Part 20

1.7K 240 58
                                    


>>>

Jelas bayangmu yang masih melekat
dalam kecewa ku hanya mampu katakan
tetaplah tersenyum karena itu jalan
yang telah kau pilih......

You would never ask me why (Kau takkan pernah bertanya kenapa)
My heart is so disguised (Hatiku begitu tersamar)
I just can't live a lie anymore (Aku tak bisa lagi berbohong)
I would rather hurt myself (Lebih baik kulukai diriku sendiri)

Axel terus menatap nanar pintu ruang operasi dan jelas terlihat tetesan air mata beserta bibir yang terus memanjatkan doa guna sang gadis coklatnya sungguh ia berasa di ambang hidup dan mati terlalu berlebihan memang namun apa dikata cinta adalah segalanya untuknya dan ini kali pertama ia merasakan benar-benar jatuh cinta kepada gadis.

Namun disaat ia merasakan jatuh cinta mengapa ini begitu berat untuknya? Ini terlalu berat untuknya sungguh berat untuknya. Kehilangan sahabat, berjuang meyakinkan gadisnya dan bertarung dengan hatinya saat meng iyakan kata-kata gadis coklatnya yang ibaratkan malaikat tanpa sayap.

Ini bukan pertanyaan.
Ini bukan pernyataan.
Melainkan keputusan mutlak dari gadisnya.

Yang dapat ia lakukan hanyalah selalu disampingnya dan selalu merengkuh gadis lemahnya itu serta menjadi tembok kokoh untuk mengabaikan rasa sakit yang menjalar dihatinya!.

" Ya Tuhan jagalah gadis ku untukku"

" Aku nggak mau kehilangannya ya Tuhan"

" Aku mohon jagalah dia.... Hiks"

Axel menarik nafasnya saat merasakan dadanya sesak, masih terlihat jelas senyum tulus gadis coklatnya sebelum masuk ruangan sialan itu sungguh hatinya bergetar dadanya sesak.

" Ya Tuhan aku nggak meminta lebih aku hanya ingin gadisku baik-baik aja"

" Aku nggak akan sanggup jika harus kehilangannya"

" Ambil sisa usiaku untuknya ya Tuhan"

" Aku, aku, aku bagaikan kapas yang terbang nggak tentu arah saat nggak bersamanya, aku bagaikan daun yang terhempas oleh angin saat nggak bersamanya, aku mohon jagalah dia untukku"

Sungguh ketulusan cinta yang tak terbatas, Axel adalah pria, dan dia menangis bahkan menengadah kepada Tuhan hanya untuk gadis yang notabenenya adalah istri orang.

10 menit

15 menit

Pethhh

Axel terkesiap saat melihat lampu ruang operasi mati dan sesaat kemudian beberapa dokter dan suster berhamburan keluar tak lupa dua bangkar yang menakutkan turut keluar.

Dengan langkah lebar, hati berdebar dan mata berkabut Axel mengahampiri salah satu dokter yang menangani gadisnya.

" Em dok bagaimana operasinya? Lancar kan? Tidak ada hal yang buruk kan? Dok bagaimana kondisi Yuki? Apakah dia baik-baik saja?" pertanyaan beruntun keluar dari bibir Axel sungguh dia persetan dengan dokter yang terlihat menarik nafas lelahnya yang pasti ia hanya ingin tau keadaan gadis coklatnya.

" Huh, syukurlah operasinya lancar pak tapi..."

" Tapi apa dok??" panik Axel

" Pendonor kemungkinan mengalami infeksi sesudah melakukan transplantasi sehingga dapat menyebabkan pendarahan"

" A a a ah maksud dokter apa?" frustasi Axel sambil mengusap wajahnya kasar

' Tenanglah pak ini masih dalam kemungkinan jadi bisa saja tidak terjadi pada pendonor"

" Ta ta tapi dok?"

"Anda berdoa saja yang terbaik untuk Pendonor"

Axel tak dapat berkata apa-apa ia hanya mengangguk pasrah dan sejuta kata-kata emas ia keluarkan dengan nama Yuki gadis coklatnya.

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang