku kembali ke ruang osis untuk mengambil handphoneku yang tertinggal, disana aku sudah melihat Jihoon dicekik oleh Dino, Dino juga sudah mengantungi sebuah cutter"
"Ah begitu.."
CKLEK
"Jihoon" gumam Mingyu melihat sosok mungil itu memasuki ruang uks dan langkahnya terhenti melihat Jisoo yang menoleh padanya.
"K-Kau baik-baik saja?" Jihoon memberanikan untuk bertanya, dalam hati ia berusaha agar tidak menangis atau pergi ketika melihat Jisoo, ia terpaksa seperti ini karena alpha tersebut telah menyelamatkan nyawanya.
"Tentu saja, Wonwoo sedang mengobatiku dan pemulihan alpha lebih cepat dari omega, kau tak ingat?" Jisoo kemudian menunduk, ia pun duduk di kasur yang Mingyu tempati. Jisoo hanya tersenyum melihat omega mungilnya itu terlihat sangat malu untuk berbicara padanya, Jisoo meminta Wonwoo untuk menghentikan aksinya dan memanggil Jihoon yang sejak tadi hanya menunduk sambil memainkan jari-jari mungilnya.
"Kalau begitu kau obati aku" ucap Jisoo sambil menyondorkan sebuah kapas yang ia ambil dari Wonwoo, Jihoon menatap Jisoo kaget kemudian ia mengambil kapas itu dan menempelkan pada luka Jisoo kasar. "A-Aduh aduh pelan-pelan" Wonwoo dan Jihoon terkekeh melihat Joshua kesakitan sedangkan disana Mingyu hanya diam.
Ia kesal.
000
"Mingyu aku lapar" ucap Wonwoo.
"Ya makan" jawab Mingyu singkat, Wonwoo mendelik Mingyu tajam. Tidak biasanya Mingyu seperti ini dan ia malah kesal sendiri, kini mereka sedang berjalan keluar sekolah.
"Wonwoo hyung!" Wonwoo langsung menoleh pada Seungkwan dan Hansol yang tengah berlari ke arah mereka.
"Seungkwannie, dimana Jeonghan hyung?" tanya Wonwoo.
"Ah, ia malah pergi meninggalkanku duluan bersama seorang alpha berambut hitam" Wonwoo sedikit terperangah namun tak lama ia menganggukan kepalanya paham. "Oh ya, hyung mau tidak ikut ke kafe? Katanya Hansol mau mentraktirku-"
"Hansol, bukankah kau kerja di sebuah kafe?" tanya Wonwoo tiba-tiba, membuat raut wajah beta itu kaget, Seungkwan juga tak kalah kaget dan langsung memandang Hansol.
"Aduh hyung kenapa dikasih tau, yah gagal deh" Wonwoo dan Seungkwan malah tertawa kecil melihat Hansol yang cemberut. Setelah itu mereka langsung pergi ke kafe tempat Hansol berkerja, sang beta akhirnya menjelaskan pada Seungkwan jika ia kerja sampingan setiap weekend disana dan menggombali jika uang yang didapatkannya juga untuk biaya masa depan dia dan Seungkwan.
Wonwoo yang mendengarnya langsung tertawa kecil dan sesekali mencubiti Hansol yang terdengar sangat cheesy baginya. Mingyu sejak tadi hanya diam, ia hanya mengikuti Wonwoo pergi pergi kemanapun, sejak ia bangun dari tidurnya, ia ingin menangis saja.
"Dimana Junhoe hyung? Bagaimana kencannya kemarin? Haha" tanya Hansol yang membuat Wonwoo menggigit bibir bawahnya, ia takut membuat Mingyu kesal. Seungkwan yang mendengarnya langsung menutup mulutnya.
Namun Wonwoo hanya diam dan mengabaikan pertanyaan Hansol sampai mereka sampai di sebuah kafe. Seungkwan, Mingyu dan Wonwoo langsung mendudukan diri mereka di tempat yang bersofa sedangkan Hansol langsung menyapa beberapa temannya yang sedang bekerja.
Tiba-tiba Mingyu memegang tangan Wonwoo yang duduk dihadapannya, Seungkwan yang duduk di sebelah Wonwoo juga bingung dengan aksi Mingyu. Wajah Mingyu terlihat sangat dingin dan membuat Wonwoo jadi tidak enak hati, sang omega berpikir jika Mingyu kesal karena sejak tadi tidak diajak berbicara.
"Mingyu-ah, maaf tadi aku tidak mengajakmu berbicara" ucap Wonwoo tiba-tiba, Seungkwan hanya diam memandangi sepasang mate itu. Mingyu langsung menarik tangan Wonwoo sampai sang omega dibuat jatuh dipangkuan sang alpha, kemudian memeluk Wonwoo dari belakang sambil memangkunya. Mingyu menyenderkan wajahnya pada bahu Wonwoo.
Seungkwan malah diam tak mengerti, namun ia benar-benar bingung ketika melihat Wonwoo yang mengelus-elus kepala Mingyu dan menenangkannya.
Mingyu menangis,
Eh.
Seungkwan malah bingung sendiri dengan alpha itu.
"A-Aku mau anak, pokoknya mau anak! Biar aku ga kesepian.. H-Hiks" isak Mingyu dan Seungkwan dapat menyimpulkan jika Mingyu merasa kesepian hanya karena Wonwoo tidak mengajaknya berbicara dan malah ingin anak.
Jihoon kau dimana, pikir Wonwoo. Ia juga tak yakin dapat memberikan Mingyu anak untuk dekat ini, itu karena Wonwoo tidak boleh hamil untuk waktu dekat karena rahimnya masih terluka namun Mingyu malah merengek dan malah mengggiti leher Wonwoo sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Wonwoo.
Hansol yang datang malah kebingungan melihat tingkah Mingyu.
a/n: Hmz, nanti deh ena2nya kapan2 ya :V #Mokisitukangharkoz ¯\_(ツ)_/¯
*dilempar botol berjamaah*
Author janji bakal ngasih ena2 yg super hot klo udh 3k vote #dilempargalon
Canda ath :( hmz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Mate ; Meanie
FanfictionBagaimana jika si Jeon Wonwoo, sang omega, malah yang mengincar alpha-nya? Warning! OMEGAVERSE AU! Violence, disturbing, it's BL/Yaoi fic If u don't like it, DON'T READ! Date: Jan 18 2017 - On going