Ch 15.5 : Escape

5.8K 620 38
                                    

Wonwoo menghela nafasnya, ialelah sendiri menenangkan Mingyu yang sudah hampir satu jam menangis tanpa henti. Sang omega kewalahan menenangkan Mingyu yang menangis itu, bahkan Mingyu menangis di pojokan. 

Wonwoo membujuknya berkali-kali agar pergi dari tempat itu dan khawatir jika David akan sadar atau ibu dari Mingyu yang tiba-tiba kembali. Wonwoo bahkan sudah menapar wajah Mingyu agar menyadarkannya, namun yang ada Mingyu malah menangis sejadi-jadinya.

"David?" jantung Wonwoo hampir berhenti mendengar suara asing memanggil nama David, segera Wonwoo menutup mulut Mingyu yang tengah terisak itu dengan tangan kurusnya. Omega itu mengisyaratkan Mingyu untuk diam, sejenak Wonwoo menahan nafasnya, seolah nafasnya takut akan terdengar oleh siapapun walau sebenarnya tidak.

Setelah tak lama sosok lain memanggil David, Wonwoo melihat jendela yang ukurannya cukup kecil. Ruangan itu hanya terdapat sebuah jendela kecil, yang hanya terdapat di tengah ruangan. Letaknya cukup tinggi tetapi Wonwoo yakin jika masih sampai, karena ada kasur dibawahnya.

"Mingyu" Mingyu masih diam, terbengong karena habis nangis.

PLAK

Sepertinya sudah ke sembilan kalinya Wonwoo menampar wajah Mingyu, bahkan kulitnya yang bewarna tan itu sudah memerah. Mingyu terkejut dan langsung memandang Wonwoo kaget, ia membenarkan pakaian dan celana yang dikenakannnya.

"Kita keluar lewat sana" Wonwoo menunjuk sebuah jendela, namun Mingyu menggelengkan kepalanya menolak. Ia malah menarik Wonwoo kedalam pelukannya, ia hirup leher Wonwoo sambil menutup matanya.

Jantung Wonwoo berdegup kencang, entah karena Mingyu atau 

Agak lama Mingyu memeluk Wonwoo sampai tiba-tiba seorang laki-laki bertubuh kurus membuka pintu ruangan itu dengan kasar. Laki-laki itu terkejut melihat keadaan David yang terbujur kaku.

Sosok itu langsung mengeluarkan pistolnya, menemukan Mingyu dan Wonwoo yang  berada di sudut ruangan.  Pistol itu langsung diarahkannya pada Mingyu dan Wonwoo, namun dengan cepat Mingyu menarik Wonwoo kedalam rangkulannya dan berniat untuk menyerang laki-laki itu.

DOR

"AKH" Sebuah peluru menancap pada betis Wonwoo, Mingyu terdiam beberapa saat, ia tak merasakan apapun yang menyakitkan di tubuhnya. Sampai ia menoleh dan mendapati Wonwoo yang sedang menggigit bibir bawahnya, menahan sakit.

Wonwoo merasa tangan Mingyu mencengkram tangan kirinya, nafas Mingyu sudah tak terkendali. Namun beberapa tembakkan diluncurkan, kali ini menancap ri bahu Mingyu dan betis sang alpha.

Sang omega terkejut ketika Mingyu melepaskannya dan menyerang laki-laki yang menyerang mereka dengan sebuah pistol. Mingyu langsung menjatuhkan laki-laki itu kemudian duduk diatas perutnya, laki-laki itu melempar tembakan lagi yang membuat sebuah peluru bersarang pada lengan Mingyu.

"M-Mingyu" Wonwoo sudah panik melihat alphanya ditembak berkali-kali, ia berusaha berjalan menuju Mingyu dengan langkah pelan. Terlihat sang alpha telah berhasil membuat laki-laki itu tak sadarkan diri.

Mingyu langsung menoleh pada Wonwoo sambil memegangi bahunya yang terluka.

"Suara apa itu?!" Mingyu dan Wonwoo langsung terkejut mendengar suara asing lainnya "Ke ruangan omega itu! Beritahu nyonya Kim!" Mingyu langsung menarik Wonwoo menuju jendela kecil ruangan itu, dengan cepat Mingyu menaiki kasur.

Memecahkan kaca tersebut dengan tangan kosong, menyingkirkan kaca-kaca sampai tak bersisa yang bisa membuat omeganya terluka.

"T-Tanganmu-" Wonwoo terkejut melihat Mingyu yang memecahkan kaca dengan tangan kosong "Ming-" tubuh sang omega diangkatnya agar sampai pada jendela. Tubuh Wonwoo langsung terjatuh pada tumpukan dedaunan setelah keluar dari jendela itu. "Mingyu!"

Setelah Wonwoo menunggu cukup lama, Mingyu juga tak kunjung muncul dari jendela itu. Sang omega mulai panik dan berusaha untuk menggapai jendela itu, namun rasa sakit di kakinya benar-benar menyiksanya. Wonwoo berkali-kali memanggil sang alpha sampai-sampai ia terisak. Bagaimana tidak khawatir, ia mendengar suara tembakan-tembakan itu lagi. 

"Kau diam disitu! Tubuhku tak sekurus kamu!" Wonwoo langsung diam, berharap sang alpha baik-baik saja.

"Aku sayang kamu Mingyu-ah! Jangan mati! Kau ingin anak kan?" teriak Wonwoo lagi, namun tidak ada jawaban. Ia yakin jika Mingyu baik-baik saja, Wonwoo memukul kecil kepalanya berkali-kali sambil sesekali merintih kesakitan akibat tembakan tadi, kepalanya sangat pening,

Ia pingsan.


















a/n: Yang penting update¯\_(ツ)_/¯

Chap depan ciyus naena, dijamin tak harkoz, hoaz dan semacamnya :B

Innocent Mate ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang