9 ~ Pengorbanan ?

755 33 5
                                    

Setelah bikin cerita ini beberapa minggu yang lalu, akhirnya ada yang bilang,
"lanjut lagi dong ceritanya kak" By @nunikapriani  big thank's, sebenarnya walaupun ini masih asing di imajinasi kalian tapi aku semangat nulisnya karna liat kebahagiaan mereka di dunia nyata..

let's Reading Guys !!

Patt dengan penampilan casual ditambah outher putih menambah kecantikannya pagi menjelang siang ini.

" aku akan bersama Aunty dan tiga orang di mobil bagain belakang, Jadi yang lain ikut sama dia supir Billy yah," kata Patt

Derila dan 3 oranglainnya ikut bersama Patt

Ia Bahkan tak memakai Ghini demi bisa berbaur dengan para pelayan seperti saling tertawa atau bahkan ia tanpa segan menggandeng tangan Derila dan beberapa pelayan yang lain, kata Derila sambil memasuki mobil tepat disamping kursi Patt yang akan menyetir.

Tiga puluh menit kemudian mereka sudah sampai. Patt membaur dengan para pelayannya tanpa malu-malu.

" hai Patt" sapa seorang wanita di pintu masuk Mall  "kamu jalan sama siapa ? Pembantu?  Ih selera kamu sekarang seperti mereka ya?  Pantas kamu keluar dari geng sosialita kita, ternyata menikah dengan pemilik Alfadissee malah menurunkan derajatmu" kata Donna, teman sesama sosialitanya dulu

Patt terdiam,

"Ayo Nyonya, kita langsung masuk saja" kata Derila

Patt mengikut, ia tak menggubris perkataan Donna.

"Dasar Wanita sombong, begitulah jika terlalu sombong, ujung-ujungnya juga bergaul dengan rakyat jelata seperti mereka" kata Donna kini sedikit berteriak dan berlalu

Byurrr..

Patt menyiram kepala Donna dengan air putih milik salah satu pelayannya.

"Aku memang sombong, tapi aku tak suka menghina oranglain." Kata Patt dengan menyilangkan tangannya didepan dada dan menatap tajam Donna "Aku memang jalan dengan pembantuku, memangnya kenapa ? Aku tidak malu. Dengan begitu oranglain akan tahu kalau pemilik Alfadisse punya 11 Pembantu, 1 kepala Pembantu, 7 supir pribadi dan seorang Istri yang selalu ada disampingnya," sahut Patt tersenyum merendahkan

" daripada dirimu?  Lihat saja, Bahkan untuk menegur suamimu saja kamu tidak bisa, Jadi jangan hina aku, suamiku dan pembantuku, Karna kau lebih Pantas menjadi rakyat jelata dari pada para pembantuku, rakyat jelata yang  buta karena harta" kata Patt menumpahkan kekesalannya,

"Oh ya, Satu lagi. Aku keluar dari geng soaialita bukan karena aku tak mampu bergaul dengan kalian, tapi aku hanya bosan dengan kalian semua yang pamer tapi tak punya apa-apa, saranku, lebih Baik gunakan uang kalian untuk membeli barang yang kalian mampu, jangan terlalu memaksa. Karna bagaimanapun, kalian tak akan jauh diatas aku, kamu harus ingat, Patricia Devina Dextra, atau kau bisa memanggilku Nyonya Davidson, pemilik Alfadisse Group, semoga kau tidak lupa semua itu" Patt kemudian ia berjalan menjauh Diikuti oleh Derila dan ke 11 pelayannya, meninggalkan Donna yang saat ini menjadi pusat perhatian orang-orang

Patt mengumpat sepanjang jalan menuju eskalator.

" terima kasih Nyonya" kata Derila saat Patt tak henti-hentinya mengumpat

Patt menatap Derila,
"Kenapa berterima kasih, apa kalian tidak kesal  ? Kalian baru saja di hina, aku saja kesal karena ucapan wanita itu" kata Patt

"Saya sangat marah Nyonya, tapi Nyonya membuat kemarahan saya hilang" kata Derila memeluk Patt

Membuat Patt terdiam dan menghentikan langkahnya. 

Roman Picisan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang