24: Happily Ever After

3.6K 217 29
                                    

"Kenapa senyum-senyum?"

"Eh? Enggak." wajah Seulgi seketika memerah. Ia kemudian mengalihkan pandangan kososngnya pada cincin yang ada di jari manisnya itu. "Cantik. Makasih ya Jim."

"I am the one who should saying it, Seul." Jimin meraih tangan Seulgi dan mengecup tangannya dengan manner.

"Makasih udah sabar nunggu."

Seulgi hanya tersenyum. Hanya tersenyum, tapi mampu mebuat pria disampingnya itu tergoda dan melayangkan kecupan di bibirnya.

"Ih kebiasaan deh, nggak pernah bilang-bilang dulu kalo mau nyium."

"Yaudah, sekarang aku bilang dulu. Aku mau cium kamu ya, Seul." 

Dan sedetik kemudian Jimin melumat bibir Seulgi. Lama. Dan penuh gairah.

***

"Hati-hati dijalan, Jim."

"Ciumnya mana?" ujar Jimin sambil memajukan bibir layaknya anak kecil yang merengek meminta permen.

"Cium apa?"

"Goodbye kiss" kali ini Jimin memainkan matanya.

"Ih tadi kan udah!"

"Yang tadi kurang. Kamu kan tiba-tiba minta udahan."

"Ya kan aku takut kalau ada yang liat Jim, kita di tempat umum."

"Jadi kalau bukan di tempat umum dan nggak ada yang liat kamu mau ya?"

"PARK JIMIN!"

Jimin terkekeh dan kemudian ia benar-benar pamit untuk pulang.

***

Keesokan harinya, Seulgi dibangunkan oleh dering handphone yang ia letakkan tidak jauh dari kasurnya.

"Hm? Kenapa Wen?" jawab Seulgi setengah sadar dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"SEUL! KAMU UDAH LIHAT BERITA HARI INI?"

"Mana mungkin aku udah lihat, aku baru bangun Wen. Dan ini masih jam 6 pagi" Seulgi kini bangun dari posisi tidurnya dan terduduk di atas kasur, sambil mengusap-usap matanya.

"FOTO KAMU SAMA JIMIN LAGI JALAN KEMARIN MALAM ADA DI DISPATCH!" Kata Wendy setengah berteriak.

Seulgi seketika bangun dengan sempurna. Setelah menutup telfonnya dengan Wendy, ia mengecek panggilan tak terjawab dan beberapa teks pesan yang belum ia buka. Jimin, manajernya, dan meber RV  semua menghubunginya.

Pesan pertama yang ia buka adalah dari Jimin.

Seul udah liat dispatch? (05.30 AM)

Kita ketahuan. (05.35 AM)

Hehe.(05.35 AM)

Manajer kita sedang mengurusnya, kamu jangan panik ya. (05.45 AM)

Bersiap-siaplah, manajermu akan menjemput. (05.48 AM)

Seul? (05.55 AM)

Kamu masih tidur? (05.57 AM)

Seul? (06.00 AM)

Kabari aku kalau sudah bangun. (06.01 AM)

Ini penting Seul, kita akhirnya ketahuan! (06.03 AM)

Hehe. (06.03 AM)

HEHE? Apa Park Jimin sudah tidak waras? Bisa-bisanya ia menambahkan "hehe" di keadaan genting seperti ini! Sudah Seulgi duga, ini akan berakhir seperti ini. Seulgi enggan diajak pergi semalam memang bukan tanpa alasan, ia hanya tidak ingin kejadian seperti ini terjadi. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Sekarang bukan saatnya menyalahkan keadaan. Ia bergegas mandi agar siap saat manajernya menjemput.

Behind The FlashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang