Suara Cinta Tanpa Kata #Part-1

5.9K 267 2
                                    


Rumah Winata -Pukul 05:45 WIB-

Bunyi alarm disertai ketukan pintu tak membuat seorang gadis yang masih terbaring diranjang Queen Sizenya bergerak. Sepertinya ia masih bergelut dengan mimpi indahnya.

"Sayang bangun. Ini sudah siang. Hari ini hari pertama kamu sekolah, kan?". Seru sebuah suara lembut yang berteriak cukup keras sambil mengetuk pintu.

"Belum bangun juga Ma?". Tanya sebuah suara baritone seorang pemuda tampan, tinggi dengan kulit putih khas Asia.

"Belum. Kamu bangunin gih. Mama mau siapin sarapan buat kalian". Andin -pemilik suara lembut itu- yang merupakan Ibunda dari pemuda dan gadis itu menyerahkan tugasnya kepada anak laki-lakinya. Lalu berlalu dari hadapan pemuda tadi setelah mendapat anggukan.

Setelah Andin pergi dari hadapannya. Cakka -pemuda tadi- menarik nafas panjang lalu mengehembuskannya secara perlahan. Ahhh sepertinya ia ingin 'bernyanyi' dahulu.

"SHIILLLLLAAAAA,  BANGUUUUUNNN... INI UDAH JAM TUJUH"

Dengan satu tarikan nafas, Cakka berteriak sekencang mungkin. Seisi rumah yang mendengar teriakan 'merdunya' menutup telinga karena suaranya yang begitu menggelegar.

Cakka tersenyum puas saat mendengar keributan dari dalam kamar adiknya. Dengan santai seolah tak mempunyai dosa. Cakka pergi dari depan kamar sang adik menuju ruang makan untuk sarapan.

Sementara di dalam kamar. Shilla -gadis tadi- menggerutu tak jelas karena ulah Kakak tercintanya itu.

***

"Pagi Ma, pagi Pa, pagi Kak". Sapaan seorang gadis cantik yang begitu mirip dengan Andin membuat semua yang ada di meja makan menoleh.

"Pagi sayang" balas semua yang ada di meja makan. Yang terdiri dari Cakka, Andin dan Ridwan -Papa Cakshill-

"Duuhh.. Apaan sih lo". Ringis Cakka saat tangan Shilla mendarat manis di kepala tampannya.

"Rasain. Itu akibatnya karena Lo udah boongin gue. Mana ada jam 7? Ini baru jam 6 tau!". Sewot Shilla. Membuat Cakka menunjukkan cengiran khasnya dengan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf 'V' sebagai tanda damai.

"Aduuhh.. Shilla adikku tersayang. Maafkan Kakakmu yang ganteng tiada tara ini yaa! Habisnya lo juga sih dibangunin gak bangun-bangun. Kebo dasar". Rayu dan ejek Cakka yang langsung saja mendapat delikan sinis dari Shilla.

"Sudah sudah jangan berantem mulu. Cepet sarapan! nanti kalian telat". Lerai Andin. Sementara Ridwan hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Iya Ma". Sahut keduanya. Lalu merekapun melanjutkan sarapannya hingga habis.

Setelah sarapan mereka habis. Cakka dan Shilla pun berpamitan kepada Andin dan Ridwan. Lalu merekapun melesat pergi menuju SMA Villareal High School. Cakka dengan Cagiva hitamnya sementara Shilla dengan jazz merahnya.

***

SMA Villareal -Pukul 06:30 WIB-

Suasana di SMA Villareal sudah sangatlah ramai. Meskipun bel masih setengah jam lagi. Namun itulah Villareal selalu berusaha agar murid-muridnya untuk menghargai waktu.

Keramaian sebenarnya didominasi dari lapangan basket Outdoor. Dimana tiga pangeran Villareal sedang memainkan dibulat Orange. Sorak sorai para siswi dan decakan kagum dari para siswa turut meramaikan suasana. Ditambah peluh yang menetes dari pelipis tiga pangeran Villareal itu semakin membuat siswi Villareal menjerit histeris. Meskipun hari masih pagi. Sedangkan siswa Villareal hanya memandang iri Kearah mereka.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang