Part 22 (real)

2.1K 256 67
                                    

>>>

Is there any way that I can stay in your arms?
(Adakah cara agar aku bisa terus kau dekap?)

If I don't need you, then why am I crying on my bed? (jika aku tak membutuhkanmu, kenapa aku menangis di tempat tidur?)

If I don't need you, then why does your name resound in my head? (Jika aku tak membutuhkanmu, kenapa namamu bergema di kepalaku?)

If you're not for me, then why does this distance name my life? (Jika kau bukan untukku, kenapa jarak ini meruntuhkan hidupku?)

Kulepas semua yang kuinginkan
Tak akan ku ulangi
Maafkan jika kau ku sayangi
Dan bila ku menanti
Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah ku disini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti

Axel pov

Tuhan kenapa harus gadis coklatku yang selalu kau Uji? Kenapa harus gadis coklatku yang selalu kau bebani?.

Aku tak sanggup melihatnya bersedih
Aku tak sanggup melihatnya menangis
Sungguh aku tak sanggup Tuhan ringankanlah bebannya, mudahkanlah urusannya sungguh aku tak sanggup.

Huh

Aku menghirup nafas sesakku sungguh ini memilukan untukku bahkan belum sempat kembali senyumannya kenapa harus kembali terluka.

Lihatlah bahkan aku tak tega melihatnya terbaring lemah dibangkar sialan itu, aku benci dengan tempat ini, aku benci dengan situasi seperti ini aku benci Tuhan, Aku benci!.

Apakah kau tak melihat tubuh lemahnya?.
Apakah kau tak melihat mata sembabnya?.
Apakah kau tak melihat wajah sayunya?.

Aku percaya kau melihat segalanya Tuhan, aku tau kau maha melihat, kau tak tidur aku mohon dengan kuasamu, aku mohon musnahkanlah segala beban yang ada dipundaknya.

Aku tertatih memasuki ruangan sialan itu aku berusaha menguatkan hatiku, bahwa aku harus kuat untuk disampingnya aku harus kuat!.

Ku gapai tangan lemah yang terbebas dari selang infus, aku kecup penuh kasih sayang, saat kata-kata dokter terngiang dikepalaku tanpa sadar cairan bening mendarat sempurna dipipiku, hatiku sakit dadaku sesak, sungguh aku takut dengan segala kemungkinan yang ada dibenakku.

Aku menggenggam erat telapak tangannya dan meletakkannya dipipi tirusku ini aku ingin sekali beban yang ada dipundaknya berkurang kepadaku.

" Sayang aku mohon, berhenti untuk membuatku khawatir, aku mohon berhenti" kataku lirih sungguh aku ingin menangis terisak masa bodoh dengan genderku sungguh aku ingin menangis.

Lihatlah matanya tertutup erat dan bahkan dengan mata tertutup pun, wajahnya begitu damai dan tentu saja sempurna dimataku.

Aku tak ingin kehilangan Gadis coklatku,
Aku tak ingin dia pergi dariku!
Jaga dia untukku Tuhan.

Hiks

Runtuh sudah pertahananku, persetan dengan kata cengeng, persetan dengan kata banci yang pasti aku ingin menangis....

Pov end

Axel menatap sayu Gadis coklatnya ia tak akan menyembunyikan hal penting seperti ini, meskipun ia ingin mengatas namakan kebaikkan tetap saja ini adalah hidup gadis coklatnya kini yang terpenting adalah selalu menjadi pundak dan sandaran saat gadisnya menangis, lelah bahkan putus asa, ia berjanji akan menerima apapun keputusan gadis coklatnya tentu saja setelah berusaha untuk mengatakan tidak.

Satu tangan menggenggam erat telapak tangan Yuki dan satu tangan lagi mengelus kening Yuki sungguh manis sekali sikap Axel untuk gadis Coklatnya.

______

TERLAMBAT ( Tersedia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang