Ify dan Rio masih terdiam diambang pintu kelas dengan kepala yang tertoleh berlawanan arah. Ify menoleh kearah kiri sementara Rio kearah kanan. Tak ada suara yang keluar dari mulut keduanya membuat suasana terasa hening.
Bahkan Sivia, Agni, Gabriel dan Alvin ikut terdiam. Keempatnya hanya menatap kearah Rio dan Ify yang sama-sama memalingkan wajah.
"Hhhhh"
Tiba-tiba Rio menghela nafas lalu menoleh kearah Ify yang juga ikut menoleh. Tatapan keduanya beradu namun tak ada satu patah katapun yang terucap. Hanya tatapan mata yang keduanya sulit untuk diartikan.
Tak lama Ify memutuskan kontak matanya lalu dengan segera membalikkan tubuhnya. Berniat untuk pergi dari hadapan Rio. Namun belum satu langkah Rio langsung mencekal pergelangan tangannya membuatnya mau tak mau harus menghentikan langkahnya.
"Kita harus bicara, Ify" Ucap Rio datar.
Ify menoleh dan menatap sinis Rio lalu dengan sekali sentakan ia menghempaskan tangan Rio dipergelangan tangannya. Ia menatap Rio dengan arti 'gak ada yang perlu kita bicarain lagi'
"Tapi kita memang harus bicara. Aku harus tau alasan kamu mutusin aku, Fy" Balas Rio keukeuh yang membuat Ify memalingkan wajah lalu kembali menunjukan tatapan sinisnya pada Rio.
'KITA SELESAI RIO!!!'
Deg
Rio mematung saat Ify menatap tajam dirinya dengan makna yang benar-benar membuatnya tak percaya bahwa hubungan keduanya sudah selesai.
Melihat Rio yang mematung membuat Ify cepat-cepat beranjak dari hadapan Rio. Sungguh! Ify benar-benar tak percaya bahwa ia telah menyakiti hati pemuda itu.
Seandainya Rio tahu kalau ia melakukan semua ini karena ada alasan tertentu. Seandainya Rio tahu kalau ia pun tak ingin berpisah darinya. Tapi keputusannya sudah bulat. Ia akan menjauhi Rio untuk selamanya. Lalu setelah itu kembali menunggu Al.
"Bener-bener selesai, ya?" Gumam Rio lirih lalu menundukkan kepalanya sejenak.
Ia memejamkan kedua matanya dengan kedua tangan yang mengepal dikedua sisi tubuhnya. Ia yang masih berharap bahwa kejadian beberapa hari yang lalu adalah mimpi kini sirna sudah. Ia dan Ify benar-benar telah selesai.
Lalu dengan langkah lebar, Rio kembali masuk kedalam kelas dan tanpa disangka-sangka ia menggebrak meja yang ada didepan Sivia.
BRAAKKKK
"SEKARANG LO PUAS, VI? GUE SAMA IFY SEKARANG UDAH PUTUS!!!"
Sivia, Agni, Gabriel dan Alvin yang sudah terkejut dengan gebrakan Rio di meja tambah terkejut saat Rio membentak Sivia dengan begitu kerasnya.
Bahkan kini, diluar kelas sudah ramai oleh kerumunan siswa-siswi Villareal yang penasaran saat mendengar gebrakan Rio yang ternyata sangat keras dan kencang itu.
"Salah Ify ke lo itu apa sih, Vi? Sampe-sampe lo tega banget sama dia. Ify punya salah sama lo? Oke. Gue minta maaf kalo Ify punya salah sama lo. Kalo Ify gak punya salah sama lo, kenapa lo malah ganggu ketenangan dan kebahagiaan dia, hah? Kenapa? Jawab gue Sivia! Jawab! Lo jangan diem aja! Gue butuh jawaban lo sekarang juga!" Ujar Rio penuh emosi dengan tatapan tajamnya kearah Sivia yang tetap bungkam.
Dan bungkamnya Sivia membuat Rio semakin naik pitam. Rasanya tak pernah ia sampai mengamuk seperti ini hanya karena putus cinta. Terlebih lagi ia membentak sahabat-sahabatnya seperti sekarang ini.
Ya. Ia sama sekali tak pernah. Dan hari ini, untuk pertama kalinya ia meluapkan segala emosi negatifnya dan sialnya Sivialah gadis malang yang menjadi sasaran emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔
عاطفيةSuara Cinta Tanpa Kata Cast : - Alexandrio Taretra Mahendra - Floreify Syifanya Artha - Nasyshilla Etavala Winata - Arcakka Redgar Winata - Fragni Angela Anertaff - Malvin Adipati Marwan - Sivia Angesti Nugrahardi - Jason Gabrielio Jordi "Tak pe...