PROMISE

14 2 0
                                    

3 tahun kemudian...

       Aku tengah berada di LA, Amerika Serikat. Aku tengah berlibur dari kuliahku yang hampir selesai ini. Ya, selama 3 tahun aku berada di Jepan untuk kuliah di sana. Dan jika ada waktu luang, ku sempatkan pulang ke Indonesia hanya untuk menjenguk makam Rian.

     Selama liburan ini kusempatkan untuk traveling ke beberapa tempat yang dulu menjadi impianku dengan Rian. Aku berfoto dengan membawa secarik foto Rian untuk menggantikannya berfoto bersamaku.

      Hingga tujuan terakhirku adalah, Paris. Saat itu ada perayaan di sana. Banyak sekali kembang api yang hiasi langit Perancis. Menara Eifel menyala dengan ribuan lampu warna-warni. Banyak orang-orang yang berada di sana, dan kebetulan, suhu di sana sedang sangat dingin bagiku. Sekitar 10 derajat.

    Aku mulai berfoto dengan foto Rian. Setelah selesai, hand phoneku pun berbunyi. Tertera di sana nama papaku.

Halo... pah?

Iya pah.... mungkin besok Sophie pulang ke sana.

Iya, iya, love yoh pah..

     Setelah mengankat telpon dari papa, aku mulai berjalan dan menaiki ke puncak menara, aku bahagia sekali.

     "Yan, andai lo di sini. Gue bakal lebih bahagia lagi." Aku bermonolog.

Keesokan harinya...

        Aku tengah berada di bangku pesawat. Ya, aku akan pulang ke rumah. Setelah itu ku dapat pesan dari para sahabatku. Mereka semua tengah berlibur juga, dan mengadakan acara untuk reuni di restaurant milik Vivi yang berada di Jakarta.

     Sesampai aku di bandara SuTa, aku langsung dijemput oleh kak Juan.  Dengan mobil yang sama saat aku menapakkan kakiku ke Indonesia dulu.

      Tujuan pertamaku adalah makam Rian. Masih sama, banyak sekali bunga di sana. Memang sejak aku pergi untuk kuliah, ku titipkan pesan pada kak Juan dan kak Vian agar selalu mengunjungi makam Rian setidaknya sebulan sekali.

      "Hai yan, udah lama banget ya. Maaf ya. Liat, sekarang gue udah hampir lulus kuliah. Bulan depan gue  sidang dan minggu depannya adalah hari wisuda gue. Andai lo masih ada, hehe gue pengen liat ekspresi lo."

      "Lo gak mau ngucapin apaaa gitu ke gue? Ahaha udah lupain. Maaf yan. Gue gak bisa lama-lama. Nanti sore, gue bakal ke sini lagi. Love you yan." Aku pun pergi meninggalkan makam Rian menuju mobil kak Juan.

11:30

     Aku tengah bercanda tawa dengan para sahabatku, Nia, Vivi dan Rosa. Kami membincangkan banyak hal. Mulai dari kuliah, pelajaran, teman-teman yang lain, dan pacar masing-masing.

     Tak lama kemudian, Kevin dan Jun datang. "Hai girls..!" Sapa mereka.
.
.
.
.
      "Oya. Gue kok gak pernah liat kak Alza lagi ya? Udah lama banget gak ketemu." Kataku sambil mengambil kentang goreng yang ada dihadapanku lalu memakannya.

       "Iya ya. Udah ama banget gue gak ketemu." balas Nia.

      "Bener juga sih." Sambung Rosa.

      "Ho'oh." Vivi asik memakan hidangan yang ada di hadapannya.

      "Kalian?" Tanya Nia pada Kevin dan Jun.

      "Tau tuh." Jawab singkan Jun.

      "Iya. Kita udah lama banget gak ketemu ama bang Al. Sejak festival yang diadain sekolah waktu itu, kita udah jarang ngeliat bang Al." Kata Kevin.

       "Eh guys. Gue ada party nih. Lusa. Di pembukaan cafenya bang Juan. Kalian dateng ya. Gue bakal ngundang temen sma yang lain juga." Kataku.

PROMISE               heart,memories,and you✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang