12: Sepakat

1.6K 201 4
                                    

Namjoon mengetuk-ngetuk jari telunjuknya pada meja tamu di dorm kecil bernuansa merah jambu itu. Ia tampak serius dan tegang. Rautnya sama persis dengan dua pria berusia 30-an yang sedang berhadap-hadapan saat ini. Ya, mereka adalah manajer RV dan Bangtan. Keduanya baru saja membicarakan tragedi yang baru saja menimpa Seulgi--dan melibatkan Jimin dan 3 anggota Bangtan lainnya.

"Hyung.. jangan sok serius begitu. Kamu keliatan makin tua." Jungkook yang duduk di sebelah Namjoon berbisik pelan.

"Ya! Jungkook, ini masalah serius! Tutup mulutmu" Ujar Namjoon memberi isyarat agar maknae-nya itu berhenti menganggunya.

Jungkook sedikit merasa bersalah karena rupanya leader-nya itu memang sedang benar-benar serius. Jungkook tidak mengerti mengapa kedua manajer (ditambah namjoon dan irene) terlihat seperti baru saja mendapat berita bahwa Jimin dan Seulgi baru saja kawin lari. Maksud Jungkook, mereka kan hanya pergi bersama--dan secara tidak sengaja mendapat musibah. Seulgi pun baik-baik saja, dan Taehyung sudah memastikan bahwa tidak ada yang melihat mereka saat itu terjadi. Jadi, kenapa mereka dengan serius membahas rumor kencan antara keduanya?

Sekedar informasi, saat ini bangtan dengan anggota lengkap beserta manajernya datang memenuhi 'undangan' manajer RV ke dorm mereka. Kebetulan mereka memang sedang tidak ada schedule, jadi mereka memutuskan untuk pergi bersama sebagai bentuk solidaritas mereka pada Jimin. Di sisi lain, anggota RV pun sedang bebas-jadwal. Mereka semua ada di dorm, sehingga mereka pun ikut ke dalam perbincangan ini, kecuali Seulgi yang sedang beristirahat di kamarnya.

Ngomong-ngomong soal pikran Jungkook,Taehyung pun rupanya sependapat. Bedanya, cowok yang satu ini tidak pandai menahan dirinya untuk menyatakan pendapatnya.

"Maaf kalau aku menyela. Tapi, bukankah ini bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan? Seulgi noona baik-baik saja. Dan kami sudah pastikan kalau kejadian tadi benar-benar tidak disaksikan oleh siapapun. Aku pikir, ini terlalu jauh kalau kalian sampai berpikir bahwa kalian harus melakukan sesuatu dengan rumor antara diantara Seulgi noona dan Jimin."

Seluruh ruangan menatap Taehyung dengan tatapan 'yang-benar-saja'. bahkan Jungkook pun memandangnya seperti itu. Tapi Jungkook bukan kesal karena pendapat Taehyung, ia kesal karena hyungnya itu tidak bisa menahan mulutnya.

"Hyung, seharusnya kau tidak mengatakan hal itu." Jungkook berbisik pada Taehyung dengan volume super kecil.

"Tae, kau tidak mengerti bagaimana industri hiburan kita ini bekerja. Celah sekecil apapun berbahaya untuk kalian." jelas manajer Bangtan dengan nada penuh kesabaran.

"Lagipula kita semua tahu kan Jimin dan Seulgi memang sedang digosipkan akhir-akhir ini." tambah Namjoon

Jimin si pemilik "hajat" diam saja mendengar percakapan yang berlangsung di ruang tamu. Sesekali ia melirik kamar tempat Seulgi beristirahat. Pikirannya dipenuhi oleh bayangan akan kondisi Seulgi yang pasti sedang trauma. Seulgi memang baik-baik saja, phsically. Tapi Jimin tahu bahwa Seulgi tidak, mentally, meski gadis itu sudah meyakinkan semua orang kalau dia tidak apa-apa. 

"Menurut kamu gimana, Jim?"

Lamunan Jimin buyar berkat pertanyaan manajernya.

"Eh? Apa?" Jimin tidak menyimak sama sekali pembicaraan tersebut.

"Gimana kalau mulai sekarang, Bangtan dan RV menjaga jarak? Dan kamu,  jangan ketemu lagi sama Seulgi. Kalian belum pacaran kan?"

Pertanyaan macam apa ini?

"Kita akhiri saja selagi memang belum dimulai. Ini untuk kebaikan kalian."  Kata manajer RV dengan tegas.

tiba-tiba pintu kamar Seulgi terbuka.

"Maaf..." ujar Seulgi sembari berjalan maju keluar pintu.

"AKu mendengar semuanya. Maaf sudah membuat kekacauan. Tapi, aku benar-benar baik-baik saja. Tolong jangan terlalu dikhawatirkan."

"Aku akan bertanggungjawab atas ulahku ini. Tolong jangan libatkan member lainnya."

"Bagaimana bisa, Seul? kalian ini satu grup. Satu kena masalah, semua pasti akan kena. Makanya solusi agar Bangtan dan RV saling menjauh itu adalah solusi terbaik."

Ya, kita bisa atur agar kalian tidak bertemu atau berdekatan di setiap acara musik dan lainnya."

Duo manajer sangat kompak dalam memberikan penjelasan atas solusi mereka. Disisi lain, tampak wajah-wajah keberatan dari para anggota Bangtan dan RV. Ya, seluruhnya terlihat tidak bahagia dengan solusi itu, kecuali Namjoon dan Irene sebagai leader. Mereka merasa solusi itu adalah yang terbaik, jadi keberatan atau tidak, mereka satu suara dengan para manajer. 

"Unni, jadi nanti kita nggak bisa saling sapa lagi ya sama mereka?" Bisik Yerim pada Sooyoung.

"Sepertinya begitu." jawab Sooyoung singkat.

Wendy tidak memperlihatkan wajah kecewa seperti dua maknae, namun ia menjadi sedih saat melihat Seulgi sahabatnya tertunduk lemas.

Taehyung melongo. Begitu juga Jungkook. Sementara Jhope dan Jin menampakkan ekspresi kecewa. Suga seperti biasa, tanpa ekspresi. Namun ia memperhatikan Jimin yang tampak kaget dengan solusi itu.

"Baiklah. Aku setuju." Ujar Jimin tiba-tiba.

Taehyung dan Jungkook memperlebar mata dan mulut mereka yang menganga. Seulgi mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk. 

"Aku minta maaf pada semua karena sudah bikin masalah. Aku seharusnya lebih berhati-hati. AKu akan terima ini sebagai hukumanku. Mulai sekarang aku berjanji tidak akan menghubungi Seulgi-ssi."

"Aku juga." ujar Seulgi yang kembali menundukkan kepalanya.

"Mulai sekarang aku tidak akan menghubungi Jimin. Tapi oppa, walaupun kalian ingin kami semua menjauh, aku mohon jangan terlalu keras pada para member. Ini salah kami berdua, bukan salah mereka."

Taehyung, Jungkook, Yerim, dan Sooyoung bertukar pandang. Mereka keberatan dengan solusi tersebut, tapi melihat Jimin dan Seulgi yang saat ini lebih bersedih membuat mereka justru memaksa diri mereka untuk sepakat.

"Kalau hyung dan noona melakukannya, kami juga. Kami tidak apa-apa, kok." Ujar Jungkook mantap. Yerim tidak dapat menyembunyikan ekspresi kecewanya.

"Iya, asalkan saat ini kami sama-sama tahu kalau diantara kami tidak ada permusuhan. Hubungan kami baik-baik saja dan ini dilakukan untuk kepentingan bersama." tambah Sooyoung.

"Aku setuju." Giliran Yoongi yang berpendapat. "Kita akan menjaga jarak sebisa mungkin, tapi sepertinya manajer hyung tidak perlu repot memikirkan setting saat kami bertemu tidak sengaja di acara musik dan sebagainya. Kami janji kami akan menjaga jarak dengan sendirinya."

"Menurutku juga begitu." Wendy menanggapi. Ia kemudian berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Seulgi. "Kalau memang semua sepakat, lebih baik Seulgi kembali istirahat. Yuk, Seul." Mereka berdua pun masuk ke kamar dan menutup pintu rapat-rapat.

"Baiklah, aku anggap semua sepakat. Kami berdua tidak akan bertindak lebih jauh untuk memastikan bahwa kalian tidak saling berhubungan, tapi kami minta kalian menepati janji kalian." 

Dan itu adalah kalimat penutup dari musyawarah hari ini.

"Hyung, bolehkah aku, untuk malam ini saja menginap disini?"

Seisi ruangan shock. Irene dan Jin yang sedang minum tersedak mendengar pertanyaan Jimin yang begitu berani.

"Anggaplah ini sebagai perpisahanku dengan Seulgi."

"Yah! yang bener aja Jim, mana boleh kamu menginap di dorm cewek!?"

"Tidak apa-apa." Irene menyetujui. Seisi ruangan menjadi lebih shock mendengar jawaban Irene. 

"Aku percaya padamu Jim. Lagipula, sebentar kalian kalian tidak akan bisa bertemu lagi, jadi aku pikir tidak ada salahnya mengucapkan selamat tinggal pada Seulgi."

"Oppa, menginaplah juga disini malam ini" ujar Irene kemudian pada manajernya.





Behind The FlashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang