Suara Cinta Tanpa Kata #Part-36

3.2K 205 25
                                    

Terik sinar mentari yang menerobos celah-celah jendela berhasil membuat seseorang yang masih bergelung dengan selimutnya merasa terganggu. Tak ingin terburu-buru untuk bangun karena masih mengantuk, ia pun menarik selimut lebih tinggi untuk menutupi wajahnya yang terkena paparan sinar mentari.

Merasa nyaman, ia pun kembali tidur lalu merentangkan salah satu tangannya ke samping. Tangannya meraba-raba untuk menemukan seseorang yang tadi malam tidur bersamanya.

Keningnya mengernyit heran. Ia sama sekali tak merasakan kehadiran seseorang. Hanya sebuah kasur yang kosong serta bantal yang sudah rapi.

Dengan rasa penasaran ia pun membuka sedikit perlahan kedua matanya yang sejak tadi enggan terbuka. Setelah kedua matanya terbuka lebar ia seketika terbangun saat melihat seseorang yang ia cari tak ada.

Ia mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar untuk memastikan bahwa seseorang yang ia harapkan adalah orang pertama yang ia lihat saat membuka mata di pagi hari ada disekitarnya. Namun sejauh ia meneliti, ia sama sekali tak mendapati seseorang itu.

Mengabaikan selimut yang sejak tadi membungkus seluruh tubuhnya karena hawa dingin hujan semalaman. Ia dengan cepat turun dari tempat tidur.

Berjalan dengan tergesa-gesa ke arah kamar mandi. Tempat pertama yang ada dipikirannya bahwa seseorang itu ada di dalam sana.

Sesampainya ia di depan pintu, tanpa mengetuk ia langsung memutar knop pintu. Membukanya sedikit lalu ia melongokan setengah badannya ke dalam kamar mandi.

"Flo?" Panggilnya dengan suara yang cukup keras.

"Flo?" Panggilnya lagi.

Namun beberapa detik lamanya ia sama sekali tak mendapat sahutan dari kamar mandi yang sebenarnya kosong itu.

Rio, seseorang yang sedari tadi sibuk mencari keberadaan Ify itu terdiam diambang pintu. Masih dengan setengah badan yang melongo ke dalam. Ia menundukkan kepalanya.

Memejamkan kedua matanya seraya menghela nafas pelan. Entah kenapa, rasa sesak kembali menyeruak di dalam rongga dadanya saat ia tak mendapati sang kekasih hati ketika ia membuka mata.

Akhirnya dengan langkah gontai, ia beranjak dari tempatnya. Berjalan lesu ke arah tempat tidur. Mood nya tiba-tiba hilang seketika saat pemikiran bahwa pertemuan ia dengan Flo kemarin hanyalah mimpi.

"Hhhhh.."

Rio menghela napas pelan setelah ia mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur. Ia terdiam dengan pandangan lurus ke arah langit lewat kaca jendela yang terlihat jernih sehingga terlihat seperti tak ada kaca.

"Apa gue cuma mimpi ya ketemu sama Flo karena saking rindunya gue sama dia?" Bisiknya pada dirinya sendiri lalu kembali terdiam dengan pikiran entah lari kemana.

Entah berapa lama Rio terdiam dalam posisinya sampai-sampai ia tak menyadari langkah kaki seseorang berjalan kearahnya.

Seseorang itu yang ternyata Ify mengernyit heran saat melihat Rio yang melamun. Ia meletakan segelas susu cokelat ke atas nakas yang dibawanya untuk Rio.

Lalu setelah itu berjalan mendekati Rio. Ify semakin mengernyit saat Rio sama sekali tak menyadari kehadirannya padahal jelas-jelas ia kini berdiri tepat di depan pemuda itu.

"Kak Al kenapa, sih?" Gumam Ify pada dirinya sendiri.

"Kak Al?" Panggil Ify seraya menggoyang-goyangkan tangannya di depan wajah Rio.

Namun pemuda tampan itu sama sekali tak bergeming. Hal itu membuat Ify merasa aneh.

"Kak Aaaall?" Panggil Ify lagi dengan nada gereget.

Suara Cinta Tanpa Kata (SCTK) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang