Part 18

1.9K 253 129
                                    

>>>

Aku yang memikirkan namun aku tak banyak berharap!!
Kau membuat waktuku tersita dengan angan tentangmu!!!
Mungkin aku bermimpi menginginkan dirimu
Untuk ada di sini menemaniku

Sebuah kisah yang butuh perjuangan
Sebuah angan yang butuh keberanian
Dan sebuah cinta yang berakhir kepiluan.

Bukan! Bukan tak ingin menyudahi, hanya butuh waktu untuk membunuh rasa ini, meski keyakinan lebih berat ke tak mampu tapi apa salahnya untuk mencoba?.

Rasa sayang yang di abaikan
Tulus cinta yang tak dianggap
Dan perhatian yang tak terlihat.

Semua semu atas nama cinta
Semua hilang atas nama sayang
Dan semua sirna atas nama tak percaya.

Biarlah waktu yang menghakimi
Biarlah takdir yang menentukan
Biarlah cinta terhapuskan.

Sungguh saat perasaan di permainkan, saat rasa di campakkan. Saat rasa di acuhkan, tak ada yang lain di terimanya kecuali linangan air mata.

Al Syahreza Kohler CEO tampan tengah berkutat dengan dokumen entah apa yang ada dalam otaknya yang pasti ia mengutuk pikirannya tersebut. Dengan manja sang kekasih (Allysa) merangkul tubuh kekarnya yah saat Al memutuskan untuk tidak masuk kerja namun apa dikata pekerjaan sialan itu tetap harus diselesaikannya.

"Beb, aku bosan, masa aku pulang hanya untuk menemani kamu menyelesaikan dokumen sialan itu' rajuk Allysa

Al mulai jengah kenapa wanita disampingnya ini begitu menyebalkan? Sudah tau pusing memikirkan dokumen bukannya di buatin teh, siapin cemilan atau apa, ini malah merengek gak jelas! Coba ada si jalang, tanpa aku perintahpun dia tau apa yang harus dilakukannya pikir Al

" Shittt lagi-lagi si jalang, dasar otak sialan" maki Al dalam hatinya.

" Beb kamu dengerin aku nggak sih?" sebal Allysa

" Apa beb? Aku lagi sibuk nih serius tolong kamu bikin kopi atau apa gitu" sabar Al

" Aku bukan pembantu beb" ketus Allysa

" Ya setidaknya kamu bikin buat kekasihmu ini beb"

" Nggak mau"

Al menarik nafasnya, baru kali ini ia merasa kesal dengan kekasihnya ini.

" Terus maunya kamu apa beb?"

" Kita jalan keluar yuk!!" genit Allysa

Al berfikir sejenak, sungguh ia lapar teramat dari kemaren ia tak makan karena sibuk dengan kembalinya Allysa dan ditambah si wanita Jalangnya tak pulang setelah kejadian kemarin.

Al hanya deliv itupun ia tak selera makan karena banyak pikiran yang menari indah di otaknya.

" Beb aku lapar nih"

" Teruss??" selidik Allysa

" Ya kamu masakin apa gitu"

" Beb aku ini bukan pembantu" bentak Allysa

" Ya Tuhan kenapa si Jalang pakai acara nggak pulang sih?" batin Al.

" Beb" panggil Allysa

" Kita makan keluar aja yah, aku mau belanja" rengek Allysa

Tap

Al menutup laptopnya dan berdiri sehingga membuat Allysa girang kepalang.

Cupp

" Yess makasi beb" senang Allysa sambil mencium bibir Al

____

Yuki memang tidak pulang karena ia ingin menenangkan pikirannya tapi ia merasa menjadi istri yang tidak bertanggung jawab bagaimana bisa ia pergi dari rumah sementara ia masih punya rumah dan suami? Hah kalau begini ia sama saja tak ada bedanya dengan duo Al pikir Yuki.

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang