part 3

1.5K 249 33
                                    


>>>

Tubuh mungil yang kini ada didepan rias kaca terlihat pucat bagaimana tidak semalaman ia menangis dan juga terngiang-ngiang dengan kata-kata yang dilontarkan oleh sang suami.

" Allysa" gumam Yuki.

Sungguh dadanya terasa sesak saat mengetahui kebenaran bahwa sang suami masih terus mencari kekasihnya tersebut.

" Kheh sayang" remeh yuki saat mendengar Al menyebut mesra sang kekasih didepannya.

" Jalang?" lirih yuki dan mengamati setiap inci di wajahnya yang pucat.

" Ya Tuhan berilah kekuatan untuku yang lemah ini" batin Yuki.

Saat tengah selesai dengan pikirannya Yuki beranjak dari kamarnya dan ketika melewati kamar sang suami Yuki melihat di balik sela pintu tersebut bahwa sang suami masih tertidur.

" Apa mas Al nggak ke kantor?" pikir Yuki

" Aku bangunin nggak ya?"

" Nanti kalau aku bangunin marah"

" Tapi kalau nggak di bangunin takutnya ada yang penting di kantor"

Gumaman Yuki mengisyaratkan kebingungan di hatinya ia bimbang ia hanya ingin mengurangi sedikit kemungkinan sang suami yang emosi .

Dengan ragu akhirnya Yuki masuk ke dalam kamar sang suami.

Tap

Tap

Tap

Yuki kini ada disamping sang suami yang masih tertidur pulas dan menampakkan kelelahan diwajahnya.

" E e emasss" ragu yuki

" Masss"

" Mas bangun, mas Al"

" Mas bangun ini sudah jam 8 lewat kamu nggak ke kantor?"

" Enghhh" Al berbalik memunggungi Yuki

" Mas Al bangun kamu ngantor nggak?" sabar Yuki

" Mas" kali ini Yuki sambil menggoyangkan pundak Al

" Mas Al"

Srettt

Al berbalik dan langsung menatap tajam Yuki karena tidurnya terganggu.

Yuki terkesiap saat Al kini berdiri di hadapannya seakan-akan mengintimidasinya.

" Berapa kali gue bilang lo jangan pernah masuk kamar ini jalang" tekan Al

" Ta ta tapi aku hanya mmembangunkamu mas untuk ke kantor" gidik Yuki

" Persetan dengan alasan itu gue harap ini yang terakhir lo masuk ke kamar gue".

Brugh

Al keluar dan mendorong Yuki sampai terhempas ke king sizenya.

Bragggg

Al membanting pintunya dan segera turun untuk berenang mungkin.

" Hufttt salah lagi, kapan kamu akan benar di matanya Yuk" miris Yuki

Saat Al berenang Yuki membuatkan teh hangat dan mengambilkan beberapa cemilan di dekat kolam tak lupa juga handuk untuk sang suami brengsek nya.

"Mas aku buatin teh hangat dan ada cemilan di sini ya" teriak Yuki namun tak ada jawaban dari sang suami dan Yuki segera pergi sebelum suaminya kembali mengamuk.

Happ

Yuki duduk di sofa ruang keluarga dan berfikir.

" Apa aku cari kerja aja ya?"

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang