MEMORY: Fans vs Haters

17 2 0
                                    

        "Yeay ... Akhirnya kalian jadian juga ...." teriak Nia,Vivi, dan Rosa.

         "Done ... Akhirnya temen kita jadian juga." kata Kevin.

       "Bener bro." balas Jun yang di sertai anggukan.

      Ternyata sedari tadi mereka telah merencanakan semua ini. Mulai dari matinya lampu festival, kunang-kunang yang beterbaran, anak kecil yang memberi bunga, dan lainnya hingga ke proses tembak-menembak.

     Kemudian, semua pun keluar dari tempat persembunyian. Lampu festival pun sudah menyala, semua memberi selamat pada aku dan Rian yang disertai tepuk tangan.

5 hari kemudian
Pukul 20:30~~~~

        Tak terasa akhirnya festival sekolah berlangsung secara cepat. Dan akhirnya kami berada di pengujung acara sekaligus menutup festival sekolah kami. Acara kali ini adalah konser dari tiap band sekolah dan acara musik lainnya serta pagelaran seni wayang orang yang diadakan di aula sekolah.

    Acara itu berlangsung sangat meriah. Bahkan Jun, kak Vian dan teman-teman seband mereka disambut oleh para penggemar mereka dengan sangat antusias. Mereka membawakan beberapa lagu dari dalam dan luar negri.

     Di samping itu, aku juga sangat bahagia bersama dengan Rian. Pada saat acara sudah selesai Rian tiba-tiba mengirimiku sebuah pesan.

/Hams, lo lg apa? Di mana?

lg di belakang stan. Beres2 gue. Napa?/

/kagak, gue khawatir jha. Emm, kalo udh selese sms gue.

Iye, Tem. /

/nanti gue anterin pulang. Biar ketemu canmer uga 😁😅.

Modus aje lo, Tem. Ye dah serah lo aja. Ati-ati./

/yoi, Ham.

      
     Setelah selesai membersihkan stan aku sempatkan untuk beristirahat. Aku duduk bersama Nia dan Vivi yang asik dengan makanan mereka. Sedangkan Rosa sudah terlelap dalam tidur.

     Ketika semua tengah asik dengan kerjaan masing-masing. Semua terhenti ketika dering telpon milikku berbunyi.

Tring.... tiriring... tring...

'Halo? Udah selese?' Kata Rian. Yak, yang nelpon adalah Rian.
"Halo? Ya, udah. Napa?" Kataku.
'Lagi di mana Hams?'
"Abis bersih-bersih. Nih masih di kelas. Lo gak capek?"
'Ya gak lah. Gue kan strong. Masa' kerjaan kecil gini gue capek. Gimana nanti gue adepin anak kita coba?' Rian gombal kumat.
"Apaan sih. Ada temen gue di sini." Kataku malu. Ternyata sedari tadi mereka mendengarkan percakapan kami.
'Hah? Masa'? Yes.' Kata Rian kesenengan.
"Loh kok malah 'yes' sih?" Aku manyun.
'Kan lo juga udah milik gue. Hehehe.'
"Belom sah kale. Ah udah ah. Jadi gak?" Tanyaku. Mungkin wajahku sudah sangat merah saat itu.
'Iyalah..'
"Kok gak kesini? Gue udah nunggu nih." Aku mulai kesal. Karena aku sudah menunggu Rian hampir 30 menit.
'Ye.. marah mulu. PMS huh? Liat dulu ke luar kelas.' Seketika itu aku langsung membuka pintu kelas dan ternyata Rian sudah berdiri dengan membawa bunga.

    "Maaf ya gue tadi sempet di suruh ama Jun buat ngangkatin sound di panggung. Jadi buat nebus kesalahan gue...nih buat lo." Kata Rian sambil memberikan bunga yang dia bawa.

     "Lo tau? Nih namanya penyogokan." Aku tertawa dan menerimanya.

      "Gue gak peduli weeekk... yang penting lo senyum gue udah seneng Wkkwwk." Rian kesenengan. "Yaudah ayok. Keburu kemaleman. Udah jam 21.45 nih." Tambah Rian.

PROMISE               heart,memories,and you✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang