"Junhoe!" Wonwoo memanggil Junhoe yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menghampirinya, Junhoe tersenyum pada sosok omega pujaannya itu sambil membenarkan celananya. "Apa kau tahu kenapa Mingyu tak menyukaimu?" Junhoe hanya diam tak menjawab pertanyaan Wonwoo karena sosok itu terlihat akan melanjutkan ucapannya "Uhm.."
Wonwoo sebenarnya bingung, setelah Mingyu berkata seperti itu dan mendiskusikannya dengan Jihoon, sosok mungil itu menyuruhnya untuk bertanya tentang Mingyu pada Junhoe.
Sejenak Junhoe terlihat seperti sedang berfikir sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, ia menemukan Mingyu yang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan. Junhoe pun meminta Wonwoo untuk bertemu dengannya di sebuah kafe tempat biasa ia nongkrong lusa nanti karena sibuk dengan latihan baseballnya.
Cup
Wonwoo menjauhkan dirinya dari Junhoe dan memegangi telinga kanannya yang dicium oleh Junhoe. Junhoe hanya tersenyum kemudian berjalan meninggalkan Wonwoo yang terbengong.
Wonwoo menoleh dan mendapati Mingyu yang memperhatikannya dari jauh, sejenak mereka terdiam beberapa saat sambil berpandangan sampai tiba-tiba Seungkwan dan Jeonghan membawanya ke perpustakaan.
..
.
.
.
.
.
.
.
Wonwoo sudah berdiri di depan sebuah kafe yang menjadi tempat pertemuannya dengan Junhoe. Ia mengenalan beanie bewarna hitam, sweater hitam dan jeans sepatu bewarna teal. Pipinya memerah karena cuaca sedang dingin, sambil menggosokan tangannya ia melihat sosok Junhoe yang sedang menyebrang jalan.
Entah mengapa tiba-tiba jantung Wonwoo berdegup cepat melihat sosok itu yang semakin mendekat. Junhoe tersenyum pada Wonwoo dan menepuk pundaknya.
"Maaf aku ada sedikit urusan tadi" Wonwoo hanya menganggukan kepalanya kemudian berjalan memasuki kafe yang menjadi tempat pertemuan mereka itu.
Setelah mereka duduk, tiba-tiba Junhoe memegangi kedua pipi Wonwoo dengan kedua tangannya.
"Wajahmu dingin sekali, apa kau membawa penghangat?" Tanya Junhoe sedikit panik, namun Wonwoo berkata jika ia baik-baik saja. Tak lama seorang pelayan datang dan memberikan sebuah buku menu.
Wonwoo begitu terkejut dengan sosok pelayan yang ia kenali-
"Hansol?" Sosok Hansol itu terkejut dan tersenyum canggung pada Wonwoo dan Junhoe. Ia juga sedikit terkejut dengan kehadiran Junhoe, pasalnya sosok alpha itu benar-benar seorang alpha yang angkuh dan dalam berteman ia juga benar-benar memilih.
Juga hal yang mustahil melihat Wonwoo, omega yang sangat diidamkan siapapun termasuk Junhoe tengah bersamanya, karena Hansol mendengar cerita dari Seungkwan jika Wonwoo tidak pernah berani berhadapan dengan Junhoe, tapi sekarang mereka sedang duduk berhadapan.
"Hai Wonwoo hyung... Junhoe.. Hyung.." ucap Hansol canggung, namun Wonwoo hanya tersenyum padanya.
"Kau bekerja disini setiap weekend?" Tanya Wonwoo penasaran, Hansol hanya menganggukan kepalanya.
"Aku pesan americano saja dulu, kau?" Tanya Junhoe pada Wonwoo sambil menyondorkan buku menu padanya.
"Aku ingin apple pie dan teh hangat saja" ucap Wonwoo, Hansol pun berbalik meninggalkan mereka setelah menulis apa pesanan mereka.
Wonwoo menyadari jika Junhoe kini sedang memegangi tangannya dan menyadari jika yang ia perbuat salah, ia dengan canggung menarik tangannya.
"M-maaf" gumam Junhoe "Tanganmu hangat" Wonwoo hanya tersenyum lembut padanya, tak lama handphone Wonwoo bergetar, panggilan dari Mingyu.
Wonwoo memutar bola matanya kesal.
"Kau dimana?" Tanya Mingyu.
"Aku di kasur, aku mau tidur, dah" Mingyu hendak membuka suaranya lagi tapi Mingyu sendiri memutus sambungan telepon mereka. Junhoe bingung melihat Wonwoo yang terlihat kesal.
"Mau aku mulai?" Tanya Junhoe, Wonwoo menganggukan kepalanya antusias, bagaimanapun ia harus tahu sisi lain tentang Mingyu.
"Dari tk sampai saat ini kita selalu memperebutkan hal yang sama" Wonwoo mengerutkan alisnya bingung, jadi Junhoe mengenal Mingyu sudah lama? "Ia selalu kalah dan aku tak pernah bosan menindasnya.
Ia bahkan lebih bodoh dariku dalam pelajaran, tak jarang ayah selalu membandingkan apapun denganku, tentu saja Mingyu kalah. Ia terlalu polos, ibunya benar-benar tidak ingin Mingyu menadi sosok alpha yang ganas dan menginginkannya menjadi beta saja bahkan omega.
Namun sang ibu tak pernah bisa melawan takdir alpha, ia pun meracuni Mingyu dengan cara membuatnya menjadi sangat polos, menjauhkannya dari hal yang berhubungan dengan alpha termasuk pengetahuan tentang alpha, omega, beta dan berkata jika alpha itu terkutuk seperti ayahnya, aku tak suka.
Aku pun menindasnya bermaksud untuk membuatnya semakin kuat, namun nyatanya ia semakin menjadi pengecut. Tapi kakek sangat menyayangi Mingyu dan tidak pernah tau kisah menyedihkan Mingyu.
Jika ia tahu, bisa saja ibu Mingyu dibunuhnya dan membawa Mingyu pergi. Aku tak mengerti mengapa ibunya begitu membenci ayahku"
Wonwoo diam, entah ia harus merasa kesal atau sedih mendengar cerita itu.
"Tapi sekarang ia menang, mendapatkanmu dan begitu tegas pilihan matenya" Wonwoo hanya diam. Tak lama pesanan mereka datang dan Wonwoo mulai memakan pie apelnya.
"Memang hubungan kalian apa? Kau benar-benar tahu ceritanya" tanya Wonwoo sambil meminum tehnya, handphone miliknya bergetar berkali-lali namun Wonwoo memgabaikanya.
"Dia adik tiriku"
Disaat itu Wonwoo tersedak apple pienya yang dimakanya. Namun Wonwoo malah mengambil handphonenya karena getaran handohonenya begitu menggangguunya. Junhoe memanggil Hansol dan memesan segelas air mineral untuk Wonwoo.
Mata Wonwoo terbelalak melihat foto yang dikirim Seungkwan dengan isi pesan 'Alphamu! Cepat datang ke rumahku!'.
Foto Mingyu dengan rambut yang acak-acakan, wajah lebam, hidung berdarah dan yang pasti keadaannya sedang tidak beres. Di foto itu terlihat Jeonghan dan noona dari Seungkwan yang tengah mengobati sang alpha.
Wonwoo langsung berdiri dan berlari keluar dari kafe itu, tak mempedulikan Junhoe yang terus memanggilnya.
A/n : Special buat 1k vote😘 baik khan akutu, kasih author emot cium ga? *nodongin piso* 😼🔪
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Mate ; Meanie
FanfictionBagaimana jika si Jeon Wonwoo, sang omega, malah yang mengincar alpha-nya? Warning! OMEGAVERSE AU! Violence, disturbing, it's BL/Yaoi fic If u don't like it, DON'T READ! Date: Jan 18 2017 - On going