Perempuan yang Digo Syarief (26) mau itu wanita cantik tinggi lembut dan penuh perhatian bukan gadis berusia dua puluh tahun yang punya wajah seperti anak SMP bawel, manja dan menyebalkan.
Sisi Latuconsina (20) maunya itu ya punya pria yang baik ka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Roman baru saja sampai bandara soekarno hatta. sebenarnya apa yang ada di otak Sisi sahabatnya. menikah tanpa memberi tahu.
Para pengawal sudah menyambut Roman dengan sigap, bukan rahasia umum Roman Rinaldo adalah pebisnis yang berhasil di Singapura, dia teman SMA Sisi. Pria itu juga pria pertama yang menjadi kekasih Sisi dan berlanjut menjadi seorang sahabat.
"Pak Roman semua sudah siap" pria itu mengangguk lalu meredial no mantan kekasihnya berulang kali.
"Nyari gue ya lo" Sisi tersenyum meraih lengan Roman dengan ceria.
"Lama banget gue nunggu sampe karatan"
"Alah nunggu apanya gue yang nunggu lo tau" Sisi menoyor kepala mantannya itu.
"Masa lo tambah cantik Si"
"Gombal, lagi bunting nih gue, gimana perusahaan sama kuliah lo?" Sisi berjalan masih memepetkan tubuhnya di dekat Roman.
"Ya baik, gue kan pintar"
"Pintar ngibul"
"Hahaha tau aja si lo, laper gue cari makan dulu gimna?" Roman menarik bahu Sisi kedalam pelukannya, dan menggeret wanita itu memasuki audi hitam yang sudah di siapkan pengawal-pengawalnya.
"Lo hutang cerita banyak sama gue" pria itu membuka pintu mobil mempersilakan Sisi duduk di kursi penumpang, dan mengitari mobil menuju tempat setir.
"Apasih yang harus di ceritain sama lo?"
"Ya lo married terus bunting tiba-tiba mau cerai terus minta gue bawa lo ke Singapura. Aneh"
"Ko lo jadi cerewet si Roman" Sisi memutar bola matanya.
"Ya kali gue lo married aja gue gatau, tau-tau minta di bawa ke Singapura aja"
"Lo kan sahabat gue yang sayang sama gue. Ya wajar gue minta tolong sama lo, lo tau gue sebatang kara"
Roman berpaling kearah Sisi lalu menepuk kepala gadis itu pelan, "Sorry bukan niat gue buat nyinggung lo" pria itu tersenyum dan mengemgam tangan Sisi.
"No problem, biasa aja kali"
"Jadi rencana lo apa?" Roman menatap Sisi dengan bingung, pasalnya wanita itu masih saja berputar-putar di pertanyaan tadi.
"Gue bakal cerai setelah melahirkan, ada yang ngancam gue dan delapan bulan ini gue gabisa tanpa pencagaan, terlebih gue takut"
