(Prior warning: akan ada sedikit(?) adegan dewasa ya readers demi mendapatkan suasana romantis yang HQQ lol. Tapi ini levelnya level cupu kok hehe. Selamat menikmati!)
Matahari mulai tenggelam saat Jimin dan Seulgi sampai di pantai yang dimaksud oleh Paman Su Hoon. Sebelum tiba disini, mereka sempat mampir ke toko souvenir tradisional dan galeri seni ditengah perjalanan. Seulgi membeli beberapa souvenir unik untuk keluarga dan teman-temannya. Tidak lupa ia membeli dress pantai khas Bali untuk dirinya sendiri. Jimin sendiri membawa beberapa tas belanjaan berisi hal yang serupa untuk teman-teman dan keluarganya.
"Untung saja kita belum terlambat, Jim!" ujar Seulgi begitu kaki mereka menginjak pasir pantai yang putih.
"Siapa suruh belanja lama-lama?" jawab jimin dengan nada mengejek. Tentu saja ia hanya bercanda.
"Kau menyalahkanku? lihat tuh kantong belanjaanmu juga tidak kalah banyak! Siapa yang tadi butuh waktu lama hanya untuk memilih warna yang cocok untuk satu persatu teman se-grup mu?" Seulgi tidak terima. Ia bahkan tidak butuh waktu lebih dari 15 menit untuk memilih dress untuk 4 orang sahabatnya, red velvet. Tapi Jimin, ia butuh waktu lebih dari setengah jam hanya untuk memilih kaus pantai untuk BTS. Ia bahkan dengan bawel bertanya pada Seulgi warna apa yang cocok untuk Jungkook, Taehyung, Hoseok, Yoongi, Jin, dan Namjoon.
Jimin terkekeh menyadari bahwa Seulgi ada benarnya.
Seulgi meletakkan kantung-kantung belanjanya disembarang tempat dan berlari mendekati bibir pantai. Ia meninggalkan Jimin sendirian memunguti kantung-kantung itu. Dari kejauhan, Jimin melihat Seulgi berkejar-kejaran dengan ombak pantai.Sesekali Seulgi menoleh ke arah Jimin dan tertawa, menunjukkan betapa asiknya kegiatan yang ia lakukan itu. Jimin hanya bisa tersenyum. Ia menikmati pemandangan luar biasa, perpaduan antara pantai dan gadis yang ia cintai.
Paman Su Hoon benar, pantai ini tidak luas, ia dapat melihat tebing dan batu-batu besar memecah ombak tidak jauh di kanan-kirinya. Pantai ini juga sangat sepi. Ia hanya melihat beberapa orang yang baru menyelesaikan kegiatan surfingnya sedang duduk menikmati sunset dan beberapa anak kecil warga lokal berlarian di tepi pantai. Dan meski bukan spot terbaik untuk melihat sunset, sunset disini juga lumayan terlihat. Ini sudah lebih dari cukup bagi Jimin.
"Jim, sini!" teriakan Seulgi dari kejauhan membuyarkan lamunan Jimin. Jimin meletakkan kantung-kantung itu di sebelah sebuah batu besar di dekatnya dan ia mendekat ke arah Seulgi.
"Isn't it beautiful?" tanya Seulgi dengan mata berbinar. Jimin tidak tahu apakah itu adalah efek dari cahaya sunset atau memang mata seulgi saat ini berbinar dengan semburat jingga yang sangat cantik.
"It is." jawab Jimin singkat. Selang beberapa detik, ia mendapati Seulgi memejamkan matanya, seperti sedang berdoa. Kemudian jimin mengikuti apa yang seulgi lakukan.
Please let me and all the people I love to always be healthy and happy. And yes, please include the person beside me to the list -Seulgi
Thank you for giving me a wonderful blessing named Kang Seulgi today. Please make her be the forever blessing of my life. -Jimin
***
Jimin tidak dapat menahan senyumnya melihat Seulgi dengan lahapnya menyantap makanan didepannya. Ia beruntung dapat menemukan tempat makan yang cukup sepi, namun dengan suasana dan makanan yang enak. Lagi-lagi, mereka harus berhati-hati agar tidak ada yang menyadari keberadaan mereka.
Setelah menghabiskan makanan, mereka memesan bir lokal. Malam ini terlalu sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa minum. Nyaris sepanjang malam mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol. Seulgi hampir saja melebih batasnya jika saja Jimin tidak mengingatkannya. Untung Jimin sudah berhati-hati sejak awal. Ia sengaja tidak mau minum terlalu banyak karena ia ingat bahwa ia masih harus membawa Seulgi kembali ke Hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Flash
FanfictionSeulgi tidak pernah menyangka bahwa dirinya resmi menjadi trainee di agensi no.1 di Korea, SM. Entertainment. Ia juga tidak pernah menyangka bahwa menjadi artis tidak semudah ia bayangkan. Banyak hal yang ia dapatkan, banyak juga yang harus dikorba...