Gak kerasa udah setengah tahun aja aku sama Rian pacaran. Dan sekarang rencananya setelah pulang sekolah Rian bakal ngajak kencan.
Tapi saat aku berjalan melewati koridor sekolah aku dihentikan oleh para fans Rian.
"Heh mau kemana lo?" Kata cewek yang berada di hadapanku.
"Ke toiletlah. Napa mau ikut?" Akunya nyolot.
"Rese banget nih bocah ajar aja." Kata cewek tadi dan di okekan oleh yang lain. Kemudian secara tiba-tiba aku di tampar oleh mereka. Dilempari oleh beberapa telur, kaldu ikan, dan deterjen cair yang di campur sama kopi, teh, saos, kecap, cuka, dll. Mereka sangat menikmatinya. Aku, hanya bisa diam. Jujur aku dari tadi masih syok gegara di tampar secara bergantian. Makanya aku hanya bisa diam dan menangis.
Tiba-tiba saat ku lihat mereka akan menumpahkan tepung padaku, ada cowok yang rela menjadi tameng untukku. Yang terkena imbas tepung mereka. Dia adalah pacarku sendiri Rian.
"Gue gak bisa diem lagi kalo gini hams." Wajah Rian udah marah banget bahkan saat ia membantuku berdiri tangannya udah gemeteran.
Para cewek tadi mulai takut gegara Rian yang biasanya gak bisa marah hari ini mereka menyaksikan sendiri kemarahan Rian sudah memuncak.
"Puas, PUAS KALIAN NGEBULLY CEWEK GUE?" Rian mulai ngebentak. Bahkan aku yang di sampingnya juga kaget. Semua anak kelas yang tadinya berada di dalam kelas sekarang mulai keluar. Menyaksikan drama eksklusif.
"KALIAN PUNYA HAK APA BISA NGELAKUIN KAYAK GINI KE CEWEK GUE DIHADAPAN GUE LAGI. OTAK KALIAN PADA KEMANA?" Rian udah emosi banget.
"KALIAN ITU BUKAN SIAPA-SIAPA GUE. KALO GUE SURUH MILIH ANTARA KALIAN ATO CEWEK GUE, GUE TETEP MILIH CEWEK GUE. KARNA GUE TAU CEWEK GUE GAK SERENDAH, GAK SEBULL SHIT KAYAK KALIAN. DAN KALIAN TAU? TIAP KALI GUE NGELIAT KALIAN NGE BULLY DIA, DIA GAK PERNAH NGELUH KE GUE." Aku hanya bisa menunduk.
"GUE SEBENERNYA UDAH GAK TAHAN ATAS PERLAKUAN KALIAN KE CEWEK GUE. TAPI TIAP KALI GUE MAU BALES, DIA CEWEK GUE YANG SEKALIGUS BAHAN BULLYAN KALIAN NGELARANG GUE. ALASANNYA APA? DIA GAK MAU KALO GUE KEHILANGAN FANS KAYAK KALIAN. " Rian menunjukku.
"PAKE HATI NURANI, OTAK KALIAN. GUE GAK NYANGKA, DI SEKOLAH SEGEDE DAN SENGEHITS INI ADA MURID YANG KELAKUANNYA KAYAK ANJING JALANAN. MIRIS GUE LIATNYA. HARUSNYA ELO UDAH DI SKORS, TAPI DEMI KENYAMANAN CEWEK GUE DAN GUE JUGA GAK TEGA NGELIAT ORANG TUA KALIAN. MEREKA PASTI JUGA SAKIT HATI, kalian nggak bakal gue aduin ke BK. Kecuali, kalo kalian ngebully cewek gue lagi. Gue bakal bener-bener kelar dari tim basket, dan gue gak segan-segan aduin kalian ke KPA." Rian sekarang nunjuk-nunjuk para cewek itu.
Dari kejauhan terlihat kak Dela berlari kearah kami.
"Yan, Soph. Ya ampun." Kak Dela kaget banget. "Ini semua..?" Kak Dela natep Rian. Rian cuma ngangguk. Wajahnya masih nunjukin marah banget.
"Gue gak abis pikir sama kalian. Bisa-bisanya berbuat kayak gini. Gak malu sama status kalian? Gak malu sama bahan bullyan kalian yang sekaligus temen, kakak kelas, bahkan adik kelas kalian sendiri? Gue juga fansnya Rian. Gue juga syok sama kayak kalian waktu tau idol kita punya pacar. Tapi setelah gue tau, Sophie itu kayak gimana, akhirnya gue juga lapang dada. Karna gue tahu idol gue udah nemuin seseorang yang lebih baik dari gue yang bisa nuntun Rian ke arah yang lebih baik lagi. Seharusnya kalian instropeksi diri. Ngaca tau nggak." Kak Dela sekarang meluk aku. Nggak ku sangka kak Dela sebaik ini sama aku.
"Kalian bakal berurusan sama osis, kak Juan plus gue." Ancam Rian. Kemudian mengikuti ku dan kak Dela yang buru-buru ke toilet.
"Elo sih Vin. Gue takut tau liat kak Rian marah kek gituh." Ucap salah satu fans Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE heart,memories,and you✔ [COMPLETE]
RomansYakinlah setiap sifat seseorang itu akan berubah seiring berjalannya waktu. Namun selang waktu berjalan, hargailah segala sesuatu yang terjadi saat itu. Entah suka, atau duka. Karna DIA menciptakan segala sesuatu yang telah IA rencanakan dengan san...