Part 4 ; First Met

26 4 0
                                    

Cindy's Pov

Hari demi hari silih berganti, tidak terasa sudah 3 bulan lama nya aku bersekolah di Harvart University. Selama 3 bulan itu banyak hal yang telah terjadi antara aku dan Franky, seperti dia yang sering mengantar aku ke kost ku, atau kita pergi ke mall bersama-sama.

Ya, aku hampir lupa, sekarang aku tidak tinggal bersama kedua orang tua ku, selain karena jarak rumah ku dan Harvart University yang cukup jauh, aku juga ingin melatih kemandirian ku.

Tidak seperti di dongeng dimana semua berakhir sesuai ekspetasi ku, Dia benar-benar hanya menganggap ku seorang sahabat.

Kami menghabiskan waktu bersama setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan detiknya. Namun entah kenapa Dia sama sekali tidak pernah jatuh hati terhadap ku.

Aku pun mulai terpikir untuk menyerah saja, namun bagaimana bisa aku melupakannya disaat kami selalu menghabiskan waktu bersama?

Clara's Pov

Tidak terasa tinggal 5 bulan lagi aku menikmati masa putih abu-abu ku. Sekarang kami semua siswa-siwi kelas 3 SMA pasti sedang sibuk mencari universitas tujuan kami masing-masing, begitu pun dengan ku.

Aku memilih mendaftar di Harvart University, selain kualitan nya yang bagus orang tua ku menyarankan ku untuk melanjutkan studi ku disana, sehingga Aku dan Kak Cindy bisa pulang bersama ke rumah saat kami libur panjang.

Beruntung hari ini aku pulang cepat dari sekolah, karena, ya seperti yang kalian tau di kelas 3 tidak banyak yang bisa kita lakukan selain ujian.

Setelah itu aku dengan cepat bergegas menuju Harvart University untuk mengembalikan formulir.

Bagaimana aku mendapat formulir sebelumnya? Seperti yang sudah dijelaskan oleh kakak ku, kami berdua sangat dekat, sehingga kakak ku sudah membawakan formulir saat Dia pulang kemarin dan sekarang Aku tinggal mengembalikannya saja.

Saat sudah sampai di Harvart University, Aku pun langsung menuju ruang administrasi. Untung saja aku pernah mengantar kakak ku saat mendaftar dulu, sehingga aku bisa menemukan dengan mudah dimana ruang administrasi nya.

Setelah menyelesaikan serangkaian admistrasi, Aku pun bergegas untuk pulang, namun tidak disangka aku bertemu dengan Kak Cindy yang terlihat sedang mengobrol dengan seorang lelaki di sebuah taman yang terletak di tengah-tengah kampus.

Aku pun menghampiri Kak Cindy.

"Clara.." sapa Kak Cindy agak terkejut.

Pasalnya aku memang tidak memberitahu nya bahwa aku akan ke Harvart University hari ini.

"Aku abis ngembaliin formulir kak.." jawabku sambil tersenyum bahagia.

Siapa yang tidak bahagia bertemu dengan kakak yang hanya pulang sebulan sekali. Semenjak dia tidak tinggal bersama papa, mama, dan Aku, Dia hanya pulang sebulan sekali dengan alasan kesibukan kuliahnya.

"Ohh gitu.." jawab Kak Cindy sambil menganggukan kepalanya.

Tiba-tiba sosok seorang lelaki yang tadi mengobrol dengan Kak Cindy sontak berdiri dan memutar badannya sehingga melihat ku.

Kedua mata kami bertemu. Bola mata nya berwarna hitam pekat, tatapan yang bisa membuat setiap wanita yang menatapnya meleleh di tempat. Tapi, aku hanya menatapnya dengan tatapan biasa saja, karena entah mengapa bagiku Dia seperti biasa saja.

Kak Cindy pun mulai menyadari tatapan intens kami berdua.

"Ehkhmm.." Kak Cindy berbatuk kecil.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang