Setelah menuntaskan nyanyiannya yang penuh dengan kerinduan itu Rio masih memejamkan matanya. Menikmasti dengan pasti setiap sayatan rindu yang semakin menggerogoti relung hatinya.
Mengiris setiap sukmanya sehingga berubah menjadi sepihan-serpihan kecil yang seakan-akan tak kan kembali menyatu seperti semula.
Sementata itu Alvin dengan jeli memperhatikan keterdiaman sahabatnya yang membuat ia tahu bahwa sahabatnya itu tengah menikmati setiap rasa yang hadir dalam dirinya.
"Lagu lo dalem banget, Yo" Celetuk Ajay tiba-tiba yang membuat Rio tersenyum tipis lalu secara perlahan membuka kedua kelopak matanya sehingga kedua bola mata hitam itu menunjukkan sinarnya.
"Gue bikin lagu itu sekitar sebelas tahun lalu dan ini pertama kalinya gue nyanyiin didepan umum" Jelas Rio yang membuat teman-temannya mengangguk mengerti.
"Sebegitu rindunya ya lo sama si Bidadari lo itu?" Tanya Radit penasaran.
"Siapa yang gak merindukan orang yang kita cintai dan berpisah selama sebelas tahun? Dan bahkan setiap tarikan nafas nama dia selalu tersebut" Jawab Rio santai sambil mengusap lembut gitarnya.
"Yo" Panggil Alvin sembari menepuk pelan pundak Rio yabg membuat si empunya pundak menoleh.
"Ada apa?" Tanya Rio dengan sebelas alis terangkat.
"Ify sama Cakka" Kata Alvin sambil menunjuk kearah kursi semen yang berada dibawah pohon mangga dimana Ify dan Cakka tengah duduk berdua dengan tangan Cakka yang mengelus lembut puncak kepala gadis cantik itu.
Rio menoleh lalu merubah ekspresinya menjadi datar. Namun sorot matanya dengan sangat jelas menunjukkan rasa cemburu dan kecewa. Entahlah meskipun ia dan Ify sudah putus tapi rasa yang ia miliki untuk gadis itu masih tersimpan rapi dihatinya sama seperti rasanya untuk Flo.
"Samperin aja, yuk" Ajak Ajay sambil berdiri diikuti teman-temannya yang lain.
"Ngapain? Gak penting juga" Tukas Rio datar.
"Udah lo gak usah banyak ngemeng. Samperin ayok!" Seloroh Ajay lalu dengan sekali sentakan ia menarik tangan Rio sehingga mau tak mau Rio harus menurut.
Ketika mereka berada dijarak lima meter dengan Cakka dan Ify. Seketika mereka menghentikan langkahnya saat melihat Cakka berpindah posisi menjadi jongkok didepan Ify sambil memanggil Ify dengan sebutan sayang.
Seolah memiliki ikatan batin mereka semua yang diperkirakab berjumlah sepuluh orang termasuk Rio dan Alvin mengernyit heran. Dan keheranan mereka semakin bertambah saat Cakka menarik Ify kedalam pelukannya.
Dan hal itu sukses membuat Rio memejamkan kedua matanya dengan kedua tangan terkepal erat.
"Cakkaa.."
Seketika Rio menoleh saat mendengar suara seseorang memanggil nama Cakka dengan begitu lirih. Dan dapat ia lihat Agni yang menatap terluka pada Cakka.
Yah sama sepertinya, Agni juga pasti merasakan apa yang saat ini ia rasakan ketika melihat orang yang dicintai tengah berpelukan dengan orang lain dan itu dengan sahabat sendiri.
Lalu setelah itu ia kembali menoleh pada Cakka dan Ify yang masih berpelukan dan belum menyadari bahwa saat ini keduanya tengah menjadi tontonan. Dan tiba-tiba saja Sivia memisahkan keduanya dengan secara paksa sehingga membuat Ify terjatuh.
Rasa kaget dan khawatir bercampur menjadi satu ketika melihat Ify jatuh dari kursi. Dan rasa kaget itu semakin bertambah saat ia tak sengaja melihat sebuah benda yang sangat ia kenal terlepas dari leher Ify.
Ia menatap tajam benda itu guna memastikan bahwa benda yang berupa kalung berjenis berlian itu baru saja dipakai oleh Ify. Tak ingin tafsirannya salah iapun dengan langkah pasti berjalan mendekati kalung itu yang tergeletak didekat akar pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔
RomanceSuara Cinta Tanpa Kata Cast : - Alexandrio Taretra Mahendra - Floreify Syifanya Artha - Nasyshilla Etavala Winata - Arcakka Redgar Winata - Fragni Angela Anertaff - Malvin Adipati Marwan - Sivia Angesti Nugrahardi - Jason Gabrielio Jordi "Tak pe...