Billy baru saja tiba di kantornya, pagi ini ia baru saja mengantar Patt ke Lokasi Pemotretannya.
" kamu tidak sekolah ? " tanya Billy memandang Marissa sudah bertengger di sofa ruangannya
"Ayolah Ka' Billy, minggu lalu aku sudah Ujian Nasional, aku tahu kamu pasti tak akan mau tahu hal itu" kata Marissa terdengar kecewa
"Apa yang membuatku kesini, Sa? Sepagi ini" kata Billy berjalan ke Kursinya
"Cinta" kata Marissa
Billy terdiam, ia menatap Marissa bingung.
" kau tahu bahwa aku tak bisa melanjutkan hubungan kita sebagai seorang wanita dan pria, Sa. Aku sudah mempunyai Istri, dan walaupun ia belum mencintaiku tapi akan" kata Billy menatap Marissa
"Aku lebih mencintaimu kak Billy, aku cinta pertamamu, dan aku tahu kamu juga mencintaiku, sebelum dia hadir kamu selalu mengatakan kamu mencintaiku" kata Marissa
"Tapi perasaan itu lain, perasaan sayang seorang kakak pada ade'nya, dan kamu tidak pernah mengerti perasaan itu" kata Billy menatap Marissa dengan pilu
"Kalau begitu kenapa kamu menciumku waktu itu? Tak ada kakak yang mencium ade'nya sendiri" kata Marissa
Billy terdiam.
"Karna aku pikir aku mencintaimu" katanya pelan namun Marissa mendengarnya"Kau memang mencintaiku Kak" teriak Marissa
"Rasanya beda, Sa. Rasanya hatiku tak berdebar, kebersamaan kita dari kecil membuat aku berpikir cinta itu datang, tapi nyatanya tidak" kata Billy
" kamu jahat Kak, kamu tak pernah seperti ini sebelum ada wanita itu" kata Marissa kini menangis
" tak ada yang jahat, Sa. Aku sudah mengatakan padamu bahwa aku tak mencintaimu, jangan korbankan hatimu untuk pria beristri sepertiku" kata Billy
" aku tak mengerti apa lebihnya wanita itu daripada aku? aku siap mengorbankan hidupku tapi dia tidak, kalau kakak tanya dia memilih kakak atau karirnya, maka dia paati memilih karirnya tapi aku? Tak usah ditanya, aku akan langsung menyerahkan hidupku untuk Kak Billy" katanya
Billy terdiam,
"Itulah sebabnya, kamu terlalu mencintaiku, dan aku benci itu, aku tidak ingin menyakitimu lebih jauh" kata Billy
Sesaat kemudian Marissa yang kecewa langsung pulang tanpa niat mendengarkam ungkapan hati Billy yang menyakitinya.
" ikuti Marissa dan pastikan ia sampai dirumah dengan selamat" kata Billy dengan seorang supir kantor
"Baik, Pak"
Apakah Devina benar tidak akan memilihku demi Karirnya?
Kenapa aku harus memikirkan ini ?
Bahkan sampai saat ini perasaan Devina tak bisa aku dapatkan,
Apa cuma aku mencintai disini?
Apa aku sedang mengharapkan perasaan perempuan itu tanpa terbalas? Batin Billy~Roman Picisan~
"Bill, Marissa sakit" kata Ijun di telfon
"Kok bisa tante? " tanya Billy cemas
"Dua hari ini ia terus menangis, ia tak ingin makan, ia Bahkan mengurung dirinya di kamar" kata IJUN terdengar memilukan
"Saya akan kesana segera" kata Billy turun dari pembaringan
"Mau kemana Bill, ini udah jam 11 malam loh" kata Patt yangbtadinya tidur, kini terbangun karena langkah Billy
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Picisan
RomanceBilly Davidson, CEO Alfadisse Group yang masih terjebak pada cinta pertama di masalalu,.. Patricia Devina Dextra, Fashion Model dengan hidup sempurna dan diinginkan semua pria.. "Merried? No Mom, i'm 21 now! please.. " ~Patrice "ia, aku mau Ma...