Patt Menyusun pakaiannya dan Billy kedalam sebuah lemari besar selama Billy membersihkan badannya di kamar mandi.Ia hanya membawa beberapa pasang baju untuk bulan madu keduanya ini, berbeda dengan yang pertama, kali ini ia lebih ingin berdua dengan Billy menghabiskan 2 hari bersama.
"mandilah, aku akan menunggumu, aku akam mengunjungi temanku disekitar sini, kamu mau ikut ?" tanya Billy saat keluar dari kamar mandi
"haruskah kamu pergi ? kitakan sedang bulan madu" kata Patt menatap Billy
"hanya sebentar, dia sahabatku sejak kuliah, rumahnya berada tidak jauh dari sini, aku ta kick enak jika menolak" kata Billy
"mandilah, aku akan menyiapkan pakaianku sendiri" kata Billy
Patt menuju kamar mandi dengan gundah, baru saja ia menginginkan semalaman berdua dengan Billy, dan Billy menggagalkan impiannya.
Patt terduduk di balkon kamar hotelnya, menatap hamparan laut yang kini menggelap, suara deru ombak menghempas bibir pantai seolah menjelaskan kesepiannya malam ini, ia menunggu Billy yang janji akan pulang pukul 10 malam.
23:45.
sudah hampir dua jam janji itu melayang di udara.
Lagi lagi Patt merasa Billy meng iraqinjak harga dirinya, jelas Billy tahu apa keinginan terbedar atas bulan madu ini, yaitu MAlam pertama mereka yang tertunda hampir 5 bulan.
"bukan kah aku seperti kena kutukan ? aku tak bisa bahagia sedikitpun dengan orang yang bahkan berstatus sebagai suamiku" kata Patt
Sesaat kemudian saat Patt hendak kembali ke kamarnya, seseorang memanggil namanya.
"Patricia!" Patt berbalik
Ia mencari sumber suara namun tak ada petunjuk. .
"Patricia!" panggilan ke dua untuknya namun hasilnya sama, tak ada suara.
Akhirnya ia kembali berjalan menuju kamar.
"Patricia Devina Dextra Gunawan !" Patt mengehentikan langkahnya
Gotca..
Billy, gumamnya
Patt berbalik, ia terdiam. Tak ada satu pun orang di hadapannya. namun ia terdiam, memandang langit, seseorang telah menuliskan kata paling indah untuknya.
HAPPY 22TH Devina
I LOVE YOU, YOUR HUSBANDPatt terdiam, air matanya keluar dari ujung matanya menandakan rasa bahagia dan haru bersatu memenuhi hatinya.
Untuk Cinta Pertamaku, Devina.
Dan untuk best wife ever after, Pattricia.
Aku tak pernah benar-benar bangun dari tidurku
Saat pagi hari aku sadar aku belum menemukanmuUntuk pertama kalinya aku merasa hidup sekaligus mati dalam hidupku
Saat aku menikahimu dan kau tak mencintaikuAku berjuang agar kau tak meninggalkanku, membiarkan setiap belati yang ku tancap tepat di jantungku..
Meski bagimu aku hanya mesin uangmu
Tapi kau adalah nafasku untuk hidup
Karna lagi lagi aku sangat mencintaimu..aku tak ingin hanya aku yang mencinta,
Tapi untuk membiarkanmu berada disisiku aku mengizinkanmu meremukkan hatiku setiap detiknya...Aku mencintaimu, dan kehilanganmu adalah hal mustahil dalam hidupku, your Fucking Husband, Billy.
Dan bersamaan dengan berakhirnya puisi cinta Billy yang terdengar dari speaker hotel tempatnya, di bibir Pantai terang oleh cahanya berbentuk ❤ jika dilihat dari balkon kamar hotel Patt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Picisan
RomanceBilly Davidson, CEO Alfadisse Group yang masih terjebak pada cinta pertama di masalalu,.. Patricia Devina Dextra, Fashion Model dengan hidup sempurna dan diinginkan semua pria.. "Merried? No Mom, i'm 21 now! please.. " ~Patrice "ia, aku mau Ma...