4 ~ Special Woman ?

725 27 3
                                    

PATRICIA POV

Ah leherku sakit sekali, mungkin efek bantal yang terlalu tinggi, ku elus seprei disebelahku, tapi tak ada orang. Semalam aku tertidur sambil memeluk Billy, ya, aku menenangkannya, untuk pertama kalinya aku khawatir kepada oranglain, sungguh tak penting.

Ku lihat sekeliling kamar tak ada pria yang ku cari.

Dia bahkan tak mengucapkan Terima kasih. Padahal aku tak pernah berbuat sebaik ini kepada oranglain.

Aku keluar kamar mencari Billy di meja Makan. Ini baru pukul 6:20. Seharusnya belum waktunya Billy sarapan. Ia akan sarapan tepat pukul 08.00 pagi.

Derila memberitahuku bahwa Billy diruang fitness, Ah benar-benar pria ini, ia bahkan baru sembuh.

Aku berjalan cepat, sudah ku siaplan ocehan panjangku untuk Billy ketika aku mendapatinya olahraga nanti.

Benar, ia sedang melatih otot-otot perut dan tangannya.oh ayolah, siapa lagi yang bilang aku sangat beruntung punya suami seperti dia?  Ya, aku memang saagat beruntung.

Ku tarik tangannya hingga ia menghentikan pekerjaannya.

"Kau baru saja sembuh, kau lupa bahwa Semalam kau merepotkanku dan Derila dan pagi ini kau bangun tanpa beban?  Ah yang Benar saja Tuan Davidson, sekarang ikut denganku dan ayo istirahat" kataku menarik tangannya

Tapi ia bahkan tak bergerak sedikitpun dengan tarikanku.

"Billy jangan Melawan, aku istrimu" kataku dan akhirnya Billy melunak

"Ka' Billy!!!  Kau baik-baik saja?"

Itu bukan suaraku, aku berbalik menghadap ke arah orang yang berteriak tadi.

Dia wanita yang lebih pendek dariku, kulitnya sedikit lebih gelap dengan potongan rambut sebahu dan ujung nya di Cat, tepat. Gaya anak SMA.

" kata Miss Derila kakak sakit Semalam ?" Tanya wanita itu tanpa menatapku sedikirpun

Ia memeluk Billy, Ah yang Benar saja, Billy baru saja berolahraga itu artinya ia sedang berkeringat dan berkeringat itu bau, dan bau itu.. Ah tidak, Billy masih dengan bau maskulin khasnya. Bahkan keringat membuatnya semakin sexy.

Oh ayolah Patt, kau melangkah semakin jauh.

Tunggu dulu, kemana Billy dan wanita tadi ?

Mereka meninggalkanmu, Patt.

~ Roman Picisan ~

Author POV

"Aku tak suka jika ada oranglain yang memasuki kamarku kecuali mereka yang memang tinggal disini.  Dia oranglain bagiku, Mana aku tahu jika dia berniat jahat denganku? " omel Patt

Billy tak menjawab, seperti biasanya. Ia kembali memasang dasinya dan menatap ke cermin yang memantulkan seluruh badannya.

"Billy, jawab!  Kau harus melarang anak kecil itu menyentuh kamarku" kata Patt semakin kesal karena Billy tak mengerti perasaannya

Billy belum juga merespon.

Patt kemudian membalik tubuh Billy dan melepas dasinya, ia kemudian membuang dasi itu keluar jendela.

Mana ada perempuan yang berperilaku seperti ini? Batin Billy yang kemudian menuju walk in closet berniat mengambil dasi lainnya

"Satu kali lagi dia masuk ke kamar ini, maka kau harus tidur diluar" kata Patt mengancam  "kau tahu, dia mencoba Lipstick di meja riasku, dia lancang sekali" kata Patt

Dia hanya anak SMA yang penasaran sama Make-up. Balas Billy membatin

"Dia juga memakai sendal kamarku" omel Patt lagi

Karna dikamar ini yang tersisa hanya sendalmu saja, Balasnya lagi dalam hati

"Belum lagi dia duduk diatas ranjang kita" kini Patt dengan wajah sedihnya

Astaga, ia hanya lelah berdiri, makanya ia terduduk, Balasnya kini menahan tawa

"Pokonya sekali lagi ia ke kamarku, aku akan melarangmu masuk ke kamar ini" ancam Patt sekali lagi

Ini bahkan kamarku sebelum kau ada disini, Batin Billy kemudian berjalan keluar

Dengan rasa kesal, Patt menghentak-hentakkan kakinya hingga terdengar ke lantai bawah.

"Maaf Tuan, apa Nyonya perlu bantuan? " tanya Miss Derila

"Cegah Marissa jika akan memasuki kamarku, Ia merasa terganggu karena itu, juga jangan ceritakan apapun padanya tentang Audi" kata Billy menuju pintu keluar

~ Roman Picisan ~

"Tunggu-tunggu, kau memintaku bertemu hanya untuk menceritakan bahwa tadi pagi seorang anak SMA memasuki kamarmu? " tanya Mey menahan tawanya

"Mey, jangan tertawa. Ini masalah besar. Ia bisa saja mencuri barang-barangku," kata Patt melebih-lebihkan

"Kau takut ia mencuri barangmu atau takut ia mencuri suamimu? " tanya Mey

Patt terdiam.

"Kau tahu jawabannya. Aku bukannya orang baik hati yang akan membiarkan oranglain mengambil milikku, lipstikku saja yang di cobanya membuat darahku mendidih apalagi jika ia berani mengambil suamiku, Billy adalah sumber uang terbesarku saat ini, jika ia mengambil sumber uangku, maka aku akan jatuh miskin. Aku benci jadi miskin" kata Patt menyeruput Choco dream miliknya

Mey terdiam.

"Aku kira kau sudah berubah, aku kira ini kecemburuan dalam masalah cinta, ternyata kau masih sama, kau hanya memikirkan dirimu sendiri," kata Mey

"Kalau bukan aku yang memikirkan diriku, siapa Mey? " tanya Patt menekan balik Mey

"Sebagai Istri normal, Seharusnya yang ia cemburui adalah wanita itu akan merebut hati Billy, tapi kau jelas bukan Istri normal" kata Mey

"Aku Mana peduli hati Billy, yang jelas uang mengalir dari dia, aku tak akan menuntut apapun" kata Patt memainkan Handphone-nya

" Bagaimana kalian bisa menjalin hubungan bernama suami Istri jika kalian tak saling mengenal dan mencintai? Bagaimana mungkin ada kisah seperti ini" kata Mey tak percaya

"Ada, itu kami. Ketika Uang yang membuat kami lupa apa itu cinta" kata Patt kemudian tersenyum menyedihkan  "setidaknya aku tak akan merasa kehilangan sosok Billy ketika kami berpisah, karena hanya cinta yang membuat sakit itu semakin dalam" sambungnya kemudian

~.Roman Picisan~

"Kak Billy, kenapa kau harus menikah saat aku sedang liburan ?" Tanya Audi "pasti kau sengaja, aku tahu kau tidak menyukai perempuan sombong itu kan? " tanya Marissa ketika berada di kantor Billy

"Marissa, ini kantor. Aku tahu kamu pasti kaget, tapi dia istri kakak." Kata Billy melanjutkan pekerjaannya

" bohong, aku tahu bahwa aku adalah conta pertama Kak Billy, tak mungkin Kak Billy menikah dengan perempuan itu jika Kak Billy mencintai Marissa. Aku tahu, pasti Kak Billy merasa tak enak karna aku siswi SMA. Tapi sebenatar lagi aku akan selesai. 6 bulan lagi" kata Marissa

Billy terdiam.

"Ternyata Benar, bahwa aku adalah cinta pertama Kak Billy" sambung Marissa

"Tunggu saja,  aku akan kembali untuk merebut Kak Billy dari wanita sombong itu " kata Marissa

Pada akhirnya, ia akan tahu. Batin Billy kemudian memandang foto di laci mejanya.

Roman Picisan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang