Part 16

2K 265 161
                                    

>>>

Apa yang kan terjadi
Pastinya kan terjadi
Biar waktu yg menghakimi
Dan aku akan terus bertahan
Mengharapkannya, menantikannya
Walau pedihnya tak tertahankan
Melihatnya terjamah yang lain!!!

Kalau cinta sudah dibuang!!
Jangan harap keadilan akan datang!!

Mencoba melupakan namun tak Semudah membalikkan telapak Tangan air mata yang hampir kering Tak mampu menepis rasa yang terpatri di hati.

sungguh semua terjadi begitu saja Meski menyimpan banyak luka Nyatanya kekuatan cinta lebih besar Untuk membalut luka.

-------

Kamar Yuki tampak hening semua pasang mata menatap Yuki iba pasalnya sedari tadi Yuki menelungkupkan wajahnya ke lipatan kakinya dan kedua tangannya menutup erat telinganya.

Hiks

Hiks

Hiks

" Ya Tuhan " lirih Axel dan meraup wajahnya frustasi sungguh ia tak kuat melihat gadis coklatnya seperti ini, ini terlalu berat untuknya, terlalu berat.

" Sabar Xel, lo harus kuat disini lo yang paling dekat dengan Yuki dan gue yakin dengan kesabaran dan ketulusan lo Yuki akan kuat" kata Gibran sambil mengelus pundak Axel dan di angguki oleh Axel.

"Yuks" panggil Axel

Yuki bergeming hanya menggelengkan kepala dan terus beringsut.

" Yuki kita pergi dari sini ya" lirih Axel mencoba mendekati Yuki.

" Jangan mendekat, aku mohon" tangis Yuki sesenggukkan.

Hito memberikan kode kepada Nina dan juga Gibran untuk meninggalkan Axel dan Yuki mungkin Axel akan lebih leluasa untuk menenangkan Yuki.
Dengan mengerti Gibran, Hito dan Nina meninggalkan Axel dan Yuki.

______

" Gue nggak habis pikir dimana otak Al? Apa yang dia lakukan saat ini sudah keterlaluan" geram Gibran

" Kendaliin diri lo Gib, kita masih punya kartu buat dia, dan kita akan buat Al yang berbalik menyiksa si jalangnya itu, kita tak perlu membuang waktu apalagi tenaga untuk menghancurkan si jalang itu"

Gibran menatap Hito.

" Gue harap kali ini kita berhasil membuat mata Al melek dengan kebusukkan Jalangnya"

" Kali ini gue akan pastiin Al akan menyesal dan akan murka dengan Jalangnya Gib, tapi kita lihat sampai mana permainan si Jalang itu"

" Gue ikut apa kata lo To, sungguh gue nggak tega liat Yuki seperti itu" lirih Gibran.

" Lo percayakan sama gue, gue akan cari beribu cara untuk membuat Al menghancurkan Allysa"

" Makasih To"

" Ini gue lakukan karena gue tau Yuki hanyalah korban perasaan. Cinta yang begitu besar telah menutup matanya untuk melihat kebusukkan Al" jelas Hito dan diangguki oleh Gibran sedang Nina hanya menarik nafas dalamnya karena tidak tau apapun tentang semua ini.

-------

Saat ini Al bermalas-malasan entah apa yang dirasakannya, yang pasti saat ini tubuhnya terasa lelah bahkan perasaanya pun juga merasakan lelah teramat.

Ia merutuki kelancangannya mengambil haknya pada istri yang selalu di hina, di caci bahkan selalu disakiti namun selalu membalasnya dengan senyuman namun tadi pagi Al merasa sesak saat tak mendengar kata "Mas" dari bibir yang selama ini ia benci dan mendengar kata datar begitu menusuk hatinya.

Dert

Dert

Al terkesiap saat merasakan ponselnya bergetar dengan malas Al mengecek ponselnya dan??? Kalian akan emosi karena saat ini Al tersenyum bahkan seperti semangat 45 dalam membuka pesan.

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang