Clara's Pov
Dari semua acara yang diadakan saat MOS hanya satu acara yang asing bagiku. Yaitu mengumpulkan barang-barang penting atau kesukaan kami. Mengapa kita harus melakukannya? Aku pun menaruh sebuah gantungan kunci kedalam kotak tersebut.
Gantungan itu bukan barang kesukaan ku atau terpenting, karena aku takut nantinya akan hilang, maka aku tidak mengumpulkan barang pentingku.
"Hebat kalian.. Dari 900 barang, kalian udah bisa nemuin 880. Itu berarti tinggal 20 barang lagi yang perlu kalian temuin" jelas kak Shirly dengan lantang.
"Dan satu lagi, bagi kalian yang barang nya udah ketemu, kalian gaboleh pulang, tapi kalian juga harus ikut cari 20 barang itu sampe ketemu" tambah Kak Shirly lagi.
Jam sudah menunjukan pukul 4 sore dimana kita harusnya pulang. Akhirnya mau tidak mau kami kembali bergegas mencari 20 barang itu.
Aku bersama Karin mengelilingi sebuah taman dimana ternyata ada sebuah danau buatan disana.
"Waaah, adem banget disini, gue baru tau ada danau.." kata Karin.
"Gue juga baru tau" kataku singkat karena masih fokus untuk mencari barang tersebut.
"Eh Clar, itu ada apaan di pohon?" kata Karin sambil menunjuk salah satu pohon.
"Kayak kotak sih.. Tapi.." kataku ragu.
"Oke gue bakal manjat" kataku padanya.
Ya berbeda dengan Kak Cindy, Aku tidak takut pada ketinggian, Aku hanya takut gelap.
Saat sudah sampai diatas pohon, dugaan Karin ternyata benar, itu merupakan salah satu kotak yang kami cari.
Setelah mendapatkan kotak tersebut Aku dan Karin pun kembali ke lapangan dan memberikan kotak tersebut ke Kak Shirly.
"Kak.. ini.." kataku sambil menyerahkan kotak tersebut.
"Good! Sekarang tinggal 7 kotak lagi" kata Kak Shirly lantang.
Aku pun menghela nafasku. 'Masih 7 kotak lagi' batinku.
"Kenapa? Capek? Mau pulang?" tanya Kak Shirly padaku.
Aku hanya menganggukan kepalaku.
"Ada 1 kotak lagi di danau.." kata Kak Shirly memberitahu.
"Danau kak? Dalem gak?" tanyaku bersemangat.
"Enggak kok, orang danau buatan" jawab Kak Shirly.
Aku pun langsung berlari menuju danau tadi. Saat sudah sampai di danau, aku mencoba mencari kotak yang disebut Kak Shirly dengan memasuki danau perlahan-lahan, aku mulai meraba-raba dengan kaki dan tangan ku, namun nihil.
Lalu tiba-tiba, tangannku menemukan sesuatu seperti kotak. 'Ya! Ini dia!' batinku.
Tanpa sengaja kakiku terpeleset sehingga aku tercebur ke bagian dalam danau. Aku mencoba berteriak, namun aku rasa itu percuma, karena aku sendirian sekarang.
Namun tidak kusangka tiba-tiba Kak Franky datang menyelamatkan ku dan menggendongku ke tepi danau.
"Lo polos, bego, atau pura-pura bego sih?!" katanya kepadaku dengan nada setengah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionAlexander Franky Aku tidak tau apa yang dimiliki wanita itu sehingga aku bisa jatuh hati hanya dengan melihatnya.. Clara Ordiella Aku tidak percaya pada cinta.. Tidak! Lebih tepatnya aku tidak ingin jatuh cinta lagi setelah apa yang menimpaku saat a...