1.2

10K 754 23
                                    

Nicholl sekali lagi menekan bel apartemen Digo, pria itu masih menggendong bosnya yang tertidur di dalam gendonganya.

"Siapa?" Tanya Chelsea membuka pintu dan berdirilah Nicholl di depannya.

"Saya asisten nona Sisi, dia tertidur apa saya boleh membawanya masuk?" Nicholl merasa heran melihat wanita lain di apartemen bosnya.

"Ah iya boleh, saya Chelsea kekasih Digo" wanita itu tersenyum berusaha memikat Nicholl yang kebingungan.

Wanita gila menjadi kekasih suami orang lain dia bangga?

"Siapa?" Suara berat lain membuat Nick menyipitkan matanya.

"Sisi? Apa yang terjadi dengannya?" Digo menghampiri Nicholl dan membawa Sisi kedalam gendonganya.

"Nona memang mempunyai kondisi yang lemah, tadi saya berniat membawa nona ke rumah sakit, tapi beliau bilang dia hanya ingin pulang ke apartemen anda" ucapan Nicholl membuat Digo tertegun, Sisi menganggap apartemenya tempat pulang.

Mengapa dia jadi pria brengsek yang menyakiti istrinya sendiri, meskipun status mereka itu hanya saling memanfaatkan tapi Digo tidak pernah memanfaatkan situasi seperti ini.

"Baiklah, mbo"

"Iya tuan" mbo Asih cepat menemuinya, Chelsea merasa heran bukankah Digo telah meminta Asih pulang, mengapa dia masih berada disini?

"Mbo tolong siapkan baju untuk nyonya saya akan mebawanya kerumah sakit dan kamu Nick bisa tolong bawa mobil saya dan antar kerumah sakit?" Nicholl mengangguk mengiyakan.

Chelsea masih terheran melihat Digo khawatir kearah Sisi bukankah dia membencinya, Pria itu tak menghiraukan Chelsea dengan cepat dia memasuki mobil yang telah di siapkan Nicholl.

"Mbo jaga rumah, saya di rumah sakit bersama Nyonya" ucap Digo.

"Iya tuan" Asih melihat Digo khawatir sedikit terharu sepertinya tuannya itu menyayangi istrinya, dia berpaling kearah wanita bule di belakangnya.

"Nyonya Chelsea?"

"Mbo bisa jelaskan sama saya? Kenapa mbo berada disini? Dan kenapa Digo terlihat khawatir pada istrinya?"

Asih menunduk dan meremas tanganya dengan gugup.

"Itu---- itu nya tuan meminta saya datang tadi pagi"

"Brengsek, wanita itu memang ular" Chelsea menendang pintu apartemen Digo menyalakan mobil pemberian orang tua kekasihnya itu dengan kesal.

Mobil ini bukan apa-apa dia ingin Digo bukan hanya hartanya. Untuk kali digo masih menganggap dia malaikatnya. Chelsea menekan nomor ponsel seseorang dengan cepat.

"Hallo Lex"

-----

"Udah gue bilang bunuh itu cewek"

-----

"Apa? Penjagaan? Lex gue gamau tau bikin wanita itu pincang, kalau lo gabisa bunuh dia buat dia menderita, jangan pernah membuat Digo mencintainya"

Clip

Chelsea memukul stir mobilnya dengan kasar, sial wanita itu ternyata tidak bisa di remehkan baru saja seminggu menikah wanita itu sudah mendapatkan perhatian Digo.

***

"Are you oke?" Digo menatap wajah Sisi yang terlihat lemah, Sisi membuka matanya perlahan.

"Aku dimana?" Suara Sisi sangat lemah dan serak.

"Di rumah sakit, kamu tertidur di sepanjang perjalanan, kamu menangis?" Digo meraih wajah Sisi dan mengecup wajah wanita itu lembut, Nicholl melangkahkan kakinya kebelakang memberi ruang untuk sepasang suami istri itu.

NONA CEREWET (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang