part 1

3.2K 303 28
                                    

>>>

Gelap malam yang ditemani bulan dan bintang kini pudar tergantikan sinar mentari yang menandakan bahwa pagi tengah menjelang, gadis yang kini bergelut dengan perabotan masaknya membuat ia merasakan selayaknya seorang istri biarpun nanti ia akan kembali menelan pil pahit ketika hidangannya hanya di lewati begitu saja, baginya itu bukan hal baru untuknya, yah karena hampir satu tahun ini ia mulai kebal bahkan memasang mental bajanya untuk menghadapi kenyataan yang hanya ia dan suaminya tahu (Serumah tapi tak bersapa) ~> (dalam artian bersapa jika hanya ada perlunya dan jika sang gadis mencoba untuk menyapanya) bukankah bersapa adalah kewajiban? Namun nyatanya mereka tak pernah terlibat dalam satu ruang obrolan bahkan saling menatapun jarang lalu apa yang pantas disandang untuk kehidupan rumah tangga mereka.

Tap

Tap

Tap

Sang suami menuruni anak tangga karena sudah waktunya untuk pergi kekantor.

Kalian bertanya bukan? Siapa nama sang suami dan sang istri? Yapp kalian pasti benar menebakmya mereka adalah Al Syahreza Kohler dan Yuki Rayana Kato.

Yuki memperlihatkan senyum untuk sang suami namun dengan wajah datarnya Al melewati meja makan mereka.

" Mas aku udah buatin sarapan buat kamu" lembut Yuki

" Lo  aja yang makan" dingin Al dan langsung melangkah keluar rumah.

Hufttt

Yuki menarik nafas panjangnya dan melihat makanan yang ia racik dengan susah payah namun apa yang didapat? Bahkan di lihat pun tidak, benar-benar memprihatinkan.

" Kasian sekali, kalian lagi-lagi nggak dimakan, yaudah aku aja yah yang makan kalian, nanti aku akan memberikan kalian ke anak-anak yang membutuhkan oke" gumam Yuki untuk penyemangat dirinya yah sebelumnya Yuki memang hanya membuang makanan yang tidak diterima oleh Al biarpun hanya berdua Yuki tetap memasakkan Al dengan berbagai macam masakan berharap akan menarik perhatiannya namun nassnya tetap saja tidak ada perubahan, namun ia tetap harus melakukan kewajiban sebagai seorang istri tak memperdulikan diterima atau tidaknya.

Setelah menyiapkan makanan yang tadi terlantar kini Yuki ada disebuah perumahan kardus yang terdapat banyak keluarga bahkan ada juga anak-anak yang tidak mempunyai orang tua.

" Bundaaaaa" sapa antusias oleh beberapa anak kecil mungkin mereka tidak mempunyai orang tua makanya menganggap Yuki yang baik hati menjadi bundanya.

" Haiiii sayang, sini bunda masakin yang special loh buat kalian" jawab Yuki dengan senyum palsunya biar bagaimanapun ia berusaha agar kekurangan rumah tangganya tidak tersebar kemana mana.

" Yeyyyyyy" girang anak anak

" Bunda masak apa?"

" Banyak dong sayang 'kan buat kalian"

Cupp.

Cupp

Cupp

Yuki geli kala mendapatkan bertubi-tubi ciuman dipipinya sungguh hanya disinilah ia dapat melupakan sakit hatinya.

" Terima kasih bunda"

" Sama-sama sayang"

" Bun kita ke rumah kebanggaan kita yuk" ajak Andre salah satu anak diantara mereka bisa dibilang dia yang paling besar.

" Siapp boss" mantap yuki

Yuki dan anak-anak pun beranjak dari gang yang baru saja disinggahin untuk menuju rumah kebanggaan mereka yaitu rumah keluarga bunda RAYA. Rumah ini sangat sederhana hanya terbuat dari beberapa batang kayu jati dan kayu kelapa dan dengan beratap lembaran kardus jangan lupakan alas rumah tersebut yang sudah pasti adalah tanah namun jangan kalian bayangkan kalau rumah tersebut tidak layak untuk dihuni karena rumah tersebut adalah desainan dari seorang Yuki Rayana Kato untuk melepas penat mereka saat mereka lelah dan letih halaman yang cukup luas di pagarinya bambu dan banyak tanaman yang ditanan sehingga memperlihatkan rumah kebanggaan mereka indah, nyaman, dan asri (karangan belaka hehehe) jika Yuki menginginkan rumah yang mewah untuk mereka bisa saja namun Yuki ingin sesuatu yang berbeda saat mereka menyingnggahi rumah tersebut.

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang