"JIMIN?" Seulgi setengah berteriak ketika Jimin selesai berenag dan meraih salah satu sisi kolam dan menampakkan wajahnya.
"Astaga! lagi-lagi kau mengejutkanku! Apa yang kau lakukan malam-malam begini?"
"Berenang tentu saja." jawab Jimin santai, ia tidak dapat menahan senyumnya melihat Seulgi yang masih kaget bukan kepalang.
"Kau bukannya ingin berenang juga?" tanya Jimin.
"E-eoh. Aku baru saja mau masuk ke kolam." Seulgi agak kaget mendengar pertanyaan itu. Ia memang ingin berenang pada awalnya, tapi melihat Jimin disitu ia jadi ragu. Tapi apa boleh buat, sudah terlanjur ia berada disini.
"Maaf kalau aku menganggu waktu sendirimu."
"Ah tidak tidak. Tidak apa-apa, malah asik kan kalau ada teman?" Seulgi berusaha terlihat chill. ragu-ragu ia melepaskan kausnya dengan perlahan. Dan jadilah ia sekarang hanya menggunakan sepasang bikin berwarna hitam polos.
Ini bukan pertamakalinya Jimin melihat wanita menggunakan bikini, tentu saja. Tapi melihat Seulgi seperti ini membuat Jimin merasa hampir gila. Ditambah lagi suasana sepi dan cahaya bulan yang remang-remang. Sebagai laki-laki, ini adalah godaan besar bagi Jimin.
Seulgi dengan santai mulai masuk ke dalam kolam dan ia sedikit meringkuk merasakan dinginnya air kolam.
"Kalau berenang jangan setengah-setengah, Seul. Harus basah sampai ujung kepala."
Seulgi pun segera membenamkan dirinya ke dalam kolam. Lama sekali.
Jimin yang awalnya berjarak lumayan jauh, mendekat pada Seulgi, Bagaimana mungkin Seulgi tidak segera mengangkat kepalanya? ia mulai khawatir hingga tiba-tiba Seulgi memunculkan kepalanya di permukaan sambil tersenyum.
"Ya! Kau membuat orang panik!" Jimin mencipratkan air kolam pada Seulgi yang sedang dalam proses menstabilkan nafasnya dengan nada kesal.
"Ya! Aku masih bernafas, jangan begitu! Hahaha kau mudah sekali tertipu." Seulgi gantian mencipratkan air pada Jimin sata Jimin mulai berhenti. Jimin kemudian pura-pura mengacuhkan Seulgi dan berenang menjauh, sementara Seulgi tidak mau kalah mengejarnya dengan berenang juga, seakan berlomba-lomba untuk sampai ketepian lebih dahulu.
Dan begitulah keduanya melewati malam ini di kolam renang tersebut hingga keduanya merasa lelah dan beristirahat ditepi kolam.
Dibalut handuk, keduanya duduk dipinggiran kolam dan memainkan tungkai mereka untuk membuat cipratan-cipratan kecil. Tidak ada yang mabuk, namun keduanya sama-sama mengungkapkan berbagai obrolan yang selama ini ingin sekali mereka bicarakan satu sama lain dengan ringan. Semua pembicaraan mengalir begitu saja, mulai dari kabar masing-masing, kejadian 5 tahun lalu, kegelisahan masing-masing dan juga mimpi-mimpi yang mereka ingin capai ke depannya.
Ternyata kekuatan cinta memang lebih memabukkan daripada soju.
Malam semakin larut ketika akhirnya mereka memutuskan untuk meneguk sebotol bir lokal untuk menghangatkan badan mereka. Semua yang ingin mereka tanyakan satu sama lain telah ditanyakan bahkan sebelum mereka meneguk bir itu. Mereka nampaknya agak kebingungan dengan topik selanjutnya, karena mereka masih ingin menghabiskan waktu bersama.
"Sepertinya aku belum bisa melupakanmu dan kejadian 5 tahun lalu itu, Seul." Jimin membuka topik dengan memberanikan diri mengungkapkan perasaannya.
"Aku benar-benar bisa melepaskanmu saat itu, mungkin karena kesibukanku jadi aku tidak berpikir bahwa itu hal yang sulit. Namun, bagaimanapun, saat aku dekat dengan wanita lain, kau selalu muncul di pikiranku tiba-tiba. Aneh sekali, padahal kita kan tidak pernah saling berhubungan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Flash
FanfictionSeulgi tidak pernah menyangka bahwa dirinya resmi menjadi trainee di agensi no.1 di Korea, SM. Entertainment. Ia juga tidak pernah menyangka bahwa menjadi artis tidak semudah ia bayangkan. Banyak hal yang ia dapatkan, banyak juga yang harus dikorba...