Suara Cinta Tanpa Kata #Part-10

3.6K 212 23
                                    

Terik mentari begitu menyengat siang ini. Tapi itu tidak mengurungkan PMW untuk berlari-lari sambil menggiring si bulat orange di tengah lapangan outdoor. Peluh yang sudah membasahi sebagian seragam Villareal tak mereka hiraukan. Teriakan-teriakan histeris para siswi perempuan begitu memekakkan telinga apalagi saat melihat keringat mengalir deras membasahi wajah para pangeran Villareal itu. Semakin menambah point plus untuk mereka.

Di sisi lapangan yang terdapat pohon mangga, terlihat Sivia, Shilla dan Agni turut andil bertepuk tangan dengan heboh tak lupa sambil meneriaki orang terkasih bermaksud untuk menyemangati.

"GABRIEEEELLL SEMANGAAATT" Teriak Sivia menyemagati Gabriel.

Gabriel yang mendengar kekasihnya menyerukan namanya menoleh sambil tersenyum lalu kembali berlari untuk merebut bola yang saat ini dikuasai oleh Alvin. Memang saat ini mereka sedang bertanding two and two dengan Gabriel bersama Rio dan Cakka bersama Alvin.

"CAKKAAA SEMAANGAATT" Kali ini Agni yang berseru, Cakka melembaikan tangannya sambil tersenyum.

"Gue teriakin siapa dong?" Cemberut Shilla. Agni dan Sivia menoleh dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Ya Alvinlah" Kompak Sivia dan Agni.

Shilla semakin cemberut pasalnya ia malu untuk meneriaki nama pemuda sipit itu. Akhirnya ia pun memilih untuk tidak meneriaki nama dari personil PMW hanya berteriak 'semangat' saja.

Tak jauh dari lapangan, seorang gadis cantik sedari tadi terus memperhatikan kehebohan di lapangan yang diciptakan oleh PMW. Ia hanya berdiam diri dengan mata yang terfokus pada satu titik di tengah lapangan yang saat ini tengah menderibble bola dan tepat di garis three point sosok yang diperhatikan gadis tadi berhenti dan... Hap!

Si orange itu mendarat mulus ke dalam ring sehingga menghasilkan point kemenangan. Siswi Villareal seketika langsung berteriak menyerukan nama dari si pencetak angka. Siapa lagi kalau bukan..

"RIOOOOO LO KEREENN"

"RIOO JADI PACAR GUE MAU YAA?"

"RIOOO AKU PADAMU SAYANG"

Begitulah kira-kira teriakan-teriakan aneh para siswi perempuan pada sosok Rio yang sedari tadi menjadi titik fokus gadis ini. Setelah puas menyaksikan pertandingan dadakkan itu, ia beranjak dari tempatnya. Ia tidak ingin ada orang yang mengetahui keberadaannya disini terutama Rio.

Sementara itu, Rio yang sejak awal permainan merasa ada yang mengawasi mencoba fokus untuk bermain sampai permainan selesai dengan ia dan Gabriel sebagai pemenangnya. Tak ingin hanyut dalam hipotesisnya, Rio menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri untuk memastikan perasaannya.

Alvin yang sedari tadi memperhatikan gelagat Rio mengernyit heran saat melihat Rio celingukan seolah mencari sesuatu.

"Lo lagi nyari apaan, Yo?" Tanya Alvin membuat Rio terkesiap.

"Gak. Kok gue ngerasa dari tadi ada yang ngawasin gue, ya" Jawab Rio.

"Yaelah Yo. Dikira apaan? ya jelaslah diawasi orang kita lagi main" Balas Alvin cuek lalu meninggalkan Rio yang masih terdiam di tengah lapangan. Ia menyusul Cakka dan Gabriel yang sudah terlebih dahulu menepi seraya menghampiri kekasih mereka.

"Iya kali ya? cuma perasaan gue doang kali" Gumam Rio seraya menggedikkan bahunya tak peduli. Kemudian beranjak menyusul sahabat-sahabatnya ke tepi lapangan.

***

Ify berjalan dengan sedikit tergesa menuju kelasnya. Entah ada apa dengan gadis ini? namun yang pasti ia sesekali menoleh kebelakang seolah sedang dikejar sesuatu.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang