Ch 17 : The Worst (M)

4.9K 415 29
                                    

"Jihoon" Jihoon menoleh pada Jeonghan dan Seungkwan yang memanggilnya "Sendiri saja?"

"Ne, Wonwoo masih istirahat di rumahnya" Jeonghan dan Seungkwan langsung mengambil kursi dan duduk di hadapan Jihoon. Jihoon heran dengan Jeonghan dan Seungkwna yang tiba-tiba mencoba untuk dekat padanya, lagi pula mereka juga teman Wonwoo juga dan keduanya omega.

"Sudah hampir dua minggu lamanya, Wonwoo tidak masuk sekolah dan kami sangat kesepian" tiba-tiba Seungkwan membuka pembicaraan sambil membuka-buka buku yang dibawanya "Kami benar-benar ingin bertemu dengan Wonwoo, tapi Hansol malah melarang kami. Kami juga tidak mengerti siapa sosok itu"

Jihoon menyipitkan matanya "Sosok itu?"

"Ne, kami sempat diserang olehnya, dia, sosok perempuan berambut merah marun panjang yang ganas yang ternyata adalah ibu dari Mingyu sendiri. Ia bahkan lebih ganas dari alpha manapun yang pernah kutemui, ia.. Ia sangat kuat, padahal ia adalah omega" ucap Jeonghan "A-Aku.. Berharap tidak bertemu dengannya lagi, sangat.. Sangat menakutkan"

Jeonghan mulai menangis, suaranya bergetar dan ia sangat ketakutan, tangannya mendingin memikirkan kejadian yang menimpanya beberapa minggu lalu. Rasa sakit di tubuhnya memang mulai sembuh, tapi trauma karena serangan nyonya Kim memang membuat omega seperti Jeonghan pun ketakutan.

"Aku akan mencari informasi tentang nyonya Kim itu" tambah Jihoon "Aku tak menyangka jika nyonya Kim adalah sosok omega paling aneh yang pernah kuketahui"

"Tunggu! Apa kau berniat untuk bertemu dengan nyonya Kim juga!?" Tanya Seungkwan tiba-tiba, Jihoon terlihat berfikir sejenak. Jihoon hanya ingin menolong Wonwoo dan kebetulan jika pamannya adalah ilmuan, mungkin ia bisa mencari tahu penyebab nyonya Kim bertingkah layaknya bukan seorang omega pada umumnya.

"Tentu, ah lebih tepatnya aku ingin menyelamatkan siapapun" ucap Jihoon sambil memandangi seseorang dari kejauhan yang ternyata adalah Jisoo yang sedang sibuk membaca bukunya dengan seseorang. Jihoon meremas ujung rompinya.

"Jangan seorang diri" tiba-tiba Seungkwan menambahkan "Sepertinya aku tahu siapa yang harus menemanimu"

"Koo Junhoe" gumam Jeonghan tiba-tiba.

"Benar sekali hyung!" jawab Seungkwan, namun Seungkwan menyadari sesuatu dan mengikuti arah telunjuk Jeonghan yang sedang menunjuk sesuatu. "Junhoe hyung"

"Junhoe!" panggil Jeonghan sambil melambaikan tangannya pada seorang siswa yang baru masuk saja ke perpustakaan itu sambil membawa beberapa buku tulis. "Kebetulan sekali!"

Jeonghan dapat merasakan sekitarnya memandangnya tidak suka karena ia sudah setengah berteriak ketika memanggil alpha itu. 

"Dengannya?" Tanya Jihoon ragu, jujur saja, ia benar-benar tidak suka dengan alpha itu. Satu kelas dengannya saja adalah sebuah kesialan baginya, apa lagi jika tiba-tiba harus bersamaan dengannya untuk menyelamatkan Wonwoo. Hell no.

"Kumohon Jihoon" Jeonghan seperti bisa membaca ekspresi wajah Jihoon yang terlihat ogah jika harus bersama dengan Junhoe. "Junhoe, duduk"

Junhoe terlihat kebingungan karena tiba-tiba dipanggil oleh omega itu, ia pun mendudukan dirinya di samping Jihoon. Jihoon langsung menjauhkan dirinya dari Junhoe dan terlihat lebih menjaga jaraknya dari alpha itu.

"Jihoon hyung ayolah" pinta Seungkwan, Jihoon menghela nafasnya. Mau bagaimana lagi.

"Sebenarnya ada apa? Aku sedang remedial!"

000

"Nggh Mingh-" Sampai sini pun Mingyu tetap berusaha menahan dirinya agar tidak menyerang Wonwoo habis, dengan pelan ia menciumi leher Wonwoo sampai beberapa kissmark keunguan menghiasi leher sang omega.

Innocent Mate ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang