7 ~ Honeymoon Without Sex

1K 30 1
                                    

Patt berpose di sebuah  karang, ia menikmati deru ombak (anggap saja yang di Mulmed itu Pantai bukan danau yeee!!) yang menerpa karang, Billy memotret Patt dengan Ponselnya, ia tersenyum saat Patt tiba-tiba berpose menggoda dengan menggigit bibir bawahnya dan mengangkat baju terusan putihnya lebih tinggi.

Billy menggeleng saat Patt tertawa melihat ekspresinya sendiri.

"Aku tak pernah tahu kalau Honeymoon ada yang versi seperti ini, dari kisah roman yang ku baca selama ini Honeymoon itu penuh dengan percintaan panas di dalam kamar, ups!" Patt tertawa kecil saat Billy memandangnya curiga

Mereka terduduk berdua di sebuah lkamang, menikmati beberapa kali Ombak mengenai pakaiam mereka.

"Sewaktu kecil aku pernah bertemu pria yang ku sukai di Pantai, maksudku anak kecil yang mungkin sekarang sudah menjadi pria." Kata Patt menunduk

Billy mendengarkan cerita Patt, ia tersenyum, senyuman tulus itu dia berikan untuk kisah Patt.

Sejauh ini dia pendengar yang baik.

Patt menyandarkan kepalanya pada dada Billy yang tengah menopang berat tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Kau tauu bahwa aku mengidap Philophobia ?" Tanya Patt tanpa menatap Billy

"Apa itu ? Apa berbahaya ?" Tanya Billy

"Bagi oranglain mungkin tidak, tapi bagi kamu mungkin ia" kata Patt

Billy memandang Patt dengan perasaan penasaran.

"Kelainan psikis seseorang yang tak percaya sama cinta. Karena aku pernah merasakan kehilangan orang yang sangat aku sayang. Daddy. Mom sangat sayang sama Dad, tapi Tuhan merebut Dad lebih cepat dari kami. Aku merasa duniaku hilang, saat Dad tak ada lagi. Mom jadi lebih penyendiri, aku seakan tak dianggapnya ada, dan itu karena cinta. Cinta yang merenggut kebahagiaan kami" kata Patt, ia tersenyum ditengah tangisnya

Billy terdiam,
"aku takut kau jatuh cinta padaku, dan aku lebih takut jika suatu saat aku jatuh cinta padamu, aku takut tuhan akan menguji cinta salah satu diantara kita, mungkin bukan sekarang, tapi suatu saat jika cinta sudah muncul diantara kita" kata Patt menatap Billy

Billy membungkam mulut Patt yang hendak akan berbicara lagi. Ciuman mereka nampak dalam kesakitan. Patt menangis dalam ciuman itu, sedang Billy merasa sesak di dadanya merasakan Patt benar-benar takut pada cinta.

Deru ombak menjadi saksi betapa memilukan kehidupan mereka.

~ Roman Picisan ~

"Kau belum bisa melupakan cinta pertamamu Bil ?" Tanya wanita paru hanya bernama Rosaline,

" mama, sudah jangan bahas itu lagi" kata Billy

"Kau sudah punya istri dan mengingat cinta pertamamu akan menyakiti hati Patt" kata Rosaline

"Dia tak akan pernah tersakiti karena cinta pertamaku, dia bahkan tak punya cinta untukku, Ma" kata Billy "aku yang jadi korban, bukan dia, kenapa Mama masih membelanya ?" Tanya Billy kesal

"Karna dia anak yang baik, dia tampil apa adanya, bukan baik di buat-buat, mulutnya frontal menandakan dia orang yang jujur" jawab Rosaline

"Mama memang tahu semua tentang istriku" dengus Billy

~ Roman Picisan ~

"Tuan, Ini sudah pukul 08:20 malam, Nyonya sudah selesai memasak, beliau menunggu anda di bawah" kata Derila ketika Billy tengah membaca buku di ruangannya

Roman Picisan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang