Part 10

1.4K 206 41
                                    


Dua hari telah berlalu setelah kejadian percobaan bunuh diri yang di lakukan Yuki kemarin, nyatanya tak membuahkan hasil apa-apa untuk pernikahannya. Suaminya Al masih tetap memperlakukannya seperti biasanya, bahkan kini Allysa pun berlaku sama seperti Al, mereka sama-sama menyiksa batin Yuki.

Saat ini Yuki tengah menyiapkan sarapan untuk suaminya. Ya walaupun suaminya itu tidak menganggapnya dan telah menyakiti hatinya, Yuki tidak perduli, ia tetap menjalankan perannya sebagai istri.

Tap

Tap

Tap

Yuki menoleh kearah tangga, Al baru saja turun bersama Allysa dengan bergandeng mesra.

"Mas, sarapannya udah aku siapin"

Al tidak menjawab ia hanya menatap sinis Yuki. Yuki yang melihat itu hanya bisa mencoba bersabar, ia segera pergi dari sana, melangkah menuju kamarnya dengan berlari kecil.

Diam-diam tanpa sepengatuhan siapapun Al melirik Yuki yang dengan tergesa-gesa menaiki tangga. Dalam hati kecil pria itu, ia merasakan sesuatu yang hangat kala wanita itu menyiapkan makanan untuknya dan selalu menyapanya dengan hangat.

"Beb, kita sarapan dulu ya"

Al tersadar saat Allysa menarik tangannya membawanya menuju meja makan.

"Aku ambilin ya sayang"

Al mengangguk seraya tersenyum manis kepada Allysa.
Mereka berdua menikmati sarapan yang di siapkan Yuki. Memakan sarapan itu hingga habis.

"Beb, hari ini aku nggak ikut ke kantor kamu ya"

Al menghentikan makannya dan memandang Allysa.

"Tumben nggak ikut, tapi katanya kamu bosan di rumah"

"Memang sih, apalagi harus berduaan sama si wanita Jalang itu, tapi nggak papa deh, soalnya aku cape jadi aku ingin istirahat di rumah" keluh Allysa dengan manja.

Al bangun dari duduknya, dan menghampiri Allysa yang berada di depannya, dengan sayangnya pria itu membelai rambut kekasihnya itu.

"Yaudah kamu istirahat dirumah ya, karena aku juga nggak mau kalo kamu capek, ntar kamu sakit lagi"

"Ih beib, kamu sweet banget sih" ucap Allysa yang segera bangun dari duduknya menarik Al lalu memeluk pria itu.

"Sama-sama sayang" ucap Al yang seraya melepaskan pelukan mereka, beralih mencium bibir Allysa, Al melumat bibir gadis di hadapannya ini dengan sangat lembut dan teratur, bagaikan tempo sebuah musik, ciuman mereka pun memiliki tempo yang teratur membuat mereka tak mudah kehabisan nafas. Ciuman itu terus berlanjut tanpa memperdulikan keadaan sekitar, yang bertepatan saat itu, Yuki tengah turun dari kamarnya.

Gadis itu tak mampu menghindar, ia terpaksa menonton adegan yang menjijikan itu di depan matanya, sebenarnya ia tak ingin melihatnya, tetapi tubuhnya seakan menegang, mematung tak mampu bergerak walau hanya menoleh ke arah lain untuk sesaat.

Tessttt...

Setetes air mata jatuh, sungguh ia tak pernah menyangka akan sebegini menyakitkan hidupnya setelah menikah dengan Al. Namun apa dayanya, semua telah terjadi, sekarang ia hanya bisa menerima dan menelan semua pil pahit kehidupannya.

"Ma...mas.."

Dengan bibir yang bergetar, Yuki berusaha menyadarkan dua orang yang berada di depannya.

Al menghentikan ciumannya, ia menunduk sesaat dan membalikkan tubuhnya menghadap Yuki. Tatapannya sangat tajam kepada Yuki, membuat gadis itu takut akan tatapannya.

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang