Ch 18 : Together

4.5K 484 26
                                    

"A-apa?! Jungkook diculik nyonya Kim?!" Wonwoo menjauhkan teleponnya dari telinganya mendengar teriakan teman-temannya di seberang telepon. Dengan pikiran kacaunya, ia langsung menghubungi Jeonghan.

Pada awalnya alpha berambut hitam pendek itu heran mendengar Wonwoo yang berbicara tak karuan seperti "Jungkook.. Nyonya Kim.. Jam 6" berkali-kali, setelah itu Mingyu mengambil handphone milik sang omega dan menjelaskan apa yang terjadi.

"Wonwoo!"

"J-Jihoon.." Wonwoo langsung mengambil handphone dari Mingyu ketika teman omehanya itu memanggil namanya.

"Aku sudah mendengarnya dari Jeonghan, apapun yang terjadi aku dan Junhoe akan menyelamatkanmu dari nyonya Kim!"

"Eh Junhoe juga?" Mingyu langsung menoleh sang omega ketika nama saudara tirinya itu disebut, Wonwoo terlihat masih mendengarkan Jihoon berbicara.

Wonwoo menutup teleponnya dan langsung berberes-beres, Mingyu bertanya apa yang terjadi tapi Wonwoo tidak merespon dan malah menangis.

Ia menangis, tubuhnya merosot ke lantai. Mingyu awalnya hanya diam kemudian ia berjongkok di hadapan Wonwoo.

Mingyu malah ikutan menangis. Wonwoo yang melihanya hanya terkekeh pelan lalu mengelus kepala sang alpha dan memeluknya. Aroma shampoo sang alpha bena-benar menenangkannya.

000

"Kau tidak menyimpan itu, pendek?"

"SUDAH KUBILANG AKU BUKAN MANUSIA SEPERTIMU YANG TIDAK ADA KERJAAN MEMPUNYAI BARANG SEPERTI ITU!! DAN JANGAN PANGGIL AKU PENDEK!" Teriak Jihoon di telinga Junhoe yang sejak tadi mengubrak abrik kamar Jihoon hanya untuk mencari majalah porno.

Jeonghan menenangkan Jihoon karena omega tersebut hampir saja ingin memukul kepala Junhoe disana dengan sebuah sebat rotan yang dimilikinya. Jihoon jika suka benar-benar jengah pada orang lain, bisa saja ia menggunakan benda apapun untuk memukul orang lain jika sedang kesal, lebih tepatnya pada alpha. 

Jisoo pernah dipukul olehnya tiga kali ketika datang tiba-tiba ke kamarnya, apalagi Jihoon tidak menyukai Junhoe.

"Sudahlah Jihoon" ucap Jeonghan berusaha menenangkan sang omega.

"Annyeong!" sapa seseorang yang muncul di ambang pintu kamar Jihoon.

"Seungkwan! Vernon?" Jeonghan juga terkejut dengan kehadiran Vernon. Jihoon pun menyambut dengan senang mereka, menunjukkan senyum termanisnya pada Seungkwan dan Vernon yang baru saja datang.

Jihoon  menyuruh mereka untuk pergi ke ruang ruang tengah selagi ia menghubungi pamannya, meminta tolong pada Jeonghan juga untuk memberikan mereka cemilan dan minuman.

"Paman kenapa susah dihubungi?" Tanya Jihoon lewat teleponnya "Apakah ia masih sibuk, tante?" Jeonghan memperhatikan Jihoon yang sangat serius dengan teleponnya.

Jeonghan membuka kulkas dan hanya tersisa beberapa bahan yang bisa dijadikan minuman segar di siang ini. Ngomong-ngomong kenapa Vernon ikut datang juga hari ini? Pikir Jeonghan.

"Ngomong-ngomong kenapa ada si bule disini?" Tanya Junhoe pada Seungkwan.

"Memang kenapa jika aku mengajak beta-ku?" Tanya Seungkwan pada Junhoe "Haha susah sih ya yang belum punya mate! Pfft hahahaha" ejek Seungkwan, disana Jihoon yang baru datang malah ikut tertawa.

"Seungkwan jangan begitu" tambah Vernon.

"Kau membelanya?" Tanya Seungkwan tidak suka pada sang mate yang duduk di sebelahnya.

"Bukan begitu, mungkin saja kau bisa membantu Junhoe mendapatkan mate dari pada mengejeknya, seperti mendekatkannya dengan Jihoon"

"Ha?! Hell no !" ucap Jihoon sambil menatap jijik Junhoe, Junhoe hanya terkekeh.

"Aku lebih memilih dengan Jeonghan hyung dari pada dengan kurcaci-"

"APA KAU BILANG?! MAU KUPUKUL KAU?! Lagi pula Jeonghan hyung sudah ditaksir alpha juga yak!" tak lama ada yang mengetuk pintu rumah Jihoon, Jihoon langsung berlari menuju pintu.

"Wonwoo!!" Jihoon langsung memeluk Wonwoo erat, Wonwoo hanya tertawa kecil. "Ngomong-ngomong kok kamu bisa tau rumahku"

"Uhm jangan marah Jihoon.. Aku meminta bantuan dia untuk mengantarkanku" ucap Wonwoo sambil menunjuk Jisoo yang baru menutup pagar rumah Jihoon dan berniat untuk pergi. Jihoon sempat memasang wajah masamnya, tapi tak lama ia menghela nafasnya berat.

"Jisoo hyung!" Jisoo menoleh pada sang omega mungil dari pagar rumah Jihoon "Kau tidak ikut masuk?" Jisoo tersenyum dan menggelengkan kepalanya, sebelum pergi ia melambaikan tangannya pada Wonwoo dan Jihoon.

Wonwoo masuk ke rumah Jihoon diikuti dengan omega paling mungil yang berjalan di belakangnya dengan wajahnya yang murung. Ia selalu berpikir jika dirinya terlalu kasar dengan Jisoo sampai Jisoo pun tidak ingin masuk ke rumahnya.

"Ngomong-ngomong tadi Jisoo hyung sedang terburu-buru, aku jadi tidak enak sudah memintanya untuk mengantarku" Jihoon mengerutkan keningnya bingung.

"Memang Jisoo hyung kenapa?" Tanya Jihoon.

"Ibunya dirawat, tadi pagi kecelakaan" Jihoon semakin diam.

"Ah Wonwoo datang juga? Aku belum membuatkan minum" Jeonghan pun kembali lagi ke dapur. Wonwoo sedikit terkejut melihat Junhoe yang ada disana.

"Dimana Mingyu?" Tanya Junhoe, Wonwoo menggeleng kepalanya kecil.

"Ia bilang ingin tidur" Seungkwan dan Junhoe hanya menggeleng kepalanya. Vernon terlihat begitu menikmati minuman yang dibuat Jeonghan.

"Jadi bagaimana Jihoon? Aku juga tidak bisa berlama-lama, aku harus cepat" Jihoon langsung memegang pergelangan tangan Wonwoo dan menatapnya tajam.

"Kalau begitu kau juga tidak boleh meremehkan seorang Lee Jihoon, meskipun aku kecil tapi otakku lebih berat dari otak Junhoe-"

"Hei apa maksudmu kecil! Lama-lama aku mark juga ya!" ancam Junhoe, Jihoon langsung bergeser duduknya. Mereka pun duduk melingkar dengan minuman dan makanan ringan yang diletakkan di tengah. Jihoon pun memulai pembicaraannya mengenai pamannya dan bagaimana sekiranya mengatasi nyonya Kim.

"Seperti sedang persembahan setan saja, Jihoon hyung kau ke tengah-"

"DIAM KOO JUNHOE! AKU SEDANG BERBICARA!" kesal Jihoon.


a/n: Makasi bgt ini, udh hampir 5k vote omg :'D


Innocent Mate ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang